Bukan 36, Indonesia Akhirnya Pesan 24 Unit Jet Tempur Boeing F-15EX (Masih Menanti Kontrak Efektif)

Melanjutkan penawaran yang dirilis oleh DSCA (Defense Security Cooperation Agency) pada 10 Februari 2022, yakni tentang pengadaan jet tempur F-15EX untuk Indonesia. Maka pada 21 Agustus 2023, sudah ada kemajuan atas proyek tersebut, dengan dilangsungkannya tahapan Memorandum of Understanding (MoU) atau Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Boeing untuk pengadaan 24 unit F-15EX.

Baca juga: Tandingi Kontrak Rafale, Washington Resmi Tawarkan 36 Unit F-15ID ke Indonesia Senilai US$13,9 Miliar

Sebagai informasi, DCSA dalam penawarannya ke Indonesia, mengajukan paket penjualan 36 unit F-15EX senilai US$13,9 miliar ke Indonesia. Namun, itu baru dalam perspektif penawaran AS, Indonesia dengan anggaran yang terbatas, tentu harus mengkalkukasi tawaran yang ada, meski Boeing telah memberikan kode khusus untuk F-15EX pesanan Indonesia sebagai “F-15ID.”

Dari siaran pers yang diterima Indomiliter.com, disebutkan MoU antara Kemhan RI dan Boeing langsung dihadiri oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam lawatannya ke AS. Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dilakukan oleh Marsekal Muda Yusuf Jauhari, Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan RI, dan Mark Sears selaku Wakil Presiden Direktur dan Manajer Program Boeing Fighters, dilakukan di fasilitas Boeing di St. Louis setelah dilakukan kunjungan ke lini produksi F-15EX, pada 21 Agustus 2023.

“Dengan senang hati kami mengumumkan kesepakatan pengadaan pesawat tempur F-15EX yang penting bagi Indonesia,” kata Prabowo yang hadir menyaksikan penandatanganan MoU. “Pesawat tempur canggih ini akan melindungi dan mengamankan negara kami dengan kemampuan mutakhirnya.”

F-15EX adalah versi paling mutakhir dari pesawat F-15 yang pernah dibuat, dengan fitur kontrol penerbangan digital fly-by-wire, sistem peperangan elektronik, kokpit kaca digital, serta sistem misi dan kemampuan perangkat lunak terkini, dan kesemuanya itu akan ditingkatkan lagi untuk menghadirkan pesawat baru F-15ID.

“Kami telah membangun keahlian selama bertahun-tahun untuk mengembangkan kemampuan F-15EX. Tidak ada pesawat tempur lain seperti F-15 di dunia, dan landasan ini akan menempatkan Indonesia di puncak tertinggi kemampuan penguasaan udara,” kata Mark Sears. “Boeing siap mendukung upaya ini dan akan terus menjadi mitra pemerintah AS yang berkomitmen dalam membantu memajukan tujuan keamanan internasional bersama negara-negara sahabat dan para mitra di seluruh dunia.”

Seperti halnya pada pengadaan jet tempur Rafale, tahapan MoU masih harus dilanjutkan ke tahapan kontrak efektif. Tanpa kontrak efektif dengan pembayaran uang muka, maka produksi atas pesanan Indonesia belum dapat dilakukan ke backlog jalur produksi.

(Boeing F-15EX)

Lantaran dibeli dalam kondisi baru, maka Indonesia harus bersabar untuk menanti kedatangan jet tempur modern ini. Bila batch pertama Rafale yang kontrak efektifnya berjalan September 2022, maka unit perdana Rafale baru diterima Indonesia pada tahun 2026, lantas bagaimana dengan F-15EX?

Meski backlog F-15EX tidak sebanyak Rafale, namun KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo pernah memberikan informasi dasar yang menarik pada Desember 2021. “Tim F-15EX timnya sudah datang ke saya. Saya tanya kalau hari ini kita sepakat unit awal pertama yang akan kita terima kira-kira kapan? Jawabannya ya kira-kira tahun 2027,” ujar KSAU Marsekal TNI Fadjar dikutip dari antaranews.com.

Bila merujuk ke timeline produksi Boeing untuk keluarga F-15, maka sejauh ini yang sudah dalam masa antrian produksi adalah F-15EX untuk kebutuhan Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF). Mengutip dari airforce-technology.com (28/2/2020), untuk tahun anggaran 2021, AU AS telah mengajukan program akusisi untuk 12 unit F-15EX produksi Boeing dengan nilai mencapai US$1,6 miliar. Sebelumnya Kongres AS telah menyetujui anggaran senilai US$1,1 kepada AU AS untuk pengadaan 8 unit F-15EX untuk tahun 2020.

Totalnya AU AS akan menerima 144 unit F-15EX untuk menggantikan armada F-15C/D yang memiliki usia rata-rata 37 tahun dan mulai mengalami ketegangan struktural. Totalitas armada F-15C/D Air National Guard akan digantikan oleh F-15EX atau F-35A.

Pada Januari 2023, Kementerian Pertahanan Israel telah secara resmi meminta pembelian 25 unit jet tempur baru F-15 EX dari AS. Bahkan sumber tak resmi menyebut, bahwa Angkatan Udara Israel berniat untuk menggandakan jumlah pesanan yang dimaksud. Surat Permintaan resmi – Letter of Request (LOR) untuk pembelian F-15EX telah dikirim Pemerintah Israel ke Pemerintah AS.

Baca juga: Israel Resmi Ajukan Permohonan Pembelian 25 Unit Jet Tempur F-15EX

LOR adalah langkah pertama dalam proses Foreign Military Sales (FMS). Indonesia sebelumnya juga telah melayangkan LOR untuk rencana pengadaan F-15EX. Setelah LOR diajukan, baru kemudian Defense Security Cooperation Agency (DSCA) akan merilis informasi penawaran beserta nilai penjualannya. (Gilang Perdana)

25 Comments