Uni Emirat Arab Borong Sistem Senjata Armed dari Cina, Norinco AR3 Launchers

Seolah tidak menggubris tekanan dari Washington, Uni Emirat Arab (UEA) tetap pada pendirian untuk merangkul Cina sebagai salah satu mitra dan pemasok alutsista untuk negara kaya minyak tersebut. Pada ajang IDEX 2023 di Abu Dhabi (20 – 24 Februari), UEA mengumumkan memberikan kontrak senilai AED902 juta (US$245 juta) untuk pengadaan AR3 multiple rocket/missile launchers produksi Norinco.

Baca juga: Weishi WS-22 – Self Propelled MLRS 122mm dengan Platfom Truk Wanshan

Dikutip dari Janes.com, Norinco menyatakan bahwa satu baterai AR3 terdiri dari kendaraan pos komando, kendaraan udara tak berawak (drone) untuk mengidentifikasi target, enam kendaraan peluncur, dan enam kendaraan pemasok amunisi. Pengadaan AR3 diumumkan oleh Dewan Tawazun, yang mengelola pengadaan Angkatan Bersenjata UEA, kontrak tersebut diberikan kepada International Golden Group, mitra Norinco di UEA.

Norinco AR3 AR3 multiple rocket/missile launchers adalah sistem roket artileri medan (armed) buatan Cina, yang dikembangkan khusus untuk pasar ekspor. Disebutkan, bahwa penjualan ke UEA adalah pesanan ekspor pertama yang diketahui untuk AR3.

AR3 dapat membawa dua pod amunisi, yang masing-masing dapat berisi lima rudal Fire Dragon 140 kaliber 300 mm yang menggunakan pemandu Inertial Navigation System (INS)/Global Navigation Satellite Services (GNSS), atau empat rudal Fire Dragon 280 kaliber 370 mm.

Selain itu, AR3 dapat juga meluncurkan dua rudal balistik taktis Fire Dragon 480 kaliber 750 mm, yang memiliki jangkauan 290 km dan hulu ledak seberat 480 kg, dengan akurasi circular error probability (CEP) 30 meter.

Keberadaan AR3 multiple rocket/missile launchers pertama kali diketahui pada tahun 2011. Sistem roket artileri ini dioperasikan oleh lima awak. Para awak dapat menyiapkan kendaraan peluncur untuk menembak tanpa meninggalkan kabin.

Sementara, persiapan peluncuran memakan waktu sekitar 5 menit. Roket juga dapat diluncurkan dari jarak jauh dari kendaraan pos dan komando. Setelah roket ditembakkan, kendaraan dapat meninggalkan posisi menembak dalam waktu 1 menit. Pengerahan kembali secara singkat memungkinkan baterai AR3 untuk menghindari tembakan balik (balasan) dari lawan.

Kendaraan peluncur roket/rudal, dapat beroperasi dalam lingkup baterai (kompi), batalion, atau beroperasi secara mandiri. Secara keseluruhan, baterai AR3 termasuk kendaraan peluncur, kendaraan reload, kendaraan pos komando, kendaraan survei meteorologi dan kendaraan pendukung terkait lainnya.

AR3 didasarkan pada sasis kendaraan roda khusus Wanshan WS2400 (juga digunakan oleh Korps Marinir) dengan konfigurasi 8×8. WS2400 ditenagai oleh mesin diesel turbocharged Deutz, yang menghasilkan tenaga 517 hp. Mesin ini diproduksi di Cina dengan lisensi dari Jerman. Posisi mesin terletak di belakang kabin.

Baca juga: Wanshan WS2400 – Heavy Duty Truck, Trailer Tank Marinir dengan Sentuhan Missile Carrier

Wanshan WS2400 memiliki mobilitas lintas jalan yang baik dan dapat melakukan perjalanan di semua jenis medan kasar dan permukaan yang tidak rata. Wanshan WS2400 dapat beroperasi dalam berbagai kondisi iklim, mulai dari -20°C hingga +55°C. Kendaraan dilengkapi dengan sistem pemompaan ban sentral. Tekanan ban dapat diatur oleh pengemudi saat kendaraan sedang dalam perjalanan. (Gilang Perdana)

8 Comments