Untuk Pertama Kalinya, MBT M1A1 Abrams Akan Tiba di Indonesia
|Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Indonesia akan kedatangan Main Battle Tank (MBT) M1A1 Abrams. MBT Abrams yang didatangkan ke Indonesia bukan milik Angkatan Darat AS, melainkan milik Angkatan Darat Australia. Bukan untuk dibeli oleh TNI, M1A1 Abrams hadir di Indonesia dalam rangka kegiatan latihan bersama Super Garuda Shield ke-17 tahun 2023 di Situbondo yang akan diikuti 22 negara.
Baca juga: Untuk Pertama Kali, Australia Daratkan M1A1 Abrams dalam Operasi Amfibi
Kabar konfirmasi kedatangan M1A1 Abrams diberitakan dalam akun Twitter United States Army Pacific (USARPAC). Yang mana, M1A1 Abrams dibawa ke Indonesia dengan menggunakan wahana Logistics Support Vessel milik US Army. Seperti nampak dalam foto, Angkatan Darat Australia juga menyertakan beberapa peralatan berat lain untuk Super Garuda Shield 2023, salah satunya ada ranpur APC M113.
MBT M1A1 Abrams milik Australia menggunakan meriam kaliber 120 mm M256 yang tak lain merupakan merian Rheinmetall L44 yang dipasok Jerman ke AS. Untuk urusan amunisinya, pabrik Alliant Technisystem yang dikontrak AD AS mampu membuat berbagai macam amunisi 120 mm secara mandiri, bahkan mengembangkan munisi berbasis DU (depleted uranium) tipe M829A1.
Australian M1A1 Abrams tanks were loaded onto a U.S. Army Logistics Support Vessel for onward movement to Indonesia for exercise Garuda Shield 23. This movement demonstrates the ability to project heavy force packages beyond Australian shores.@USARPAC_CG pic.twitter.com/j09z6F2rwt
— U.S. Army Pacific (@USARPAC) August 16, 2023
Saat ini, Angkatan Darat Australia mengoperasikan 59 unit M1A1 Abrams yang didatangkan lewat skema kredit lunak FMS (Foreign Military Sales), dimana unit perdananya diterima pada tahun 2007. M1A1 Abrams yang dibeli Australia berasal dari surplus stok AD AS yang belum dikonversi ke standar M1A2, dan akan diretrofit dengan kemampuan AIM (Abrams Integrated Management).
Versi AIM dari M1A1 Abrams ditujukan agar tank dapat dioperasikan dengan baik pada abad 21 yang dicirikan pertempuran berbasis informasi yang terpadu. Programnya dimulai AD AS pada Desember 1996, dengan kontraktor utama GDLS (General Dynamics Land Systems) yang menerima 20,7 juta dolar untuk refurbish 45 M1A1 selama masa lima tahun. GDLS membongkar ulang seluruh M1A1 yang diikutkan dalam program di Anniston Army Depot.
M1A1 Abrams boleh dibilang sebagai MBT yang memanjakan krunya, baik dalam hal kenyamanan berkendara maupun optronik yang digunakan oleh penembak maupun komandan. Penembak memiliki gunner primary sight dengan dua day optics, satu untuk jarak jauh dengan magnifikasi 3x – 10x, sementara satu optik lainnya tanpa pembesaran untuk kewaspadaan maksimal terhadap sasaran.
Baca juga: Inilah Keunggulan M1A2 SEPv3 Abrams, MBT Terbaru Pilihan Australia
Kontrol kendali penembakan buatan General Dynamics Kanada dibuat sesimpel mungkin. Penembak tinggal menempatkan retikula di dalam GPS (Global Positiong System) dan menembakan laser rangefinder buatan Raytheon untuk menentukan jarak. (Bayu Pamungkas)
@Marechal
sekalian aja bang, padi dari rusia daging dari rusia penduduk dari rusia, LPD makasar class dari korea ngapain dibawa², memang kita ngga kayak vietnam yang kerjasama sama rusia itu luas, namun ya justru, kalau terus bergantung ke western, kita hanya akan terkekang saja, diluar kelihatan baik² saja dan menguat, nyatanya ya terkekang sana sini, gara² terlalu bergantung natot dkk, mereka memang memanfaatkan itu, kita dikasih banyak tot, biar kita nuruti mau mereka, disisi lain kebanyakan ToT efeknya kecil, dan indonesia tetep bergantung ke ekspor, jadi ya untung mereka dapet babu
hampir selalu saya tekankan di komentar, kalau indonesia lebih baik kembangkan sista lokal, malah semakin membabu ke eropa/amerika, ini aja baru nemu berita pembelian drone dari cyprus