DSME Korea Selatan Mulai Bangun Kapal Selam Terbaru KSS-III Batch II (Jang Bogo Class) – 80 Persen Komponen Produksi Dalam Negeri
|Mitra kerja sama PT PAL dalam pembangunan kapal selam Nagapasa class, Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering’s (DSME), pada hari Kamis kemarin (30/3/2023) melakukan seremoni di Okpo untuk pembangunan kapal selam diesel listrik generasi terbaru untuk Angkatan Laut Korea Selatan, yakni peletakan lunas (keel laying) kapal selam KSS-III Batch II pertama, atau yang akan dikenal sebagai Jang Bogo class.
DAPA (Defense Acquisition Program Administration) telah memberikan kontrak kepada DSME pada Oktober 2019 untuk pembangunan kapal selam pertama KSS-III Batch II pada Oktober 2019, kemudian dilanjutkan tahapan pemotongan plat baja pada Mei 2021, dan saat ini memasuki tahap peletakan lunas (keel laying).
KSS-III Batch II akan menampilkan berbagai peningkatan dari pendahulunya, KSS-III Batch I (Dosan Ahn Changho class). Peningkatan tersebut mencakup sistem manajemen tempur dan sistem sonar yang lebih canggih, peningkatan daya tembak, termasuk hadirnya Sistem Peluncuran Vertikal (Vertical Launch System/VLS) tambahan. Ini akan memungkinkan KSS-III Batch II untuk dimuat dengan lebih banyak rudal balistik (Submarine Launched Ballistic Missiles/SLBM), yang secara lokal dikenal sebagai turunan dari rudal Hyunmoo yang punya jangkauan 500 km.
Menurut sumber yang sama, kapal selam kelas KSS-III Batch-I Dosan Ahn Changho akan dilengkapi 6 VLS, sedangkan kapal selam Batch-II dan Batch-III akan dilengkapi 10 VLS. KSS-III punya bobot 3.358 ton saat muncul di permukaan dan 3.705 ton saat tenggelam. Kapal selam ini memiliki kecepatan maksimum sekitar 20 knot, daya jelajah 10.000 nautical mile (18.520 km) dan dapat menampung 50 awak.
DAPA dalam siaran pers menyebut, “penerapkan teknologi baru secara memadai untuk kapal selam generasi baru akan memaksimalkan pengoperasian dan kemudahan perawatannya bagi awak kapal yang berlayar.”
Saat Korea Selatan mengincar kemungkinan ekspor KSS-III Batch II di masa depan, banyak komponen penting kapal termasuk Air Independent Propulsion (AIP), baterai Lithium-Ion, dan (Korean Vertical Launching System) telah dikembangkan di dalam negeri. Tidak seperti generasi kapal selam Korea Selatan sebelumnya yang masih dominan mengandalkan pasokan komponen dari pihak asing.
Menurut DSME, 80 persen komponen kapal KSS-III Batch-II akan diproduksi di dalam negeri, meningkat signifikan dibandingkan model sebelumnya. Hal ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja dan membuat kapal lebih kompetitif di pasar ekspor. Namun, beberapa komponen akan diproduksi di luar negeri, dengan Indra dari Spanyol dan ECA Group dari Perancis, masing-masing menyediakan signals intelligence system dan steering consoles respectively.
Laksamana Muda Kim Tae-Hoon, yang bertanggung jawab atas program tersebut, menekankan bahwa “KSS-III Batch II adalah generasi kedua dari kapal selam kelas 3.000 ton yang akan dirancang dan dibangun dengan teknologi dalam negeri, dan ini akan menjadi kesempatan besar untuk sekali lagi menunjukkan keunggulan Korea Selatan dalam industri pembuatan kapalnya.”
Kapal pertama KSS-III Batch II akan diluncurkan pada tahun 2025. Setelah beberapa tahun uji coba untuk ROC (Required Operational Capabilities), pengiriman pertama kapal ke Angkatan Laut Korea Selatan direncanakan pada tahun 2027. (Gilang Perdana)
Indonesia sudah mampu merakit dan mro sendiri kapal selam, diasean baru Indonesia yang mampu.
Faktanya Diasean baru Indonesia yang memiliki kemampuan merakit kapal selam dan memiliki sistem CMS buatan dalam negeri. Utk mewujudkan kemandirian industri militer tidak ada jalan instan. Sayangnya Indonesia belum mampu membuat mesin kapal sendiri.
Wow udah bikin komponen isi. Indonesia masih merakit.
Ini bakal buat kita galau, sayang kalau dilewatkan Nagapasa Class versi paling update dgn VLS apalagi TKDN dah dominan Korea dan peranti elektronik dari Spanyol dan Perancis yg jarang resek dengan produknya. Semoga dipertimbangkan Changbogoo Class seri ke 2 ini untuk bisa joint lagi, perihal Scorpene yg akan dibuat juga jalan kan saja serempak, bisa tambah 5 unit kasel lagi mah jauh lebih baik bagi negeri ini, tambah lapangan kerja dan tot nya yg penting
Kalo melihat kemajuan teknologi perkapal selaman Korsel….masa iya improved CBG adalah kasel gagal desain spt yg dibilang @ailman dan para followernya 🤔