PT DI dan Infoglobal Kembangkan Mission System untuk N-219 Varian Intai Maritim

Rancangan N-219 yang mirip DHC-6 Twin Otter dengan sayap tinggi (high wing) tanpa ramp door, menjadikan desain N-219 punya peluang besar difungsikan sebagai maritime patrol aircraft (MPA), meneruskan tugas yang dahulu pernah diemban N22/N24 Nomad Puspenerbal TNI AL.

Baca juga: Dilirik TNI AL, PT DI Berpotensi Kembangkan N-219 Varian MPA

Dan terkait hal tersebut, PT Dirgantara Indonesia dan PT Infoglobal Teknologi Semesta/Infoglobal telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) tentang kerja sama integrasi mission system untuk N-219 Maritime Surveillance Aircraft (MSA) pada pesawat N-219. Dikutip dari siaran pers yang diterima Indomiliter.com (8/12/2021), Dokumen MoU ditandatangani oleh Direktur Niaga, Teknologi & Pengembangan PT DI, Gita Amperiawan dan Direktur Utama Infoglobal, Adi Sasongko, di Kawasan Produksi II PT DI, Bandung.

Dengan kerja sama tersebut, kedepannya N-219 akan dikembangkan dengan desain khusus sebagai pesawat pengawas maritim atau MSA. Mission system dari Infoglobal yang sebelumnya telah terpasang di pesawat NC-212 Patroli Maritim (Patmar) TNI AL kemudian akan dikembangkan lebih lanjut untuk digunakan di pesawat N-219 MSA yang diproduksi PT DI. Sebagai informasi, Infoglobal merupakan perusahaan yang bergerak di bidang avionik pesawat tempur/militer, pengolahan data radar, sistem kontrol senjata dan perangkat lunak aplikasi pertahanan.

“Pertama, tujuan besar dari MoU ini tentunya adalah mengkolaborasikan dua industri nasional, untuk kompetensi di bidang pesawat terbang dalam hal ini PT DI dan kompetensi di bidang mission system dalam hal ini Infoglobal untuk menghasilkan suatu produk pesawat dengan kemampuan mission system surveillance yang bisa dimanfaatkan oleh bangsa ini. Yang kedua, ini merupakan bagian daripada bagaimana produk PT DI, pesawat N-219 dapat masuk ke market dengan berbagai macam varian, yang sebelumnya kita ketahui bersama bahwa N-219 bisa untuk passenger, medevac, cargo, dengan kolaborasi ini N219 kedepannya bisa untuk misi MSA, baik untuk military maupun komersial juga. Nanti tentunya Feasibility Study (FS) akan dibuat berdasarkan kebutuhan. Kami optimis dari FS tersebut kami cukup prospektif,” kata Direktur Niaga, Teknologi & Pengembangan PT DI, Gita Amperiawan.

Mission system dari Infoglobal merupakan produk hasil karya anak bangsa, yang memiliki berbagai fitur untuk memperkuat kemampuan pesawat N-219 dalam melakukan pengawasan wilayah maritim, diantaranya adalah fitur deteksi dan identifikasi target kapal, kemampuan dalam menghitung posisi, kecepatan dan heading target yang dinamis yang kemudian dapat menampilkan rute SAR dan mengirim hasil surveillance ke KRI atau ground station terdekat, sehingga misi surveillance pada pesawat N-219 dapat dilakukan secara efektif.

Desain N-219 versi amfibi.

Pengembangan konfigurasi MSA pada pesawat N-219 ini kedepannya diharapkan dapat mendorong PT DI dalam pemenuhan kebutuhan pasar MSA, terutama untuk kebutuhan di dalam negeri. “Harapannya kedepan bahwa TKDN juga semakin tinggi, didukung oleh industri-industri komponen di dalam negeri. Kami yakin dengan kerja sama ini akan memulai babak baru yang lebih realistis untuk membuat pesawat yang semakin banyak komponen dalam negerinya. Target pasar pertama adalah dalam negeri dulu, nantinya setelah ini sudah banyak bisa kita jual ke luar negeri,” kata Adi Sasongko, Direktur Utama Infoglobal.

Varian militer memang potensial dikembangkan, apalagi N-219 sejatinya punya spesifikasi bagus untuk tugas militer, diantaranya kemampuan STOL (short take-off and landing). Untuk lepas landas hanya dibutuhkan jarak landasan 465 meter, dan untuk mendarat hanya butuh 510 meter. Payload yang dapat dibawa pun lumayan, yaitu 2,5 ton.

Baca juga: N-219 “Nurtanio” Sukses Uji Take-off dengan Satu Mesin

N-219 ditenagai mesin turboprop 2× Pratt & Whitney Canada PT6A-42 dengan kekuatan tiap mesin 850 shp (630 kW). Bilah baling-balingnya menggunakan 4-bladed Hartzell propeller. Dari karakteristiknya, N-219 dapat melesat dengan kecepatan jelajah 389 km per jam, dan terbang hingga jarak 1.556 km. (Bayu Pamungkas)

7 Comments