Berita yang dominan beredar adalah Korea Selatan sukses menjual beragam alutsista beratnya ke Polandia, bahkan ekspor alutsista ke Polandia menjadi rekor penjualan terbesar yang pernah diraih Negeri Ginseng. Namun, jarang terdengar sebaliknya. (more…)
Terlepas dari kemampuannya, nama drone yang satu ini sepertinya bakal menjadi viral, pasalnya nama drone ini mengingatkan pada salah satu film James Bond, “SkyFall.” SkyFall disini adalah sebuah drone kamikaze Ukraina yang dirancang untuk menghancurkan kendaraan lapis baja dan benteng pertahanan musuh pada jarak antara 40 dan 60 kilometer. (more…)
Kabar pengadaan (tambahan) 36 unit helikopter serang AH-64E Apache Guardian dari Amerika Serikat untuk Korea Selatan, tak pelak membuat Korea Utara meradang, pasalnya Pyongyang memang minus dalam aspek helikopter serang.Meski begitu, ada kabar yang membuat pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sumringah, yakni datangnya drone kamikaze (loitering munition) Omid buatan Iran. (more…)
Di banyak negara berkembang, konsep alutsista banyak yang berakhir alias mentok di prototipe, namun lain hal dengan di India. Negeri Anak Benua yang berkonflik dengan Cina dan Pakistan, terbilang serius dalam mewujudkan suatu konsep dalam sistem senjata. Seperti salah satunya dalam mengembangkan kemampuan pesawat angkut C-130J Super Hercules untuk diperankan sebagai “Mini Bomber.” (more…)
Meski kalah ‘gaung’ dengan Ukraina, namun bukan berarti Rusia kendor dalam pengembangan drone laut – Unmanned Surface Vehicle (USV) kamikaze. Di pameran pertahanan Army 2024, Rusia lewat LLC KB Center for Unmanned Systems memperlihatkan sosok USV kamikaze yang dikendalikan dari jarak jauh, Murena-300S. (more…)
Diproduksi Zala Aero (bagian dari Kalashnikov Concern), Lancet series kondang sebagai drone kamikaze (loitering munition) produksi Rusia yang battle proven. Bersama Shahed-136 dari Iran, Lancet telah membuat banyak kerugian di pihak Ukraina. Dan ada kabar dari pameran pertahanan Army 2024 (12-14 Agustus 2024), yang mana Rosoboronexport secara resmi meluncurkan versi eskpor Lancet. (more…)
Perang yang berkepanjangan tak pelak dapat menciptakan banyak anomali, seperti kasus yang terjadi saat ini, justru pasukan Ukraina yang mampu melakukan ‘invasi’ ringan ke wilayah Rusia di Kursk. Sudah bisa ditebak, pertempuran besar kini tengah berkobar, buntuk dari upaya Rusia untuk mengusir pasukan Ukraina, sebaliknya pasukan Ukraina ingin merangsek jauh lebih dalam ke wilayah Rusia. (more…)
Meski dinilai tidak terlalu canggih, namun debut drone kamikaze Shahed-136 dalam perang Ukraina seolah mampu membius perhatian dunia, betapa tidak, drone buatan Iran bertenaga propeller bersuara bising laksana mesin dua tak, serta terbang dengan lambat, nyatanya lumayan banyak membuat kerugian di pihak Ukraina. (more…)
Meski Rusia telah menggunakan drone kamikaze Shahed-136 dari Iran, yang belakangan diproduksi secara lokal dengan nama Geran 2. Namun, tak bisa dikesampingkan nama besar “Lancet (Lantset) series”, sebagai varian drone kamikaze produksi Zala Aero, bagian dari Kalashnikov Group. Loitering munition produksi dalam negeri itu telah terbukti mampu menebar maut dalam jalannya perang Ukraina yang masuk di tahun ketiga ini. (more…)
Terbang rendah dari arah laut di malam hari, sebuah drone kamikaze yang diluncurkan milisi Houthi di Yaman berhasil menembus jantung pertahanan udara Israel. Bukan sembarang jantung, drome kamikaze bersuara berisik (bertenaga propeller) telah menyasar Tel Aviv, persisnya menghantam bangunan tak jauh dari kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat. (more…)