Cessna C408 SkyCourier – Pesaing N-219 Nurtanio, Dipasarkan Lewat Program FMS
|Kemunculan pesawat angkut ringan turboprop yang satu ini bakal ‘head to head’ dengan pasar N-219 Nurtanio produksi PT Dirgantara Indonesia. Yang dimaksud adalah Cessna C408 SkyCourier produksi Textron Aviation, Amerika Serikat. Keduanya akan besaing langsung, lantaran berada di segmen yang sama, bermesin dua propeller dan punya kapasitas/payload yang relatif serupa.
Baca juga: PT DI dan Infoglobal Kembangkan Mission System untuk N-219 Varian Intai Maritim
Bedanya, Amerika Serikat punya jurus tersendiri untuk memasarkan produk dalam negerinya. Seperti dengan tawaran program Foreign Military Sale (FMS), dimana negara pembeli dapat mengakusisi alat pertahanan dengan skema government to government yang dipermudah. Dikutip dari Janes.com (14/12/2021), disebutkan Departemen Pertahanan AS akan memberikan Cessna C408 SkyCourier twin-turboprop lewat program FMS ke negara-negara sekutu.
Meski ekspornya disokong oleh Departemen Pertahanan, C408 yang baru terbang perdana pada 17 Maret 2020, sampai saat ini belum memiliki pelanggan militer, atau persisnya belum ada kabar bahwa pesawa ini dirancang sebagai varian intai untuk militer atau tugas pengawasan lainnya. Dari pasar domestik, C408 SkyCourier kabarnya akan dipesan oleh United States Army Aviation and Missile Command (AMCOM) yang sedang mencari pesawat sipil ringan dengan mesin turboprop.
Sedangkan untuk pasar ekspor, Dephan AS dengan program FMS-nya tidak merilis informasi besarnya kontrak dan untuk negara mana C408 SkyCourier akan dikirimkan.
C408 SkyCourier hingga saat ini hanya dipesan oleh FedEx dalam domain komersial. Pesawat ini berdesain high-wing, fixed-undercarriage yang mampu melakukan operasi di landasan yang kasar di lingkungan yang keras. Data kinerja Cessna memberikan C408 punya muatan maksimum 2.722 kg.
C408 SkyCourier mengadopsi mesin 2x Pratt & Whitney Canada PT6A-65SC turboprop dan 4 bilah propeller dari McCauley Blackmac aluminum. Kecepatan maksimum pesawat ini 370 km per jam dan dapat terbang sejauh 740 km, atau terbang ferry sejauh 1.700 km.
Baca juga: N-219 “Nurtanio” Sukses Uji Take-off dengan Satu Mesin
Seperti halnya N-219, C408 SkyCourier dapat membawa 19 penumpang, terbang sampai ketinggian 7.600 meter dan dapat take-off dari runway sepanjang 1.000 meter. (Gilang Perdana)
kerjasama dg airbus aja biar dpt perlindugan dr embargo amerika
breaking news…f35 nyungsep lg😂😂😂
Bentuknya mirip bnget. cm dari segi kecepatan N-219. Lbh unggul.
Kalo ingin cepat laku dan laris manis nih pesawat C408 SkyCourier, syaratnya mudah banget.
Tinggal paman Abidin terapkan sanksi Ekonomi ke India, Indonesia, Mesir, Thailand, Arab Saudi, UEA, Kuwait, Qatar klo gak beli pesawat ini.
Siapa tau jika ditakutin sanksi Ekonomi, maka negara spt RI berubah pikiran kemudian membatalkan produksi masal N219 dan lebih memilih C408 SkyCourier utk penerbangan perintis dalam negerinya. Dan didunia penerbangan pun gak akan ada pesaingnya lg. Tiru gaya ATR lah yg berhasil memberangus N-250 sebelum tumbuh saat krimon melanda RI. Dimana akhirnya ATR menjadi pemenang tanpa harus letih bersaing sehat dipasaran internasional. 😁😁