[Polling] Airbus A330 MRTT: Jadi Pilihan Utama Pesawat Tanker untuk TNI AU

Meski tak ramai dalam bahasan, namun pengadaan dua unit pesawat tanker multirole telah dicanangkan kontraknya untuk dituntaskan pada periode 2020 – 2024. Di segmen pesawat tanker, kompetisinya diketahui mengerucut pada dua brand besar, seperti halnya pertarungan di segmen pesawat angkut komersial, Airbus dan Boeing kembali menjadi dua petarung yang mempunyai kans tersendiri guna meraih kontrak di Indonesia.

Baca juga: Evaluasi Teknis Tuntas, Akuisisi Formal Pesawat Tanker TNI AU Diharapkan Pada 2020

Dari masing-masing merek, Airbus menawarkan A330-200 MRTT (Multirole Tanker Transport), sementara kubu Boeing dengan KC-46A Pegasus. Meski urusan payload yang dibawa bisa berbeda, namun kedua pesawat dari basis wide body ini punya kemampuan yang setara untuk misi air refueling, yaitu dapat meladeni teknik boom dan hose, alhasil ideal untuk menyusui segala jenis pesawat tempur TNI AU yang berasal dari NATO dan Rusia.

Dan siapakah diantara keduanya yang akan diakuisisi TNI AU? Sembari menunggu kabar kontrak pastinya, Indomiliter.com menggelar polling selama sebulan dengan metode one vote one IP (16 November – 16 Desember 2019). Mengambil tema “Indonesia Membutuhkan Pesawat Tanker, Menurut Anda manakah yang Paling Ideal untuk TNI AU,” pilihan dari mayortitas responden adalah Airbus A330 MRTT atau yang dikenal juga sebagai KC-30A Voyager.

Diikuti oleh 1.950 responden, Airbus A330 MRTT dipilih 1.413 responden (72,46 persen), sementara Boeing KC-46A Pegasus dipilih 537 responden (27,54 persen). Dengan terpilihnya Airbus A330 MRTT oleh mayoritas responden tentu menarik untuk dicermati, seperti apakah yang menjadi dasar pertimbangan responden hingga mayoritas memilih A330 MRTT?

Beragam analisa responden dapat dituangkan, salah satu pemikiran yang sederdana bahwa A330 MRTT lebih senior dan lebih punya ‘nama,’ terlepas telah digunakan oleh banyak negara – Inggris, Australia, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Singapura, Perancis, Korea Selatan, Luksemburg, Belanda, Jerman, Norwegia, Belgia dan Ceko – keluarga A330 sebagai pesawat angkut sipil juga sangat kondang di kalangan maskapai untuk melayani penerbangan jarak menengah – jauh.

Airbus A330 MRTT pesanan Singapura dalam flight test di Toulouse, Perancis.
Tail boom di Airbus A330 MRTT.

Sementara KC-46A Pegasus yang berasal dari platform Boeing 767, unit perdananya baru diserahkan ke AU AS pada 25 Januri 2019. Sementara negara di luar AS, Pegasus baru dalam status dipesan oleh Jepang dan Israel.

Studi yang dilakukan TNI AU dilaporkan telah melalui konsultasi dengan PT GMF Aeroasia, anak perusahaan PT Garuda Indonesia, yang selama ini telah mengembangkan Airbus Maintenance Platform, dimana GMF Aeroasia memberikan penyediaan layanan perawatan armada pesawat militer.

Baca juga: Boeing KC-46A Pegasus Tuntaskan Fuel On-load Certification Testing

Kesimpulan dari evaluasi teknis juga mencakup persyaratan jenis serta spesifikasi pesawat dalam mendukung air refueling. Meski diatas kertas kans A330 MRTT lebih besar, namun kesimpulan akhir bisa berbeda. Seperti KC-46A yang menggunakan basis Boeing 767 digadang lebih banyak bisa didarati lanud-lanud milik TNI AU.

A330-200 MRTT memang punya kansnya cukup besar di Indonesia, mengingat pesawat dari platform yang sama telah digunakan oleh maskapai Garuda Indonesia, kelak elemen perawatan pesawat sedikit banyak dapat ditangani oleh pihak GMF Aeroasia. Selain itu, bukan tak mungkin bila nantinya stock A330-200 Garuda Indonesia dialihkan ke TNI AU untuk dikonfigurasi menjadi MRTT, seperti halnya telah dilakukan AU Australia yang sebagian armada KC-30A nya berasal dari eks Qantas. Sementara disisi lain Garuda Indonesia mulai mengoperasikan varian anyar – Airbus 330-900NEO.

Pengadaan pesawat tanker MRTT tak hanya menawarkan konsep pesawat tanker semata. Bila merujuk ke pakem yang ada, memang pesawat tanker yang eksis di dunia juga mengemban fungsi lain, seperti angkut penumpang dan kargo. (Indomiliter)

23 Comments