Berkat ‘Keystone’ F-35A Lightning II Punya Kemampuan Sebagai Pemandu Tembakan Artileri Darat

Di luar kemampuan tempur udara ke udara dan udara ke permukaan, Lockheed Martin memberikan value added combat bagi pengguna jet tempur stealth F-35A Lightning II, yakni kemampuan ‘baru’ F-35A untuk mendeteksi keberadaan peluncur roket atau rudal jarak jauh lawan, dan melaporkan pada unit artileri (kawan) di darat, guna selanjutnya dilakukan tembakan balasan secara presisi.

Baca juga: Ukraina ‘Diam-diam’ Operasikan V-Bat – Drone Intai VTOL Pemandu HIMARS yang Tahan Jamming

Kebisaan baru F-35A tersebut dapat terwujud berkat adanya Keystone, yakni sistem yang dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan F-35 Lightning II dalam mendeteksi, melacak, dan menyerang target roket artileri, rudal balistik, dan drone — terutama sebagai respons terhadap meningkatnya ancaman roket artileri dan drone taktis (C-RAM/Counter-Rocket Artillery and Mortar) di medan pertempuran modern.

Keystone adalah bagian dari pembaruan perangkat lunak dan perangkat keras yang lebih luas pada F-35 — khususnya untuk mendukung misi Integrated Air and Missile Defense (IAMD). Fokus utamanya adalah pendeteksian dan penargetan roket artileri serta peluncur taktis musuh, seperti Multiple Launch Rocket Systems (MLRS).

Dengan Keystone, F-35A mampu menjadi sensor udara utama untuk memburu peluncur roket jarak jauh, mirip seperti sistem JSTARS mini, tapi jauh lebih survivable dan tersembunyi.

Seperti dikutip The War Zone (11/4/2025), Angkatan Udara Belanda dilaporkan menjadi yang pertama kali menjajal kemampuan Keystone di Eropa. Selama latihan skala besar NATO Ramstein Flag baru-baru ini, yang dilaksanakan di Pangkalan Udara Leeuwarden di Belanda, sebuah F-35A Angkatan Udara Belanda menemukan dan mengidentifikasi target yang tidak disebutkan di darat.

Sensor pada F-35A mengirimkan informasi keberadaan posisi lawan ke sistem Keystone, yang kemudian sistem itu secara otomatis mengirimkannya ke unit angkatan darat, yang tahap akhirnya menghancurkan target tersebut melalui sistem self propelled MLRS PULS buatan Elbit Systems, yang dioperasikan Angkatan Darat Belanda.

Genjot Kemampuan Artileri Medan, Belanda Datangkan Self Propelled PULS dari Elbit Systems Israel

PULS dilengkapi dengan dua pod, masing-masing ditujukan untuk jenis roket tertentu. Varian roket tersebut antara lain Accular 122 mm (memiliki 18 roket dengan jangkauan hingga 35 km), Accular 160 mm (menawarkan 10 roket dengan jangkauan hingga 40 km), EXTRA (terdiri dari 4 roket dengan jangkauan hingga 150 km), dan Predator Hawk (termasuk 2 roket dengan jangkauan 300 km). Beragam pilihan roket ini memungkinkan sistem untuk mengatasi berbagai ancaman, mulai dari target taktis jarak dekat hingga sasaran strategis jarak jauh.

Namun, dalam latihan Ramstein Flag tidak diketahui jenis roket PULS apa yang digunakan oleh Angkatan Darat Belanda.

Keystone yang dikembangkan Lockheed Martin adalah sistem yang terdiri dari perangkat lunak targeting, integrasi sensor, dan sistem kontrol senjata. Sistem ini bekerja melalui avionik internal, sensor fusion, dan interface cockpit F-35. Data targeting berasal dari DAS (Distributed Aperture System), EOTS (Electro-Optical Targeting System), dan radar AESA, lalu diolah oleh sistem Keystone.

Lockheed Martin Pamer “Distributed Aperture System (DAS),” Fitur yang Bikin Pilot F-35 Unggul dalam Kesadaran Situasional

Di luar peranannya dalam F-35 – memungkinkan F-35 menembakkan Advanced Precision Kill Weapon System (APKWS), yaitu roket 70 mm berpemandu laser yang presisi namun relatif murah dibandingkan rudal besar, Keystone juga telah berkembang menjadi sistem penargetan terintegrasi yang bisa diadopsi lintas-platform, termasuk di ranah artileri darat.

Status Keystone saat ini masih dalam tahap pengembangan dan pengujian oleh Lockheed Martin dan mitra industri, dengan uji coba terbatas mulai dilakukan pada F-35A. Keystone dirancang untuk menjadi bagian dari Block 4 Upgrade F-35, yaitu modernisasi besar-besaran yang dijadwalkan mulai memasuki layanan penuh di akhir 2020-an. (Gilang Perdana)

Program Block 4, F-35 Lightning II Terbang dengan Komputer Generasi Terbaru