Update Drone KamikazeKlik di Atas

Rusia Gelar “Barrier Pack” di Obyek Vital – Sistem Anti Drone dengan Kombinasi Balon Udara dan Jaring

Serangan drone kamikaze yang masif membawa risiko adanya ‘kecolongan’, padahal sistem pertahanan udara (hanud) anti drone sudah dirancang sedemikian ketat dengan anggaran yang mahal. Terkhusus bagi Rusia yang beberapa kota di perbatasannya kerap mendapat serangan drone kamikaze dari Ukraina, kini mencoba solusi baru, yakni dengan menggabungkan antara teknologi balon udara (aerostat) dengan jaring (net) untuk mencegat drone sebelum memasuki obyek vital (obvit).

Baca juga: Skywall – Senjata Man Portable Peringkus Drone Intai dengan Jaring

Inovasi terbaru ini dikembangkan oleh perusahaan asal Rusia, Pervyy Dirizhabl (First Dirigible) yang meluncurkan “Barrier Pack.” Sistem anti drone ini tetap membutuhkan elemen radar intai, pasalnya Barrier Pack baru beraksi setelah adanya peringatan akan datangnya ancaman drone lawan.

Dalam simulasi, ketika ancaman serangan drone terdeteksi, maka balon akan terbang dengan mengangkat jaring hingga ketinggian 1.000 meter. Jarak antar balon diposisikan setiap 250 meter. Waktu penyebaran Barrier Pack diklaim hanya 30 detik dengan kondisi balon sudah terisi hidrogen dan 5 menit siap terbang jika balon dalam kondisi kosong (belum diisi hidrogen).

Barrier Pack dirancang khusus untuk melindungi instalasi strategis. Sistem ini beroperasi dengan mengerahkan jaringan balon yang membawa jaring yang dimaksudkan untuk menangkap drone musuh yang mendekat. Jika drone melakukan kontak, bagian jaring yang terkena dampak dirancang untuk terlepas dan segera diganti, menjaga integritas penghalang pertahanan.

Balon yang digunakan pada sistem Barrier Pack mampu mengangkat beban hingga 30 kg dan mencapai ketinggian maksimal 1.000 meter. Kemampuan ini memungkinkan cakupan vertikal yang besar, sehingga menciptakan penghalang efektif terhadap drone yang terbang rendah yang dapat menimbulkan ancaman terhadap lokasi sensitif.

Pervyy Dirizhabl telah mengkonfirmasi bahwa sistem tersebut telah menjalani pengujian yang sukses di lokasi pengujian khusus dan telah mendapatkan pesanan pertamanya. Produksi balon akan dilakukan di fasilitas perusahaan sendiri, sedangkan jaring akan diproduksi oleh perusahaan khusus.

Sistem penghalang berbasis balon (Balloon-based barrier systems) bukanlah hal baru dan telah digunakan sejak Perang Dunia II, terutama untuk mencegat pembom dan rudal jelajah V-1. Solusi ini digunakan untuk membantu mencegat lebih dari dua ratus rudal, menggarisbawahi potensi kegunaannya dalam peperangan modern. Secara teoritis, sistem Barrier Pack bisa sama efektifnya melawan drone serang jarak jauh yang beroperasi pada ketinggian yang relatif rendah dan kecepatan lebih lambat dibandingkan dengan pesawat tradisional.

PARADE Rapid Eagle – Drone ‘Ringkus’ Drone dengan Teknik Jaring

Meski biaya pembuatan Barrier Pack belum diungkapkan, namun diperkirakan biayanya akan jauh lebih rendah dibandingkan biaya pemasangan sistem pertahanan udara lengkap di sekitar fasilitas strategis. Efektivitas biaya ini, dikombinasikan dengan kemampuan operasional sistem, memberikan alasan yang kuat untuk penerapannya sebagai alternatif ekonomis dibandingkan langkah-langkah pertahanan yang lebih tradisional.

Selain Barrier Pack, Rusia kini juga menggunakan aerostat AKV-05 untuk pengawasan dan pengintaian jangka panjang, khususnya di sepanjang perbatasan negara dan di zona tempur. Aerostat AKV-05 yang dilengkapi dengan sistem pengawasan optik, termal, dan radio, yang mampu melakukan pengintaian hingga jarak 10 kilometer. (Gilang Perdana)

Ikuti Langkah Singapura, Polandia Kombinasikan AEW&C dengan Aerostat Low Level Airborne Ground Surveillance System

One Comment