Update Drone KamikazeKlik di Atas

Bertarung di Negeri Kanguru, Ranpur IFV Lynx KF41 dan Redback Tampil dalam Demo Statis

(DTR Magazine)

Untuk pertama kalinya, dua ranpur IFV (Infantry Fighting Vehicle) roda rantai yang tengah berkompetisi dalam program Land 400 Phase 3, ditampilkan di muka publik. Tepatnya pada 12 Maret 2021 di Canberra, Lynx KF41 buatan Rheinmetall Defence dan Redback buatan Hanwha Defence diperlihatkan secara statis. Posisi dua ranpur yang sudah di cat loreng khas gurun Australia itu dipisahkan oleh satu unit ranpur M113 yang nanti akan digantikan oleh salah satu dari keduanya.

Baca juga: Korea Selatan Kirim Redback ke Australia, Inilah Varian Tercanggih dari Ranpur K-21

Dalam periode penilaian selama 12 bulan, terhitung sejak November 2020, baik Lynx KF41 dan Redback mulai diuji dalam Risk Mitigation Activity (RMA), dimana kedua ranpur akan diuji dalam kondisi ekstrem, kemampuan menahan efek ledakan dan kemampuan balistik, kemudahan pengangkutan, kinerja mesin, mobilitas dan masih banyak lainnya. Baik Hanwha da Rheinmetall, sama-sama berjuang untuk memenangkan program Land 400 Phase 3 yang nilainya mencapai Aus$18,1 miliar atau setara 11,1 miliar euro.

Guna mendatangkan kedua ranpur untuk siap diadu di daratan Australia, pemerintah Australia pun telah menggelontorkan dana yang tidak sedikit. Pasalnya, baik Hanwha dan Rheinmetall mendapat kucuruan dana untuk pengembangan (modifikasi) pada varian IFV eksisting agar dapat menyesuaikan dengan kebutuhan Angkatan Darat Australia.

Rheinmetall Lynx KF41

Masing-masing vendor pun tak hanya mengirim satu prototipe untuk diuji coba. Contohnya, Hanwha Defence mendapatkan kontrak Risk Mitigation Activity (RMA) senilai US$36 juta (Aus$50 juta) untuk mendatangkan tiga unit Redback.

Selain bertarung dalam uji coba teknis, Hanwha dan Rheinmetall juga bertarung dalam hal transfer of technology (TOT), selama ini Australia mengharuskan produksi alutsista strategis dilakukan di dalam negeri, dengan sebanyak mungkin komponen dapat dibuat oleh industri lokal, yang tak lain untuk mendorong denyut perekonomian nasional.

Hanwha Redback

Rheinmetall Lynx KF41
Ranpur IFV ini punya bobot di rentang 34-50 ton. Sebagai senjata utama adalah kanon otomatis kaliber 30/35 mm. Diawaki oleh tiga personel, ranpur roda rantai ini dapat membawa 6/8 pasukan infanteri.

Hanwha Redback
Redback sendiri dibangun dari rancangan ranpur IFV K-21. Namun, pada Redback, telah dilakukan serangkaian modifiksi, seperti powerpack yang mengadopsi milik self propelled howitzer K9. Redback juga menggunakan teknologi In-Arm type hydropneumatics Suspension Unit (ISU) yang mampu mereduksi bobot keseluruhan ranpur. Sementara dari aspek proteksi, Redback dilengkapi belly protection yang dapat efek ledakan ranjau secara lebih kuat.

Baca juga: Tantang Redback dari Hanwha, Rheinmetall Defence Kirim Ranpur Lynx KF41 ke Australia

Redback diawaki oleh tiga personel dan dapat membawa delapan pasukan infateri. Bobot ranpur ini mencapai 42 ton dan punya kecepatan maksimum di atas 65 km per jam. Redback dipersenjatai kanon MT30 kaliber 30 mm buatan Elbit Systems dan sistem RCWS senapan mesin 12,7 mm yang dikembangkan oleh EOS Defence Australia. (Bayu Pamungkas)

11 Comments