Hamilton Class Cutter: ‘Reuni’ Dua Frigat dari Dua Negara Asal Satu Kelas di MNEK 2018
|Diantara beragam tipe kapal perang yang terlibat dalam Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2018, ada dua frigat yang terbilang unik, yakni BRP Gregorio del Pilar dari AL Filipina dan BNS Somudra Avijan dari AL Bangladesh. Disebut unik lantaran kedua frigat tersebut berasal dari jenis yang sama, yakni Hamilton Class Cutter. Frigat non peluru kendali yang karirnya kondang digunakan Penjaga Pantai Amerika Serikat (US Coast Guard).
Baca juga: RNS Perekop 310 – Meriahkan Naval Exercise Komodo 2018, Inilah Kapal Latih Kadet AL Rusia
Hamilton Class yang dibangun galangan Avondale dibuat sebanyak 12 unit, dimana empat unit diantaranya kini masih dioperasikan US Coast Guard. Sementara sisanya telah dihibahkan AS ke Filipina (3 unit), Bangladesh (2 unit), Nigeria (2 unit) dan Vietnam (1 unit).
Frigat dengan panjang 115 meter dan bobot penuh 3.250 ton ini punya keunikan pada dapur pacunya yang menggunakan teknologi Combined Diesel or Gas (CODOG), yang terdiri dari dua unit mesin diesel dan dua turbin gas. CODOG di kapal penjaga pantai ini memiliki propelan pitch yang dapat dikendalikan.
Dirancang untuk melakukan patroli jarak jauh, Hamilton Class dilengkapi dek helikopter jenis teleksopik. Satu unit helikopter ukuran sedang dapat mendarat dengan mudah di flight deck yang ukurannya tergolong luas.
Hamilton Class mulai masuk kedinasan US Coast Guard pada 1965, dan ke-12 unit seri kapal ini sampai saat ini masih beroperasi. Bekal senjata utama Hamilton Class adalah kanon reaksi cepat Oto Melara 76 mm. Pada periode 1980 sampai 1992, Hamilton Class memasuki fase modernisasi dalam program Fleet Rehabilitation and Modernization (FRAM).
Dalam program FRAM, Hamilton Class mengganti kanon lawas Mk30 Mod0 5 in (127 mm)/38 dengan Oto Melara 76 mm. Termasuk pemasangan kanon reaksi cepat CIWS (Close In Weapon System) Phalanx 20 mm pada bagian buritan. Kemudian ada dua pucuk kanon Mk.38 M242 Bushmaster 25 mm. Khusus mengenai Phalanx 20 mm, dalam beberapa foto terlihat kanon canggih tersebut tak ikut disertakan dalam paket untuk Filipina dan Bangladesh.
Di tangan Filipina, frigat Gregorio del Pilar Class memang tak dilengkapi Phalanx, namun frigat andalan Filipina ini tetap mempertahankan kanon Oto Melara 76 mm, satu pucuk kanon Mk.38 M242 Bushmaster 25 mm, dan enam pucuk senapan mesin berat 12,7 mm. Tidak ada sama sekali bekal untuk menghadapi peperangan bawah air.
Walau kondisi keuangan Filipina serba ngepas, ada rencana untuk melakukan upgrade Gregorio del Pilar Class. Diantaranya pemasangan radar intai Saab AN/SPS-77 Sea Giraffe AMB surface & air search 3D radar. Dari aspek persenjataan, frigat ini dipersiapkan untuk dipasangi rudal anti kapal RGM-84 Harpoon atau RIM-116 Rolling Airframe Missile.
Lantas bagaimana dengan frigat BNS Somudra Avijan, nampaknya Hamilton Class milik Bangladesh ini lebih sederhana dari milik Filipina, bekal senjatanya hanya kanon Oto Melara 76 mm dan Mark 36 Super Rapid Bloom Offboard Countermeasures Chaff and Decoy Launching System.
BRP Gregorio del Pilar hadir di Naval Exercise Komodo 2018 dibawah komando kapten kapal Ireneo D. Battung, dan BNS Somudra Avijan dibawah komando kapten kapal M. Moniruzzaman. Kedua kapal perang akan berada di perairan Lombok, Nusa Tenggara Barat pada 4 – 9 Mei 2018. (Haryo Adjie)
Spesifikasi Hamilton Class Cutter
– Type: High endurance cutter
– Displacement: 3.250 ton
– Length: 115 meter
– Beam 13 meter
– Propulsion: CODOG system 2 × Fairbanks-Morse 38TD8-1/8-12 12-cylinder diesel engines generating 7,000 hp (5,200 kW) and 2 × Pratt & Whittney FT4A-6 gas turbines producing 36,000 hp (27,000 kW)
– Speed: 29 kn (54 km/h)
– Range: 26.000 km
– Endurance: 45 days
– Complement: 167
– Sensors and processing systems: AN/SPS-40E Air Search Radar AN/SPS-78 Surface Search Radar AN/WLR-1H Electronic Support Surveillance Equipment
– Electronic warfare & decoys: 2x Mk-36 SRBOC
Seusia dengan Kri Ahmad Yani itu sudah jadi kapal terhebat milik Filipino lha di kita Ahmad Yani sudah mengeluh tua,sepuh,kuno,dll.
Ternyata ada negara yang kapalnyalebih ‘sederhana’ dibanding kita,… Bersyukurlah.
Kapal² kayak gitu cukup dihadapkan kcr aja
desainnya mirip ohp class
mana nih pt PAL . waktunya unjuk gigi untuk promosi. dengan produk” kapal nya nih.
Struktur kapal ini sekilas mirip strukturnya dengan OPV 110 KN Tanjung Datu.
Ada dek bertingkat di depan, belakang menara anjungan menipis di tengah lalu melebar lagi di bangunan dekat cerobong asap.
Lalu ada dek helikopter tetapi di belakang dek heli itu ada turun lagi ke dek di bawahnya.
Meriam yang di depan itu mungkin pakai standflex modul.
Amrik gk pke modul2an kyk gtu soalnya ribet.. yg pke stanflex didunia cma negara asalnya sja denmark
ada kalanya tidak selalu nengok ke atas ,,, terkadang boleh lah sesekali nengok ke bawah ,,, kita dulu juga pernah sangat bersahaja