Tawaran tactical anti drone jammer kini bak jamur yang tumbuh di musim hujan, melihat potensi penggunanya bukan hanya dari kalangan kalangan militer, menjadikan pemasaran ‘senjata’ penakluk drone ini
Bagi operator tactical anti drone jammer, perangkat ideal adalah yang mempunyai kinerja maksimal dengan desain ringkas, bahkan jika mungkin dapat masuk kategori ergonomis. Namun pada kenyataan, tactical drone
Tak hanya mengandalkan tactical jammer gun, melihat potensi ancaman yang kian terbuka dari sosok drone/UAV (Unmanned Aeriel Vehicle), khususnya pada obyek vital (obvit) nasional, kini TNI telah mampu
Mistral Coordination Post (MCP) dikenal sebagai sistem mobile radar bagi satuan tembak (satbak) rudal Mistral. MCP punya peran sebagai wahana surveillance, command dan control dari baterai Mistral yang
Di artikel kami terdahulu pernah diulas tentang SQUIRE (Signaal’s Quiet Universal Intruder Recognition Equipment), yakni radar manpack besutan Thales dengan desain kompak dengan ukuran yang terbilang kecil, sehingga
Berada di jantung Ibu Kota, kawasan Monumen Nasional (Monas) dan Istana Negara, sudah barang tentu mendapat covering dari sistem pertahanan udara (hanud) terminal, berupa kesiapan tempur dari jet
Karena punya potensi tinggi sebagai ancaman dan gangguan, tactical drone jammer gun kini sudah digunakan oleh beberapa satuan elite TNI. Dengan sifatnya yang man portable, jammer gun jelas
Sosoknya boleh dibilang kecil bahkan terlihat imut, harganya pun ditaksir hanya belasan juta, tapi siapa sangka sebuah drone alias UAV (Unmanned Aerial Vehicle) quadcopter mampu mengganggu aksi jet