Kemhan, TNI AD dan PT Len Industri Lakukan Uji Tembak Rudal Starstreak di Lumajang
|Nama rudal hanud Starstreak HVM (High Velocity Missile) belakangan kembali menjadi perhatian, khususnya setelah Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace berencana untuk mengirimkan rudal MANPADS SHORAD ini ke Ukraina. Dan nun jauh dari palagan peperangan di Ukraina, ada kabar bahwa Kementerian Pertahanan, TNI AD dan PT Len Industri, belum lama ini melakukan uji coba peluncuran rudal Starstreak di Air Weapon Range (AWR) Pandanwangi Lumajang, Jawa Timur pada hari Kamis (24/3/2022).
Dari siaran pers PT Len Industri yang diterima Indomiliter.com, disebutkan firing test dilakukan dengan menembakkan 4 rudal dan target tembak bergerak berupa target drone Banshee. Hasil dari penembakan adalah 1 direct hit dan 2 di antaranya technical hit. Penembakan dilakukan dalam jarak 4 – 7 km dari titik tembak ke target bergeraknya di udara.
Dalam penggelaran rudal Starstreak di Indonesia, PT Len Industri melakukan joint production dan integrasi sistem yang dilakukan di Len Technopark, Subang. Hal ini dilakukan untuk memenuhi nilai Imbal Dagang, Kandungan Lokal, dan Offset (IDKLO) keterlibatan perusahaan lokal dalam setiap pengadaan alutsista dari vendor asing untuk membangun kemandirian teknologi di bidang pertahanan.
Kemhan, TNI AD dan @LenIndustri Lakukan Uji Tembak Rudal Starstreak di Lumajanghttps://t.co/ZCXmUqXPjm pic.twitter.com/XBcNjHqwai
— Indomiliter.com (@indomiliter) March 27, 2022
Direktur Strategi Bisnis & Portofolio Len, Linus Andor M. Sijabat menyebutkan mekanisme proyek starstreak bisa menjadi role model pengadaan alutsista lainnya. Sebagai induk holding BUMN Industri Pertahanan Defend ID, Len berhasil memenuhi IDKLO dimana keterlibatan Len yang signifikan dalam proses produksi, integrasi, suplai komponen elektronik dan mekanik, pelatihan pemeliharaan, hingga mensuplai perangkat komunikasi radio buatan Len untuk beberapa kendaraan starstreak.
Sejauh ini PT Len sudah mengintegrasikan 9 baterai Rudal Starstreak dari 10 baterai yang telah dipesan Kementerian Pertahanan untuk Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) TNI AD. Sebagai informasi, satu (1) baterai rudal Starstreak terdiri dari 1 unit kendaraan commander, 1 kendaraan pengangkut rudal, 1 unit kendaraan maintenance logistik, 1 unit radar SHIKRA Control Master 200, 4 kendaraan multi-mission system dan 8 unit lightweight multiple launcher new generation.
Rudal Starstreak menjadi salah satu sistem senjata pertahanan udara canggih. Starstreak adalah rudal dengan kecepatan lebih dari Mach 3.5, yang merupakan rudal hanud MANPADS tercepat saat ini.
Baca juga: Mengenal SHIKRA – Radar Pengendus Sasaran Untuk Rudal Starstreak TNI AD
Rudal Starstreak dapat mempertahankan serangan dengan kemampuan tembak efektif sejauh 7 kilometer dan dukungan jangkauan radar SHIKRA mencapai 250 km dan engagement mode hingga 100 km. Secara umum, radar intai ini beroperasi di frekuensi S band. Dalam satu rotasi (40 RPM), radar mampu menjangkau sudut elevasi mulai –7 hingga 70 derajat dalam full time 3D coverage. (Bayu Pamungkas)
ToT nya itu bidang apa aja ya kalo bisa dijelaskan secara rinci ?
Harusnya Indonesia ujicoba rudal Startreak langsung di Ukraina biar lebih keliatan botol pulpennya, bantuin Ukraina disana siapa tau bisa sukses jegal Su-35 atau Su-27/30 VVS, kalo gak nembak Aligator terbang juga gpp. Kalo udah teruji baru deh diperbanyak, begitu juga dg NASAMS.
Platformnya harus makai tank harimau jd aman kl d berondong glock 19 tidak akan tembus kaca anti pelurunya
@Ade : Sama seperti olahraga “Tinju”
Ada “KO” (Knock Out) dan “TKO” (Technical Knock Out)
KO itu sama seperti Direct Hit atau mengenai sasaran langsung dan TKO dapat di ilustrasikan sama seperti Technical Hit, mengenai sasaran secara efek akan tetapi membutuhkan waktu untuk musuh jatuh karena terkena efek tersebut.
Di grup AH ada kemungkinan Starsreak buat trimatra TNI. Paskhas & marinir menyusul
@Ade. 1 direct hit. 2 technical hit dan . . . 1 gagal (luput tidak kena sasaran).
Dari 4 rudal yang ditembakkan, 1 gagal.
@Ade: Direct Hit itu senjatanya langsung mengenai bodi sasaran, kalo Technical Hit itu senjatanya meledak disamping sasaran tapi pecahan mengenai sasaran yg menyebabkan sasaran kehilangan kontrol dan menyebabkan jatuh.
Pertahanan air defence ,artileri maupun kendaraan tank baja juga memerlukan sebuah kubah kamuflase untuk meminimalisir pendeteksian dari udara . Mengingat pentingnya kamuflase belajar dari kamuflase yg kurang baik dari pihak Ukraina, maka perkenalkan dari SAAB SWEDIA https://youtu.be/wDGa9FBsUSA
Bedanya hasil tembak Direct hit dan Technical Hit apa y..??