Korps Marinir AS Resmi Pensiunkan AH-1W Super Cobra, Nantinya Bakal Dijual
|Setelah 30 tahun lebih, Korps Marinir Amerika Serikat (USMC) secara resmi telah memensiunkan armada helikoper serang Bell AH-1W Super Cobra lewat sebuah upacara di Naval Air Station Joint Reserve Base yang berlokasi di New Orleans dengan dilakukan penerbangan terakhir pada 14 Oktober 2020. Dan mengikuti tradisi yang telah berjalan, USMC tetap akan mengandalkan keluarga Super Cobra (AH-1Z – Zulu Viper) sebagai garda terdepan dalam operasi serbuan.
Baca juga: Terima Helikopter Serbu, Filipina Jadi Negara Pengguna Kedua AH-1F Cobra di Asia Tenggara
USMC pertama kali mengoperasikan “Whiskey Cobra” pada 16 November 1983. Mengutip sumber dari akun Twitter @sharkparsons, disebutkan total AH-1W yang terakhir terbang pada 14 Oktober lalu, telah mencatatkan 933.614 jam terbang. Keputusan memensiunkan armada AH-1W sejatinya telah direncanakan cukup lama.
Secara bertahap, AH-1W mulai digantikan oleh AH-1Z mulai tahun 2006. Tidak semuanya berupa barang full gress, sebagian AH-1Z adalah hasil dari program remanufaktur atas platform AH-1W. Dari rencana untuk remanufaktur 58 unit AH-1W, pada akhirnya hanya 37 unit AH-1W yang diubah ke AH-Z. Dan sejak awal, program pengadaan 226 unit AH-1Z akan tuntas pada tahun 2020.
Mengutip sumber dari TheDrive.com (19/1/2018), Departemen Pertahanan AS telah mencanangkan untuk menjual stok AH-W Super Cobra kepada pasar global. Saat itu belum diputuskan, apakah akhirnya akan dijual atau malah dihibahkan ke negara sekutu AS. Bahkan bukan cuma AH-1W yang bakalan dilego, Dephan AS juga punya rencana untuk menjual helikopter intai OH-58D Kiowa, sebagai bagian dari paket penjualan nantinya.
Meski telah dipensiunkan, namun AH-1W Super Cobra masih sangat bertaji dalam meladeni laga pertempuran modern sekalipun. Selama pengabdian di Korps Marinir, AH-1W sudah digunakan secara masif dalam Perang Teluk, Perang di Irak dan Perang di Afghanistan.
Ciri khas helikopter serang ini yaitu sudah dilengkapi heads up display (HUD). Helikopter produksi Bell Helicopters ini dibekali kanon organik M197 Gatling (tiga laras) kaliber 20 mm. Pilihan senjata yang dapat dibawah adalah roket Hydra 70, rudal anti tank TOW, rudal anti tank AGM-114 Hellfire dan udal udara ke udara AIM-9 Sidewinder.
Baca juga: Vulcan M197 20mm – Senjata “Organik” T-50i Golden Eagle TNI AU
AH-1W Super Cobra disokong dua unit mesin GE T700-GE-401 turboshaft. Kecepatan maksimum helikopter ini 314 km per jam dan dapat terbang sejauh 576 km. Melihat spesifikasi AH-1W Super Cobra yang garang dan battle proven, plus dukungan suku cadang dari Bell Helicopters, rasanya AS tak akan kesulitan untuk menjual AH-1W Super Cobra ini. (Gilang Perdana)
Ada yang tau kabarnya heli panter gak yah???
gue malah pingin tni al menerima hibah F4 phantom jepang klo di pensiunkan nanti… unt wing tempur penerbal dlm melindungi kapal perang AL. klo AU sudah sangat repot dgn tugasnya sendiri jika trjd perang
Jangan ge er dulu, ada duitnya ga?
Marinir lebih butuh heli angkut daripada heli serang
Ratio keberhasilan dari setiap misi AH-1W Super Cobra kurang baik dan berbanding terbalik dengan Apache