Israel Resmi Ajukan Permohonan Pembelian 25 Unit Jet Tempur F-15EX

Meski sudah lama diperbincangkan netizen negeri ini, namun belum ada kontrak efektif atas tawaran jet tempur F-15EX (F-15ID) untuk Indonesia. Sembari menerka-nerka kapan kontrak efektif F-15EX akan dijalankan Kementerian Pertahanan RI, sudah ada kabar sundulan dari Israel, yakni Negeri Yahudi itu telah mengajukan resmi permohonan untuk pembelian F-15EX, serta paket upgrade F-15 lama ke varian F-15EX.

Baca juga: Tandingi Kontrak Rafale, Washington Resmi Tawarkan 36 Unit F-15ID ke Indonesia Senilai US$13,9 Miliar

Mengutip dari savunmasanayist.com (20/1/2023), Kementerian Pertahanan Israel telah secara resmi meminta pembelian 25 unit jet tempur baru F-15 EX dari AS. Bahkan sumber tak resmi menyebut, bahwa Angkatan Udara Israel berniat untuk menggandakan jumlah pesanan yang dimaksud.

Surat Permintaan resmi – Letter of Request (LOR) untuk pembelian F-15EX telah dikirim Pemerintah Israel ke Pemerintah AS pekan lalu. LOR adalah langkah pertama dalam proses Foreign Military Sales (FMS). Indonesia sebelumnya juga telah melayangkan LOR untuk rencana pengadaan F-15EX. Setelah LOR diajukan, baru kemudian Defense Security Cooperation Agency (DSCA) akan merilis informasi penawaran beserta nilai penjualannya.

AU Israel menginginkan 25 unit F-15 EX baru dan secara paralel juga akan meningkatkan 25 unit varian F-15I-nya ke konfigurasi avionik yang sama dengan F-15 EX, kecuali untuk sistem fly-by-wire. AU Israel saat ini mengoperasikan 50 unit varian F-15 A/B/C/D dan 25 varian F-15 I.

Ketika AU Israel membuat keputusan untuk membeli lebih banyak F-15 dan F-35, hal itu didasarkan pada asumsi bahwa dalam skenario pertempuran di masa depan target akan dilindungi oleh sistem pertahanan udara canggih. Ini akan membutuhkan gelombang pertama F-35 untuk menetralkan sistem pertahanan udara lawan dan kemudian peran F-15 untuk melakukan serangan lanjutan ke wilayah lawan.

Baca juga: Amazing! Inilah 5 Momen Tak Terlupakan dari Jet Tempur F-15 Eagle

Di mata Israel, hubungan pertahanan yang mesra antara Rusia dan Iran membuat kebutuhan operasional akan lebih banyak F-15 kian mendesak. Hal tersebut mengikuti laporan bahwa Moskow mungkin menjual sistem pertahanan udara S-400 ke Iran yang berencana untuk menyebarkannya untuk melindungi situs nuklirnya. (Bayu Pamungkas)

11 Comments