Kaliningrad K-5 (RS-2U) – Rudal Udara ke Udara Pertama yang ‘Dipelajari’ Cina dari Soviet
|Meski tidak semua, tapi bisa dikatakan sebagian besar alutsista yang diproduksi oleh Cina berasal dari rancangan era Soviet dan Rusia. Yang diproduksi oleh Cina pun beragam, ada yang berdasarkan lisensi resmi, sampai kategori pencurian karya cipta dengan label reverse engineering. Tentu saja, apa yang kini dikuasai oleh industri pertahanan Cina membutuhkan proses yang tidak singkat untuk mewujudkannya.
Baca juga: Ibarat Bisul Mulai Pecah, Rusia Keluhkan ‘Pencurian’ Karya Cipta Alutsista oleh Cina
Dari ribuan jenis senjata rancangan Soviet/Rusia yang berhasil dibuat oleh Cina, pencapaian teknologi rudal adalah yang mengemuka dari industri pertahanan Cina saat ini. Seperti rudal udara ke udara, rudal pertahanan udara, rudal anti kapal, rudal jelajah sampai rudal balistik yang dibuat oleh Cina, maka ada versi ‘ori’-nya dari Rusia.
Meski Cina saat ini berani mengklaim bahwa produk hasil copy-an-nya lebih baik dari buatan Sang Master, namun, menarik untuk dicermati, sebenarnya jenis alutsista apa yang pertama kali dipelajari oleh Cina dari Uni Soviet?
Sebuah artikel dari majalah Russian Aviation & Military Guide (RAMG), menyebutkan bahwa pada pertengahan tahun 50-an, siswa dari Cina yang belajar di Moscow Aviation Institute menjalani pelatihan praktis di perusahaan utama Korporasi yang berlokasi di Kaliningrad (sekarang Korolev) dekat Moskow. Pada gilirannya, beberapa spesialis dari perusahaan tersebut pergi ke Cina untuk memberikan bantuan teknis dalam penguasaan produksi rudal udara ke udara RS-2U.
Pada era 50-an menjadi babak awal Perang Dingin, ditandai dengan pencapaian baru dalam teknologi rudal, termasuk rudal udara ke udara yang kemudian menjadi game changer dalam peperangan udara.
Dikutip dari wikipedia.org, RS-2U disebut juga sebagai Kaliningrad K-5 (kode NATO AA-1 Alkali), merupakan rudal udara ke udara generasi pertama Soviet yang diluncurkan pada jet tempur MiG-17, MiG-19, MiG-21 dan Su-9. Rudal yang diproduksi Kaliningrad Series Production Plant, pertama kali dikembangkan pada tahun 1951 dan uji coba tembak pertama dilakukan dari Yakovlev Yak-25 pada tahun 1953.
Dari spesifikasi, RS-2U dengan tenaga roket dapat mencapai kecepata Mach 2.3. Sementara jarak jangkaunya ada di rentang 2 – 6 km, dan untuk sistem kendalinya menggunakan beam riding.
Baca juga: HD-1A – Rudal Jelajah Supersonik Cina Hasil ‘Copas’ Desain Rudal Jelajah Ukraina
RS-2U punya panjang 2,49 meter dan diameter 200 mm. Berat keseluruhan rudal ini 82,7 kg, termasuk berat hulu ledak high explosive 13 kg. Oleh Cina, rudal ini diproduksi secara lisensi dan diberi label PL-1 (PL-1 (PL: kependekan dari Pi Li atau Pili, artinya halilintar). Selain dibuat Cina, perusahaan Rumania, Electromecanica Ploiesti, juga memproduksi rudal ini dengan nama A-90. (Gilang Perdana)
@SADRK, kan saya ngga bilang secara illegal, mekanisme AK desain atas M-16 desain bawah FNC, lalu disebut apa? ah terserah elu lah
coba dari dulu jaman orla dan orba fokus tot jadi sekarang indonesia akan jadi terkuat di dunia di bagian riset alusista di kalangan cina, us, rusia, eropa..
False equevalency…cocoklogi dengkul basis SS2 memang dari SS1 yg lisensi dari FNC namun lisensi artinya membeli desain produk bukan maling paten iekekayaan intelektual.
untuk soal reverse enginering, senapan serbu andalan pindad yakni ss2 juga dibuat dengan teknik ini, dengan “mencaplok” kelebihan FNC/SS-1, AK-47, dan M-16 dan bicara soal rudal, jujur saja, rasa²nyakita cukup tertinggal, mungkin teknik ini juga bisa jadi jalan keluar, lagipula kan tidak perlu tahap desain dari awal