Type 901 Class – Kapal Tanker dan Logistik Cina dengan Tonase Super Jumbo
|Mimpi ekspansi Cina tentu tak bisa dilepaskan dari keberadaan armada kapal perang bertonase besar. Selain menggenjot pengadaan kapal induk konvensional, kapal induk helikopter, Landing Platform Dock, kapal perusak dan kapal selam. Satu yang tak bisa dilupakan adalah keberadaan kapal tanker dan bantu logistik. Mengingat obsesi Beijing seluas Pasifik, maka dibutuhkan kapal tanker dan logistik multirole dengan tonase super duper.
Baca juga: Type 903A – Sosok Kapal Tanker AL Cina dalam Bayangan F-16 TNI AU
Kapal yang dimaksud disini adalah Type 901 fast combat support ship, yang dikenal juga dengan sebutan Hulunhu-Class atau dalam kode NATO disebut Fuyu Class. Bukti ukurannya yang besar bisa ditakar dari bobot kosongnya mencapai 45.000 ton – bobot penuh 48.000 ton, panjang lambung 240 meter dan lebar 32 meter.
Type 901 Class saat ini terdiri dari dua unit, yakni Hulunhu 965 dan Chaganhu 967 yang keduanya dibangun oleh Guangzhou Shipyard International Co.Ltd. Kapal pertama, Hulunhu diluncurkan pada Desember 2015 dan resmi masuk kedinasan AL Cina pada 1 September 2017. Bagi AL Cina, Type 901 Class dihadirkan sebagai penerus dari kapal tanker Type 903A. Dengan tonase 45.000 ton, artinya kapasitas kapal ini diperkirakan dua kali lipat dari tonase kapal tanker Type 903A Class.
Lantaran ukuran dan tonasenya yang besar, Type 901 dipersiapkan untuk mendukung pergerakan konvoi kapal induk atau gugus tempur jarak jauh. Kapal ini disokong sistem propulsi turbin gas untuk memastikan kecepatan optimal yang memungkinkan kapal untuk berlayar bersama dengan kapal perang.
Tipe 901 dilengkapi dengan beberapa stasiun pengisian bahan bakar dan pengiriman kargo, termasuk dua stasiun pengisian bahan bakar dan satu stasiun pengiriman kargo di sisi kanan serta tiga stasiun pengisian bahan bakar dan satu stasiun pengiriman kargo di sisi pelabuhan. Stasiun-stasiun tersebut mirip dengan kapal pasokan kelas masa depan Angkatan Laut AS, T-AO(X).
Type 901 memiliki kemampuan untuk mengisi bahan bakar ke kapal induk, yang serta secara bersamaan mengisi bahan bakar ke salah satu kapal pengawal kapal induk, termasuk kapal perusak atau frigat di sisi sebaliknya. Type 901 juga dapat membawa amunisi, bahan bakar, dan persediaan logistik untuk mendukung operasi laut jarak jauh.
Type 901 dilengkapi advanced logistics support system yang jauh lebih maju dibandingkan dengan kapal tanker generasi lama yang dioperasikan AL Cina. Ini memungkinkan pemantauan dan kontrol waktu nyata konsumsi dan beban bahan bakar ke semua jenis kapal di bawah kelompok tugasnya, melalui tautan data (data links). Sistem ini secara otomatis mengembangkan rencana pengisian bahan bakar yang dioptimalkan sesuai dengan misi spesifik dan karakteristik operasional di laut.
Meskipun AL Cina mengoperasikan armada kapal rumah sakit. namun Type 901 dilengkapi dengan sejumlah stasiun medis untuk menampung pasien dalam jumlah besar. Fasilitas deck helikopter di buritan mendukung operasional helikopter berat, seperti Z-8S dan Z-8JH. Kapal ini juga dilengkapi dua hanggar di buritan untuk menampung helikopter kelas 13 ton.
Type 901 ditenagai empat mesin turbin gas laut QC280. Setiap turbin menghasilkan output daya maksimum 28MW dan sistem propulsi memberikan kecepatan maksimum sekitar 25 knots.
Meski dalam operasinya mendapatkan perlindungan dari kapal eksorta, Type 901 dipersenjatai dengan dua pucuk kanon reaksi cepat (CIWS) H/PJ-13. H/PJ-13 adalah varian upgrade dari AK-630M CIWS yang dibuat oleh Cina. Sstem CIWS ini dilengkapi dengan kubah stealth, upgrade radar Type 347, sistem elektro-optik ZGJ-1B dan sistem pengendali tembakan ZFJ-1A. Pada Januari 2018, dilaporkan Cina tengah membangun unit ketiga dari Type 901. (Gilang Perdana)
45k ton cm bisa muatan dupport 3k ton????
Untungnya Indonesia terdiri dari banyak kepulauan jadi ndak butuh kapal2 support super gede lagian prinsip TNI AL green navy, cukup perkuat logistik dan pertahanan yg kuat di masing pulau2 utama dan perbanyak rudal pertahanan pantai jarak jauh, jadi sebelum armada musuh mendekati zee sudah mampu dilibas dengan salvo banyak rudal, armada sekuat apapun di lautan tentunya tetaplah berada di posisi yg rentan kecuali para pelautnya spesies amphibi bisa hidup di dua alam. Masalahnya sampai kini kita belum mampu buat rudal sendiri, mau beli mahal. Jadi sudah sangat benar kalau kita kini mampu buat tank medium Harimau, perbanyak saja jumlahnya sebanyak mungkin sebar di seluruh pantai, kapal pendarat sebesar apapun tetap bonyok dihujani amunisi kaliber 105 mm, itu misal mereka berhasil tembus pertahanan laut yang seharusnya juga diperkuat ya diperbanyak jumlahnya. Kapal perang kecil tapi banyak tetap merepotkan dan mematikan….walah…menghayal
Sebagai support pada gugus tempur kapal induk, makin hari china mulai menunjukkan taringnya dg visi misinya,,, di tunggu saja armada sebesar itu suatu saat bakal menginvasi negara mana…
Kapal logistik besar” kyak gtu gak jadi makanan empuk rudal” anti kapal/torpedo yah.?
Klo kena rudal atau torpedo…bisa jadi kembang api raksasa…
Sangat cocok sebagai sasaran rudal jelajah lawan. Badan Segede gitu akan jadi sasaran yg menggiurkan bagi musuh karena pertahanannya tidaklah kuat sedangkan jika China memfokuskan pertahanan pada kapal Segede gaban ini, mereka akan kecolongan pada posisi target yg lain.
Dengan 3/4 armada berstandar blue water dari combatant, auxiliary, supporting vessel serta modernisasi masif pantas Cina bersama US & Jepang mendapat status world class navy
Rusia belum pantas
Mantap jiwa ! Hajar bleh ! Rasanya ingin tertawa melihat Si Bebek Peking, mantan murid propaganda Soviet Rusia, mengiklankan alutsistanya yang semata hanya penuh dengan gertakan sambal terasi. Mereka pikir ukuran dan bentuk yang seram bisa meruntuhkan moril pejuang. Ini adalah alat angkut yg cocok utk mengangkut babi buat diekspor, karena kapasitasnya yang besar, ribuan babi bisa dikirim dalam waktu cepat. Adapun dalam perang laut di LNU kelak, merupakan santapan bagi kelas Changbego dan Super Scorpene, juga bagi misil-misil NSM, Neptune Exocet dan Teseo Otomat dari FREEM, juga sebagai WC bagi bomber Tucano yang “memberakkan” bom-bom P-500 nya. Tak perlu diceritakan bagaimana armada Si Bebek Peking ini berhadapan dengan The 7th Fleet USN dan Royal Navy , mereka – armada SBK ini – pasti langsung mencari jalan pulang alias ngacir. Kurrraaa ! Laksanakan ! Bravo !
Amriki, Kanada dan negara Eropa Barat mengambil langkah berbeda buat urusan logistik dan tanker dengan separuhnya menggunakan pihak swasta