Siap Gantikan AH-1F Cobra, Prototipe Light Armed Helicopter Raih Predikat ‘Fit for Combat’
|Di tengah kesibukan mempersiapkan peluncuran perdana jet tempur KFX/IFX yang bakal dilakukan pada April 2021, rupanya ada kabar lain datang dari sang manufaktur, dimana salah satu produk Korea Aerospace Industries (KAI) disebut telah mendapat pengesahan dari Defense Acquisition Program Administration (DAPA) dengan predikat fit for combat.
Baca juga: Korea Selatan Berencana Ganti Ratusan Helikopter Black Hawk dengan KUH-1 Surion
DAPA sendiri merupakan lembaga yang berada di bawah naungan Kementerian Pertahanan Korea Selatan, dan produk yang diyatakan fit for combat adalah prototipe Light Armed Helicopter (LAH). Kabar pengesahan ‘siap tempur’ diwartakan pihak KAI pada 11 Desember lalu. Dikutip dari Janes.com (14/12/2020), pengumuman dari DAPA setelah melalui proses yang panjang dengan beragam pengujian.
Pengesahan fit for combat dilalui lima tahun dan enam bulan setelah peluncuran proyek LAH diluncurkan, pengembangan LAH sendiri dijadwalkan tuntas pada akhir 2022. LAH disiapkan dan dikembangkan untuk kebutuhan AD Korea Selatan, dimana helikopter serang ini nantinya akan menggantikan helikopter serang buatan AS, AH-1F Cobra dan 500MD Tow Defender.
Merujuk ke sejarahnya, LAH diluncurkan pada Desember 2018 dan kemudian melakukan terbang perdana pada Juli 2019 di Sacheon. Sejauh ini, tiga prototipe telah berhasil dibangun. Bila semua berjalan mulus, nantinya 210 unit LAH akan diproduksi untuk AD Korea Selatan.
Sebagai helikopter serang, LAH dipersenjatai dengan kanon Gatling 20 mm di bawah hidungnya. Helikopter ini juga dilengkapi dengan roket 70 mm dan rudal anti tank produksi Chungum. LAH juga dilengkapi sistem peringatan dini dari rudal dan bekal konsol FLIR (Forward Looking Infrared) pada bagian hidung. Guna mengindari sengatan rudal pencari panas, LAH mengusung knalpot model upwards directed exhausts.
Baca juga: Meski Desain Serupa, Kinerja Mesin Helikopter Panther dan Dauphin Sedikit Beda
Sebagai catatan, LAH yang diproduksi KAI merupakan hasil dari suksesnya transfer of technology (ToT), dimana LAH dibangun dari platform Airbus H155, atau masih satu keluarga dengan helikoper AS365 Dauphin dan AS565 MBe Panther. LAH disokong dua unit mesin turboshaft Arriel 2L2 yang dikembangkan bersama manufaktur mesin asal Perancis Safran dan Hanwha Techwin. (Bayu Pamungkas)
Kalau saja gandiwa dikembangkan jadi seperti AH-1 cobra sudah lumayan mungkin bisa TOT dengan heli ATAC turki atau Z-10nya china
Bagaimana dg indonesia,” Gandiwa “Gandiwa”, super puma kenapa ngak minta tot dan produksi sendiri, kenapaa coba, duitt ngak ada karena covid?, no..no…sblm covid juga tidak ada tanda2 gandiwa dan tot super puma, apa krn org MABES sibuk dg urusan lainya,…toto mendatangkan cuan besar untuk negara loh selain kemandirian alutista, tidak mudah memang tapi klo tidak di lakukan kapann bisaa nya, jangan cuma jadi tukang rakit aja ..#bravo TNI
April 2021 Prototipe pertama KFX diluncurkan..btw gmn nasib IFX..?
Ya… di Amerika nya sendiri sudah mulai dipensiunkan diganti dengan AH-1Z, cuma memang KorSel lebih milih bikin pengganti sendiri ketimbang beli versi AH-1Z.
Korsel pengembangan helinya kiblatnya ke Prancis ya padahal mereka jarang pake produk alutsista Prancis
Yah ada uang dan komitmen abang jalan
ToT yang berkesinambungan………..dan pasti dibeli sama negaranya, gak mentok di prototype
LAH disiapkan dan dikembangkan untuk kebutuhan AD Korea Selatan, dimana helikopter serang ini nantinya akan menggantikan helikopter serang buatan AS, AH-1F Cobra
————————————————————-
Krn korsel tahu bahwa AH-1F Cobra sdh loyo, gak mampu menghadapi keganasan perang saat ini. Bahkan saking loyonya, cukup dilumpuhkan dng senjata serbu spt AK-47 bakal melipiiirr..🤣🤣🏃🏃🏃
Heli serang ringan
Lupa kalau mereka juga akuisisi Apache E?
Yg dibahas AH-1F Cobra bukan Apache. Paham ya pak tua.? Fokus pd materi artikel