Update Drone KamikazeKlik di Atas

Dengan Gali Kanal, KAL Andau Korban Tsunami Palu Berhasil Ditarik ke Laut

Sebenarnya tak ada yang terlalu spesial dari kapal patroli ini, namun karena ‘terhempas’ ke daratan akibat gelombang tsunami pada September 2018, menjadikan sosok KAL Andau I.6-18 sebagai peronda di kawasan Lanal Palu, ramai diperbincangkan. Terlebih kapal yang dahulunya menyandang label “KRI” ini punya desain yang unik dan bekal senjata yang tak biasa untuk ukuran kapal patroli saat ini.

Baca juga: Terungkap! Inilah Asal Usul KAL Andau, Kapal Patroli yang Jadi ‘Korban’ Tsunami di Teluk Palu

Dan dikutip dari situs koarmada2.tnial.mil.id, pada Rabu (20/02/2019) KAL Andau produksi PT Industri Kapal Indonesia (Persero) telah berhasil ditarik ke laut. “Untuk menarik kembali KAL Andau ke laut, kami membuat kanal menuju ke Laut dengan dibantu alat berat berupa ekskavator dan kapal Tugboat, penurunan serta penarikan pun dilaksanakan sore hari dimana air laut berada pada posisi air pasang dengan tidak merobohkan rumah yang menempel dengan buritan KAL Andau ini”, ujar Letkol Laut (E) Daymon, Komandan Tim Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan Alutsista TNI AL (Fasharkan) Makassar.

Selanjutnya, akan dilaksanakan pengecekan terhadap kondisi KAL Andau tersebut agar bisa beroperasi. “Kami akan melakukan cek fisik terhadap kerusakan yang ditimbulkan dan akan melakukan berkoordinasi dengan Lanal Palu agar segera diajukan rencana perbaikkan terhadap KAL Andau ini”, tambah Letkol Laut (E) Daymon.

Dari spesifikasi, KAL Andau mempunyai panjang 30,6 meter, lebar 5,8 meter, depth 3 meter dan draught 1,73 meter. Kapal ini ditenagai dua mesin diesel yang masih-masing punya kekuatan 1088 HP. Kecepatan maksimum kapal ini bisa mencapai 20,8 knots.

Baca juga: Kraljevica Classic- Kapal Patroli Pemburu Kapal Selam, Andalan TNI AL di Era 50-an

Diluncurkan pada tahun 1983, kapal patrol produksi dalam negeri ini punya bekal senjata utama yang unik, yaitu mencomot meriam penangkis serangan udara eks Operasi Trikora, M1939 61-K, jenus meriam hanud kaliber 37 mm yang sampai saat ini masih aktif dioperasikan oleh Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarharlan). Meriam ini punya jarak tembak maksimum 8.500 meter dan jarak tembak efektif 3.400 meter. (Bayu Pamungkas)