General Dynamics M61A2 – Inilah Kanon Gatling Gun “Organik” di Jet Tempur KF-21 Boramae
|Sebagai penempur dengan standar NATO, sudah barang tentu acuan jenis dan sistem persenjataan KF-21 Boramae mengacu pada produk manufaktur dari AS dan Eropa Barat. Bicara soal senjata organik, alias senjata yang melekat langsung pada KF-21 Boramae, sudah dipastikan bahwa penempur masa depan Korea Selatan dan Indonesia tersebut akan dipasangi kanon laras putar – gatling gun M61A2 buatan General Dynamics.
Bagi TNI AU kelak, ini merupakan penggunaan kedua jenis gatling gun buatan General Dynamics, dimana penempur F-16 Fighting Falcon di Skadron Udara 3 dan Skadron Udara 16, mengadopsi kanon gatling gun M61A1. Jenis penempur TNI AU lain yang menggunakan kanon laras putar adalah (sebagian) T-50i Golden Eagle, dimana penempur buatan Korea Aerospace Industries itu mengadopsi Vulcan M197. Meski sama-sama kaliber 20 mm buatan General Dynamics, M197 mengusung tiga laras putar, sementara M61 series mengusung enam laras putar.
Dari brosur yang diperlihatkan pihak pabrikan, dapat dilihat bahwa kanon M61A2 pada KF-21 Boramae ditempatkan pada sisi kiri atas air intake.
Kanon M61A2 pada KF-21 Boramae bekerja dengan sistem hidrolik, pasokan amunisi dari drum magasin ke receiver mengandalkan linear linkless dan closed loop. Dalam sekali terbang, drum magasin pada penempur ini dapat membawa 480 munisi. Jenis munisi yang dapat ditembakkan mencakup semua M50 dan PGU-20 series.
Kanon M61A2 punya berat laras 91,6 kg, berat feed system 123,8 kg dan berat munisi 122,5 kg. Yang bila ditotal, berat M61A2 dalam kondisi siap tempur mencapai 294 kg. Dari aspek performa, kanon legendaris battle proven ini dapat melontarkan 6.000 proyektil dalam satu menit.
Baca juga: Lindungi Obyek Vital di Pusat Kota, Korea Selatan Tempatkan Kanon M167 Vulcan di Rooftop
Kecepatan luncur proyektil mencapai 1.036 meter per detik, sementara untuk jarang tembak efektifnya 2.000 meter. Menyiratkan betapa rapat luncuran tembakan pada kanon pesawat ‘sejuta umat’ ini. Pihak General Dynamics mengungkapkan bahwa kinera M61A2 sepuluh kali lebih baik ketimbang kanon pesawat dengan laras tunggal. (Gilang Perdana)
Jarang sekarang pesawat tempur jatuh ditembak senjata Canon..pasti jatuh karna terkena rudal, kecuali saat PD 2, dari pada buat Canon mending buat nambahin rudal jarak pendek Krn bobot canonnya lumayan berat..
@Ade, kemungkinan sih masih, karena kan teknologi sthealth sekarang udah pada canggih sementara kemampuan radar buat deteksi sthealth kan ngga bisa dari jauh sekalipun bisa, jadi ya autocanon secara teori masih diperlukan buat nambal rudal jarak pendek
20mm laras tunggal buat pesawat ada apa saja?
mengikuti standar, mumpung Korea juga identik dengan NATO jadi ya kanon pesawat gini juga deh, untuk kelemahan kanon 1 ini ya yang pasti ada 1 hal, BOBOTNYA
Apakah penggunaan senjata Canon untuk pesawat tempur pada masa depan apakah masih relevan..?? Sementara hampir jarang mereka saling bertempur jarak dekat atau dog fight karna penggunaan rudal pintar jarak jauh dan sedang yg sudah BVR dan bersifat Fire and Forget..kecuali mungkin pada pesawat Coin macam Super Tucano penggunaan Canon masih perlu..