Update Drone KamikazeKlik di Atas

Swedia Dobrak Tradisi Netral, Kirim 5.000 Roket Anti Tank AT-4 Ke Ukraina

Swedia rupanya mendobrak tradisi, dikenal sebagai negara yang menjunjung netralitas, namun pada konflik Rusia dan Ukraina, negara skandinavia itu telah memposisikan dirinya untuk mendukung penuh militer Ukraina. Perubahan arah politik Swedia ini pun banyak dikaitkan dengan beragam isu, seperti adanya ancaman dari Rusia kepada Swedia dan Finlandia, jika kedua negara netral itu bergabung ke NATO.

Baca juga: Panzerfaust 3 – Roket Anti Tank Kiriman Jerman dan Belanda untuk Bantu Ukraina

Bentuk dukungan Swedia kepada Ukraina diwujudkan dalam bentuk pengiriman persenjataan. Serupa dengan Jerman yang belum lama menyatakan akan mengirim roket anti tank, maka Swedia pun akan mengirim roket anti tank dalam jumlah sangat besar.

Bila Jerman mengirim 400 peluncur dengan 1.000 roket anti tank Panzerfaust 3, maka Pemerintah Swedia akan mengirim 5.000 unit roket anti tank AT-4 buatan Saab Bofors Dyanamics. Pengiriman roket atau rudal anti tank model panggul ke Ukraina awalnya sempat dicibir, namun, setelah melihat dinamika pertempuran di Ukraina, maka jelas senjata anti tank seperti rudal Javelin dan NLAW mampu berbuat banyak, dan tak dipungkiri lumayan banyak menghancurkan kendaraan tempur dan pendukung militer Rusia.

(Foto-foto: Saab)

Lantas apa yang menjadi kehebatan dari AT-4, sehingga layak ditakuti oleh kaveleri Rusia? Tak lain adalah beragam pilihan proyektil roket yang dapat disesuaikan dengan jenis target. Secara umum, AT-4 dipersiapkan untuk menjalankan moda anti armour, anti structure, dan anti personnel.

Sementara pilihan hulu ledak pada proyektil mencakup HEAT (High Explosive Anti Tank), CS HP (High Penetration), CS ER dan CS RS untuk anti armour. Lalu ada CS AST (Anti Structure Tandem Warheads) dan CS HE Dual Purpose untuk sasaran anti personel. Dalam video demo, amunisi jenis AST bahkan dapat menembus lapisan baja kontainer yang berlapis perisai beton.

Karena hadir dengan beberapa pilihan proyektil, sudah barang tentu berpengaruh pada spesifikasi di bobot peluncur dan jarak tembak. Semisal jika menggunakan proyektil HEAT, bobot yang dibawa pasukan hanya 6,7 kg, sedangkan bila yang diusung proyektil AT-4 jenis CS AST beban senjata menjadi 9,5 kg. Untuk jarak tembak bervariasi, untuk efektif penembakan minimum adalah 20 meter, sementara jarak tembak maksimum di rentang 400 – 500 meter.

Dari aspek kinerja, kecepatan luncur proyektil AT-4 saat ditembakkan mencapai 290 meter per detik. Untuk membidik target, peluncur senjata panggul ini dapat menggunakan pilihan Iron sights dan optional night vision unit. Khusus perangkat night vision, masih dapat digunakan kembali untuk dipasang pada peluncur yang lain.

Sebagai catatan, AT-4 adalah senjata anti tank disposable, yang artinya peluncur hanya sekali digunakan alias sekali buang. Model peluncur roket disposable ini punya keunggulan dari sisi bobot yang lebih ringan dibanding jenis senjata roket anti tank/anti personel yang mengusung model reload.

Baca juga: AT-4 – Senjata Anti Tank Disposable Penggasak Perkubuan Lawan

Sampai saat ini, tercatat ada 15 negara yang mengoperasikan AT-4. Meski buatan dan menjadi kebanggaan Swedia, popularitas penggunaan AT-4 justru karena dipakai oleh Amerika Serikat dan Perancis dalam beberapa laga pertempuran. AS menjadi pemakai terbesar, dan senjata ini sudah dilibatkan sejak invasi AS ke Panama. Untuk memenuhi kebutuhan AD dan Marinir, AS telah memproduksi AT-4 berdasarkan lisensi oleh Alliant Techsystems. (Haryo Adjie)

24 Comments