HNLMS Van Speijk F802 – Mengenal Komposisi Awal Jenis Senjata Frigat “KRI Slamet Riyadi 352”

HNLMS Van Speijk F802 sebelum di-upgrade.

Setelah dihantam empat rudal anti kapal secara berturut-turut pada 31 Juli 2023 lalu, maka sesuai yang direncanakan, bangkai eks KRI Slamet Riyadi 352 ‘bersemayam’ di Perairan Situbodo. Meski debut frigat Ahmad Yani class (aka – Van Speijk class) ini tinggal kenangan, namun, masih terasa menarik untuk mencermati sejarah frigat yang pernah memperkuat arsenal kapal perang NATO di era perang dingin.

Baca juga: Eks Frigat KRI Slamet Riyadi 352 Dihantam Empat Rudal Anti Kapal Buatan Cina dan Perancis

Terlebih saat dioperasikan Angkatan Laut Belanda, frigat yang sebelumnya bernama HNLMS Van Speijk F802 itu, telah mengalami fase upgrade sistem senjata secara besar-besaran, yang merubah Van Speijk menjadi frigat modern dengan daya gempur yang terdongkrak drastis.

Saat resmi dipensiunkan oleh AL Belanda pada 13 September 1986, komposisi sistem senjata HNLMS Van Speijk F802, adalah yang asli melekat pada KRI Slamet Riyadi 352. Diterima Indonesia pada tahun 1986, KRI Slamet Riiyadi 352 – meski dibeli dalam kondisi bekas pakai – langsung dinobatkan sebagai kapal kombatan tercanggih TNI AL saat itu. Apalagi kesemua (enam unit) Van Speijk class diborong Indonesia, yang secara de facto meningkatkan kekuatan tempur TNI AL.

Komposisi senjata Van Speijk class adalah 1x meriam reaksi cepat OTO-Melara 76mm; 8x rudal anti kapal Harpoon (2 quad-launchers); 2x quad-launcher untuk rudal hanud Sea Cat; Mk.32 torpedo tubes (2 triple-launcher) untuk enam torpedo MK46.

Bagi TNI AL, kehadiran meriam OTO Melara, rudal anti kapal Harpoon dan rudal hanud Sea Cat, menjadi suatu loncatan besar dalam pengoperasian senjata modern. Seperti Harpoon yang kala itu terbilang modern sebagai rudal anti kapal, bahkan status Indonesia sebagai operator Harpioon telah membuat gerah Australia. Sementara Sea Cat, meski tergolong rudal uzur, didapuk sebagai rudal hanud pertama yang melengkapi kapal perang TNI AL.

HNLMS Van Speijk F802 sebelum di-upgrade.

Dikutip dari seaforces.org, AL Belanda melakukan upgrade sistem senjata besar-besaran pada keenam frigat Van Speijk class pada akhir tahun 1970-an, dengan komposisi senjata seperti yang disebutkan di atas. Nah, seperti apakah komposisi senjata Van Speijk class sebelum mendapatkan upgrade?

Dibangun dari plaform Leander class yang pernah menjadi ikon frigat Inggris di era 60 dan 70-an, maka sedikit banyak frigat Van Speijk class awalnya dibangun dengan komposisi khas Leander Inggris.

HNLMS Van Speijk F802 setelah di-upgrade pada tahun 1980.

Saat HNLMS Van Speijk diluncurkan dari Netherlands Dock & Shipbuilding, Amsterdam, pada 5 Maret 1965, dan kemudian masuk ke arsenal AL Belanda pada 14 Februari 1967, maka komposisi senjata yang melengkapi terdiri dari meriam kaliber 114,5 mm laras ganda pada haluan; 2x quad-launcher untuk rudal hanud Sea Cat dan 1x mortir anti kapal selam Limbo Mark 10.

Sebagai catatan, rudal hanud Sea Cat pada era yang sama juga terdapat di frigat buatan Inggris, veteran Perang Falkland, Tribal class (aka – Martha Kristina Tiyahahu class). Termasuk mortir Limbo Mark 10 dikenal oleh TNI AL lewat frigat Tribal class.

Baca juga: Van Speijk Class: “Benteng Laut Nusantara” – Tiga Dasawarsa Flagship Armada Eskorta TNI AL

Bagi penerbangan AL Belanda, upgrade sistem senjata pada frigat Van Speijk class ikut membawa perubahan, dari yang tadinya menggunakan helikopter Westland Wasp, kemudian menggunakan helikopter Westland Lynx. Sayangnya, paket perubahan Wasp ke Lynx tidak ikut dalam penjualan ke Indonesia, lantaran Lynx masih terus dioperasikan pasca purna tugasnya armada Van Speijk class. (Gilang Perdana)

7 Comments