Roket Oerlikon (SURA-D) – Pernah Digunakan di Helikopter NBO-105 Puspenerbad
|Siapa yang tak kenal dengan NBO-105 milik Puspenerbad, jauh-jauh hari sebelum Indonesia kedatangan helikopter serang AH-64 Apache dan Mi-35P Hind, maka NBO-105 yang hakikinya adalah helikopter ringan multiguna, justru menjalankan peran sebagai helikopter serang. Dengan perpanduan senjata berupa senapan mesin berat dan roket FFAR (Fin Folding Aerial Rocket), NBO-105 kala itu menjelma sebagai andalan kavaleri udara selama Operasi Seroja dan Operasi Militer di Aceh.
Baca juga: FN HMP250 – Senjata Pamungkas Heli Serbu NBO-105 Puspenerbad
Meski kondang dengan kombinasi senapan mesin berat dalam FN HMP250 dan roket FFAR kaliber 70 mm, namun sebuah foto yang beredar di media sosial, mengungkap fakta lain, bahwa helikopter produksi PT Dirgantara Indonesia (lisensi dari Jerman) tersebut, pernah dilengkapi dengan jenis senjata lain. Seperti telihat di atas, sebuah foto lawas memperlihatkan sebuah NBO-105 menggotong serangkaian roket.
Tidak ada keterangan resmi jenis dan identitas roket di NBO-105 Puspenerdad tersebut, namun, bila dilihat dari bentuknya, yang dimaksud merujuk jenis roket Oerlikon 80 mm. Roket yang terdiri dari tiga bagian utama ini, diproduksi oleh Oerlikon-Bührle, Swiss. Dikembangkan pasca Perang Dunia II, Oerlikon 80 mm dirancang mulai tahun 1947 sampai 1952. Sementara di negara asalnya, Swiss, roket ini masih dioperasikan sampai tahun 1991.
Roket tanpa kendali ini ditawarkan dalam tiga varian, yaitu HEF (impact fuze), HEF (proximity fuze) HEAT (25 cm penetration) dan Inert untuk latihan. Disokong tenaga dari solid roket fuel, Oerlikon 80 mm dapat melesat hingga kecepatan 700 meter per detik, sementara jarak tembak efektif mencapai 1.500 meter (dengan varan HEAT). Bila sudut peluncurannya sesuai, jarak tembak maksimum roket bisa mencapai 8.000 meter.
Bobot roket yang juga pernah digunakan sebagai senjata andalan di P-51D Mustang TNI AU ini, adalah 11 – 12 kg per unitnya. Sementara panjang roket antara 600 – 1.055 mm, bergantung pada varian.
Pihak pabrikan merancang roket ini dalam kemasan pilon, dimana ada pilon untuk satu roket, satu pilon untuk dua roket dan satu pilon untuk empat roket. Selain P-51D Mustang, jet tempur Hawker Hunter yang pernah digunakan Belanda saat konfrontasi di Irian Jaya, diketahui juga mengandalkan jenis roket ini.
Baca juga: Hawker Hunter F4 Jadi Koleksi Museum Dirgantara Mandala
Ciri khas yang membedakan dengan roket FFAR, selain kaliber, Oerlikon 80 mm juga mengadopsi konsep fixed fin, artinya tidak ada sirip atau bagian roket yang terlipat sebelum diluncurkan. Nama lain dari Oerlikon 80 mm adalah roket SURA-D. Dengan hulu ledak hollow charge, roket ini punya reputasi dapat menembus 13 inchi lapisan baja pada ranpur. (Gilang Perdana)
Masi ada brp ya NBO-105 di TNI AD?
COBA dr dulu NBO-105 kita di pasangin 20 MM cannon kayak punya SPANYOL dan IRAQ SADAM BO-106 GSH.Kyk di bawah ini
https://www.airliners.net/photo/Spain-Army/MBB-CASA-BO-105GSH/550406
https://www.airliners.net/photo/Spain-Army/MBB-CASA-BO-105GSH/325665/L
http://iraqimilitary.org/forums/viewtopic.php?t=89&start=30
Itu roketnya betulan bisa menembus lapisan baja setebal 13 inchi?
Versi RAK 054 malah mampu menembus baja 45 cm (18 inchi)…roket ini terbantu energi kinetik 700 meter/detik (Mach 2)…..jauh dibanding ATGM semisal Metis yang hanya maksimal 223 meter/detik (Mach 0.67)…sehingga butuh teknik lain untuk menembus baja
Utk soal helicopter kabarnya Indonesia sdh memesan helikopter chinook berapa unit yg dipesan dan kapan heli chinook dipesan tiba diindonesia?
perlu dipikirkan jg kalo posisi prajurit kita dikirim roket/rudal/bom presisi oleh musuh … mau pake apa tameng atau antidote nya ???
jgn mikir nyerang musuh melulu … hiks
Roket yg sm spertinya msh terpasang d monumen mustang lanud halim & abdulrahman saleh.
Negara besar dan maju tekhnology nya pasti akn mengutamakan tekhnology Roket – Rudal sebagai prioritas utama negaranya.. karena itulah PENGGENTAR sesungguhnya.
Alutsista tercanggih yg paling bisa meminimalisir korban di pihak kita tapi menyebabkan korban banyak di pihak lawan hanyalah Roket/Rudal.
Cukup dgn duduk manis, maka Rudal melesat ke suatu negara, dan Bummm..!! negara tujuan berjatuhan korban jiwa dan harta.
Bayngkan kita kirim pesawat tempur, Habis BBM buat minum pesawat, pesawat Rontok terkena Rudal lawan, pilot kalaupun selamat di jadikan tawanan oleh lawan dll..
cuma Roket saja yg boleh tampil di publik kalau Rudal tdk bisa karena hrs menjaga perasaan tetangga Utara & Selatan
Coba Sampeyan main game semacam general / red alert. Kalo strategi sampeyan cuma fokus di misil superweapon, ya habis tuh pasukan perbatasan.
Jadi inget red alert, tau tempat download game nya kah hihihihih
Cuma bisa berharap kamu bukan tentara
Wkwkwkwkwk…
Bangun mas..
Mas in dunia nyata mas, negara dgn kemampuan meluluhlantakan suatu negara (Nuklir) akan lebih aman dr negara yg cuma punya pesawat tempur super canggih tp tdk punya Rudal yg di takuti..
Gw kasih contoh gampang deh, Iran dan Korut itu kekuatan utamanya di Rudal.. pesawat dan tank nya Jadul semua dan anda tahu sendri deh mereka tdk di Libya kan dan di Iraq kan..