Rheinmetall Siap Bangun Pabrik di Ukraina, Fokus Produksi Ranpur Fuchs 6×6
Di luar kelaziman, Rheinmetall manufaktur alutsista asal Jerman, berniat untuk membangun pabrik di wilayah yang sedang dilanda konflik. Persisnya, Rheinmetall berencana memproduksi kendaraan lapis baja di Ukraina. Menariknya, jenis kendaraan lapis baja yang akan dibuat juga telah disebut, yakni TPz Fuchs 6×6.
Baca juga: Menteri Pertahanan Jerman Putuskan Kirim Sistem Hanud Flakpanzer Gepard ke Ukraina
Rencana pembangunan pabrik di Ukraina telah diungkapkan CEO Rheinmetall Armin Papperger dalam sebuah artikel di portal Bild edisi bahasa Jerman – bild.de (20/5/2023). Untuk mewujudkan pembangunan pabrik di Ukraina, Rheinmetall menggandeng UkrOboronProm, asosiasi industri pertahanan Ukraina.
“Kami akan mulai di sana (Ukraina) dengan pemeliharaan dan perbaikan ambulans dan kami ingin mulai memproduksi kendaraan lapis baja sesegera mungkin, misalnya pengangkut personel lapis baja Fuchs,” kata Papperger.
Dalam tahap awal, Rheinmetall akan mencoba menyediakan kebutuhan yang paling penting bagi militer Ukraina. Untuk tujuan tersebut UkrOboronProm dan Rheinmetall baru-baru ini mendirikan perusahaan patungan (joint venture). Papperger menyebut, bahwa Ukraina juga tertarik dengan produksi MBT (main battle tank) Panther KF51 dan ranpur IFV (infantry fighting vehicle) Lynx.
Pada 12 Mei 2023, surat kabar Handelsblatt melaporkan bahwa Rheinmetall telah membuat usaha patungan dengan UkrOboronProm, yang menjadi dasar semua pekerjaan perbaikan, produksi, dan pemeliharaan peralatan militer di Ukraina akan dilakukan.
Perusahaan joint venture tersebut akan dimiliki 51 persen oleh Rheinmetall, dan perusahaan Jerman tersebut juga akan mengambil alih manajemen. Produksi peralatan dapat dimulai dalam satu tahun jika dilakukan berdasarkan jalur perakitan yang ada.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Jerman menyebut bahwa pemerintah negara itu sedang mempersiapkan paket baru bantuan militer ke Ukraina sebesar €2,7 miliar. Tercatat bahwa Berlin berencana untuk mentransfer ke Kiev 20 unit ranpur IFV Marder tambahan, 30 MBT Leopard 1A5, 200 drone pengintai, kendaraan logistik, empat sistem pertahanan udara IRIS-T, serta amunisi. Juga termasuk 18 unit howitzer dan 100 kendaraan lapis baja lainnya.
Pada 14 Mei 2023, pada konferensi pers bersama dengan Presiden Ukraina Vladimir Zelensky, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan bahwa sejak Februari 2022, Jerman telah memberikan dukungan dana kepada Ukraina sebesar €17 miliar.
Terlepas dari rencana pembangunan pabrik Rheinmetall di Ukraina yang dianggap kontroversial. Menarik untuk dicermati adalah sosok ranpur TPz Fuchs 6×6.
Dari sejarahnya, Fuchs 6×6 adalah kendaraan amfibi serbaguna yang dikembangkan oleh Rheinmetall pada era perang dingin. Pada akhir tahun 1960-an, Angkatan Darat Jerman (Bundeswehr) mengajukan kebutuhan untuk kendaraan tempur amfibi baru yang dapat digunakan untuk berbagai tugas, termasuk pengangkut personel, pemadam kebakaran, dan pertolongan medis.
Dan Rheinmetall ditugaskan untuk mengembangkan kendaraan yang memenuhi persyaratan di atas. Rheinmetall kemudian mengembangkan Fuchs 6×6 dengan desain modular yang inovatif. Kendaraan ini menggunakan platform yang kokoh dan dilengkapi dengan propeller yang memungkinkannya beroperasi di air.
Kendaraan ini juga dilengkapi dengan sistem perlindungan NBC (Nuclear, Biological, Chemical) yang dapat melindungi awak kendaraan dari ancaman senjata kimia dan biologi.
Fuchs 6×6 pertama kali diperkenalkan ke Bundeswehr pada tahun 1979 dan segera digunakan dalam berbagai tugas dan misi di berbagai konflik di seluruh dunia. Kendaraan ini terbukti sangat andal dan tangguh, serta mampu beroperasi di berbagai medan, termasuk daerah berawa, sungai, dan rawa-rawa.
Selama beberapa dekade berikutnya, Rheinmetall terus mengembangkan dan memperbarui kendaraan Fuchs 6×6. Versi-versi yang lebih baru termasuk peningkatan pada perlindungan tambahan, sistem komunikasi, kemampuan amfibi, dan integrasi teknologi yang lebih canggih.
Spesifikasi Fuchs 6×6
– Panjang: 6,90 meter
– Lebar: 2,98 meter
– Tinggi: 2,49 meter
– Berat kosong: 17 ton
– Berat maksimum: 24 ton
– Mesin: Mercedes-Benz Model OM 402A V-8 liquid-cooled diesel engine
320 hp.
– Kecepatan maksimum di jalan raya: 105 km per jam
– Kecepatan maksimum di air: 10 km per jam (dilengkapi dua propeller)
– Jarak tempuh: sekitar 800 km
– Kapasitas angkut: sekitar 11-13 personel, termasuk 3 awak kendaraan.
Baca juga: Jerman Kirim Dingo 4×4 ke Ukraina, Inilah Rantis MRAP yang Kenyang di Palagan Afghanistan
Spesifikasi dapat berbeda-beda tergantung pada varian dan versi yang digunakan oleh negara pengguna, karena Fuchs 6×6 memiliki berbagai opsi dan kemampuan yang dapat disesuaikan sesuai dengan kebutuhan.
Selain Jerman, negara pengguna Fuchs 6×6 adalah Aljazair, Israel, Kuwait, Belanda, Norwegia, Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab, Inggris dan Amerika Serikat. (Gilang Perdana)
Related Posts
-
Polandia Luncurkan Giez, Drone Kamikaze Berparasut dengan Hulu Ledak Termobarik
No Comments | Sep 10, 2023
-
Self Propelled Howitzer K9 Thunder Mesir Tampil Perdana dalam Parade Militer
3 Comments | Oct 31, 2023
-
Senapan Mesin Berat Eks OV-10F Bronco, Dikaryakan Menjadi Senjata Pertahanan di Satuan Radar
10 Comments | Dec 2, 2018
-
Diintegrasikan Oleh PT Len, TNI AL Akan Terima 14 Unit Drone Intai Maritim ScanEagle
4 Comments | Feb 26, 2020
Sebagaimana umumnya prinsip sebuah usaha manufaktur, motif utamanya pasti profit. Nah, teori saya: ranpur2 tsb akan dibuat dengan menggunakan bahan baku hasil peleburan rongsokan2 kendaraan2 perang yg remuk di medan perang. Alias didaur ulang. Baja bermutu tinggi lagi. Baja bermutu, gk perlu pusing2, harga muriiih, kiloan. Kan bisa memangkas biaya produksi tuh. Agak ngawur tapi agak masuk akal ya guys. Daripada nggk bisa nebak apa2 Hahahaa..
Berita : Belgorot Rusia diserbu pasukan ukraina + milisi pro ukraina, penduduk rusia mengungsi besar besaran.
Ukraina telah masuk ke Rusia dengan sasaran menuju ke Moskow