SAGE 600: Perangkat Perang Elektronik Berbasis Frekuensi Radio Untuk CN-235 220 MPA TNI AU
|Dengan moncong hidung mancung khas ‘Pinokio,’ CN-235 220 MPA (Maritime Patrol Aircraft) TNI AU yang dilengkapi radar Thales, hingga kini masih dipercaya sebagai produk unggulan PT Dirgantara Indonesia dalam menelurkan serial pesawat intai bermaritim, meski Puspenerbal TNI AL punya varian yang lebih baru, yakni CN-235 220 NG MPA, tetap saja CN-235 220 MPA milik Skadron Udara 5 TNI AU masih yang paling lekat di mata publik, tentu saja lewat ciri khas moncong radarnya yang ekstra mancung.
Meski CN-235 220 MPA TNI AU sarat teknologi canggih, tapi karena tuntutan perkembangan, dirasa harus dilakukan upgrade pada sisi perangkat elektroniknya, diantaranya pada elemen ESM (Electronic Support Measure) yang menjadi bagian dari sistem penunjang perang elektronik (electronic warfare). Mengutip dari siaran pers Finmeccanica – Selex ES, disebutkan pada ajang Paris Air Show 2015, vendor perangkat elektronik asal Italia ini telah mendapat kontrak bersama dengan kontraktor asal AS, ISD (Integrated Surveillance and Defense) Inc. untuk menyediakan sistem perangkat SAGE 600 untuk kebutuhan CN-235 MPA TNI AU.
Baca juga: CN-235 MPA – Rajawali Pengawas Lautan Nusantara
Baca juga: Ocean Master 400 – Radar Intai Canggih Untuk CN-235 220 NG MPA TNI AL
Baca juga: Boeing 737 Surveillance – Jet Pengintai TNI-AU
Nah, apakah itu SAGE 600? Berdasarkan keterangan dari situs resminya, SAGE adalah bagian dari sistem peperangan elektronik untuk peran RF (radio frequency) intelligence, pengawasan, dan misi pengintaian. Perangkat ini beroperasi secara pasif dengan mengumpulkan data emitor dari sumber RF pada kisaran taktis yang signifikan, kemudian membandingkan hasil input dengan database emitor, dan selanjutnya melakukan identifikasi beragam ancaman dengan basis geolokasi.
Dalam simulasi, SAGE merupakan ESM yang menyediakan situational awareness berbasis RF, dengan tujuan operator dapat mengambil keputusan cepat yang berlandaskan identifikasi ancaman lewat pemetaan emitor. Dalam situasi yang kompleks dan dinamis pada lingkungan perang elektronik, situational dari RF menjadi kunci sukses keberhasilan sebuah misi.
Baca juga: FLIR SAFIRE III – Penjejak Berbasis Thermal Andalan CN-235 220 MPA TNI AL
Baca juga: NC-212 200 MPA TNI AL – Memantau Perairan Dengan Teknologi FLIR
Dalam implementasi, SAGE dapat dipasang di beragam platform, seperti di helikopter, drone (UAV), dan pesawat angkut besar. Sementara adopsi SAGE 600 pada CN-235 TNI AU menjadi yang pertama kali untuk kebutuhan pesawat patroli maritim. Meski begitu, pihak Selex ES menyediakan pilihan kustom untuk menyesuaikan kebutuhan wahana yang tersedia pada sisi klien. Saat ini, teknologi SAGE telah berhasil terpasang di heli UAV CAMCOPTER® S-100. Teknologi SAGE kini telah di berhasil di adopsi oleh Kementerian Pertahanan Inggris dan mendukung sistem operasi intai maritim di Korea Selatan.
Khusus untuk pesanan untuk upgrade sistem di CN-235 MPA TNI AU, rencananya proses pengerjaan ditargetkan kurang dari 12 bulan, dan akan diserakan pada bulan September untuk mengantisipasi pengoperasian penuh pesawat ini pada akhir tahun 2016.
Firda@
bukan tak mungkin ECM bisa di pasang. ESM pasang juga.. Ini radar aktif loh.. ke lihatanmusuh..Bisa jauh nanti. ke cualiponya 2 fungsi on and off or off and on esm ecm esm ecm m atikan salah satu.cuma jarak radius ecm hrs lebih jauh drpd esm..Cobain ajah klw kaga menang perang..yg nenteng torpedo kapal terbang.kaga adakan kapal yg bisa terbang.