RIMPAC 2018: BEMR Lab Tawarkan Sistem Pelatihan Awak Kapal Perang Berbasis Virtual Reality

Beberapa foto yang menampilkan seorang prajurit (pelaut) TNI AL sedang mencoba simulasi senjata dengan basis VR (Virtual Reality) tengah mengemuka di jagad netizen. Sang pelaut nampak sedang mengarahkan SMB (Senapan Mesin Berat) M2HB Browning ke sebuah sasaran virtual. Dengan dukungan headset VR, pelaut yang menjadi peserta RIMPAC (Rim of Pacific) 2018 ini nampak antusias meladeni jalannya pertempuran virtual.

Baca juga: RIMPAC 2018 – Dukung Interoperabilitas Antar Pasukan Khusus, Lockheed Martin Hadirkan UCP TDU

Persisnya ajang RIMPAC 2018 tak melulu disibukan dengan rutinitas latihan di lapangan, ajang yang digelar 27 Juni sampai 2 Agustus 2018 ini juga menggelar RIMPAC 2018 Inaugural Innovation Fair. Dan secara khusus, pihak Space and Naval Warfare Systems Center Pacific’s (SSC Pacific) Battlespace Exploitation of Mixed Reality (BEMR Lab) membuka booth untuk memperkenalkan apa yang disebut GunnAR unified gunner system.

GunnAR unified gunner system mengarahkan prajurit untuk mengenakan headset VR untuk simulasi pengoperasian senjata. Perintah penembakan dan informasi sasaran dihadirkan oleh gunnery liaison officer (GLO) lewat perangkat tablet.

Lebih dari itu, solusi BEMR Labs ini juga digadang untuk pelatihan maintenance kapal, dimana awak teknisi kapal mampu mengenali kerusakan, sampai melakukan ‘perbaikan’ dalam simulasi virtual berbasis 3D screen. Dengan teknologi ini, dimungkinkan awak teknisi dapat mempelajari susunan struktur dan mesin kapal tanpa harus terjun langsung ke kapal yang dimaksud.

Baca juga: Prototipe Simulator Panser Anoa, Wahana Pencetak Pengemudi Ranpur Lapis Baja

Karena disasar untuk kebutuhan AL Amerika Serikat, BEMR Labs juga menawarkan fitur simulasi virtual penanganan pendaratan pesawat di kapal induk. Program tersebut difokuskan untuk melatih Landing Signal Officer (LSO), Air Boss, dan Catapult Officer.

Teknologi yang diusung BEMR Labs statusnya masih dalam prototipe, namun dari ide yang digagas, penerapan sistem VR pada elemen kapal perang dipercaya dapat menghemat biaya operasional pelatihan. (Bayu Pamungkas)