Seperti halnya Indonesia, Australia juga mempercayakan sistem hanudnya pada NASAMS (National/Norwegian Advanced Surface to Air Missile System) besutan Kongsberg Defence & Aerospace dan Raytheon Missiles & Defense. Meski Indonesia lebih dulu dalam hal implementasi baterai NASAMS, namun NASAMS yang diakuisisi Australia adalah varian yang lebih baru, yakni NASAMS 3. (more…)
Lewat sebuah pernyataan pada 19 Juni 2022, Menteri Pertahanan Australia Richard Marles menyatakan bahwa pihaknya telah mengirimkan batch perdana dari total hibah 14 unit ranpur lapis baja angkut personel (APC) M113AS4 ke Ukraina. Batch perdana yang terdiri dari 4 unit M113AS4 telah dikirim dari Pangkalan Udara Amberley pada minggu lalu menggunakan pesawat kargo Ukraina Antonov An-124. (more…)
Guna meningkatkan fire power di lini artileri medan (armed), Angkatan Darat Australia bakal diperkuat dengan sistem senjata MLRS (Multiple Launch Rocket System) M142 HIMARS (High Mobility Artillery Rocket System) produksi Lockheed Martin Missiles. Kabar ini merupakan buah dari persetujuan US Defense Security Cooperation Agency (DSCA) yang telah mengumumkan potensi penjualan 20 unit M142 HIMARS ke Australia pada 26 Mei 2022. (more…)
Sebagai salah satu negara dengan militer terkuat di kawasan Pasifik, melihat perkembangan alutsista Australia menjadi menarik untuk disimak. Di segmen helikopter misalnya, Negeri Kanguru telah memproyeksikan dua pengadaan besar untuk matra darat dan matra laut. AD Australia akan menerima 29 unit helikopter serang AH-64E Apache Guardian, dan AL Australia akan menerima 12 unit helikopter anti kapal selam MH-60R (Romeo) Seahawk . (more…)
Meski telah membatalkan program pengadaan drone tempur MQ-9B SkyGuardian dari General Atomics Aeronautical Systems, dan kehilangaan US$7,4 juta atas risiko pembatalan tersebut, rupanya Departemen Pertahanan Australia punya alokasi pertahanan lain, dimana pada 5 April 2022, Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton mengumumkan paket akselerasi untuk pengadaan rudal jelajah untuk matra udara dan laut. (more…)
Ada kabar terbaru dari negara di selatan Indonesia, setelah pada September 2020 mengumumkan Hanwha Defense Australia sebagai pemenang tender Protected Mobile Fires (Program LAND 8116 Phase 3), maka hari ini (13/12/2021), Departemen Pertahanan Australia resmi menandatangani kontrak senilai US$1 miliar untuk pengadaan 30 unit AS9 Huntsman Howitzer dan 15 unit AS10 Armored Amunition Resupply Vehicle (AARV). (more…)
Rheinmetall dan Hanwha kini sedang bertarung dalam program Land 400 Phase 3 yang nilainya mencapai Aus$18,1 miliar atau setara 11,1 miliar euro, yakni tender untuk memasok ranpur roda rantai IFV (Infantry Fighting Vehicle) untuk Angkatan Darat Australia (Australian Army). Dalam pertarungan ini, Rheinmetall asal Jerman menawarkan Lynx KF41, sedangkan Hanwha dari Korea Selatan menawarkan Redback. (more…)
Wahana intai tak pelak menjadi elemen kunci dalam pergerakan kavaleri, terutama sebelum memasuki wilayah lawan. Untuk itu, pada ranpur modern tak jarang dilengkapi dengan drone mini untuk tugas pengintaian yang dimaksud. Hal itu setidaknya sudah diaplikasikan pada ranpur BTR-3KS (Ukraina)dan BT-3F “Arctic” (Rusia). (more…)
Tidak seperti Indonesia, militer Australia dalam doktrin penggelaran kekuatan tempurnya memang tidak memiliki ranpur (kendaraan tempur) lapis baja dengan kemampuan amfibi penuh, paling yang tersedia saat ini adalah ranpur roda ban LAV-25 8×8, yang punya kemampuan amfibi terbatas. (more…)
Pada Januari 2021, Departemen Pertahanan Australia telah mengonfirmasi atas keputusannya memilih Boeing AH-64E Apache Guardian sebagai pengganti helikopter serang Airbus Tiger ARH. Meski pemenang tender dalam Project LAND 4503 telah diungkapkan, namun saat itu belum ada persetujuan atas pembelian dan penjualan dari Departemen Luar Negeri Amerika Serikat melalui US Defence Security Cooperation Administration (DSCA). (more…)