Aselsan Sahin – Senjata Anti Drone dari Pelontar Granat Otomatis Kaliber 40mm Velocity Airburst

Dengan menggunakan platform roda ban dan ditarik (towed), perangkat anti drone terbaru produksi dalam negeri Turki ini terlihat unik. Inilah Sahin 40 mm yang belum lama ini diresmikan penggunaanya sebagai arsenal di Angkatan Darat Turki. Sahin bukan bekerja dengan teknik jamming, melainkan menetralisir ancaman dari drone (termasuk drone mikro) lewat tembakan dari munisi kaliber 40 mm.

Baca juga: Rheinmetall SSW40 – Pelontar Granat Otomatis dengan Desain Senapan Serbu

Dikutip dari armyrecognition.com (22/7/2022), diproduksi oleh Aselsan, Sahin 40 mm dikembangkan untuk menghancurkan drone mini dan mikro. Aselsan mengklaim Sahin mudah untuk digunakan dan dipasang untuk melindungi infrastruktur penting, keamanan perbatasan, dan pertahanan udara.

Sahin didasarkan pada trailer satu gandar yang dilengkapi dengan stasiun senjata jarak jauh yang dipersenjatai dengan satu peluncur granat 40 mm MK19 Mod 3 yang mampu menembakkan amunisi ATOM 40 mm. Sahin dilengkapi dengan sistem deteksi dan pelacakan target yang dapat bekerja di segala kondisi cuaca siang dan malam.

Peluncur granat 40 mm pada Sahin dapat membawa 64 butir munisi dan kubah memiliki lintasan 360 derajat dengan ketinggian laras dari -10 hingga 60 derajat.

Lantaran disasar untuk menghadapi target berupa drone mini dan mikro yang berukuran kecil, Aselsan merancang munisi ATOM kaliber 40 mm dengan teknologi High Velocity Airburst Grenade. ATOM adalah munisi cerdas yang mampu diprogram ke waktu ledakan yang tepat saat meninggalkan laras. Setelah ditembakkan, sumbu yang dapat diprogram, mulai menghitung mundur untuk ledakan pada titik target yang diinginkan. Menggunakan proyektil pra-terfragmentasi yang dioptimalkan untuk set target, maka probabilitas hit tinggi dipastikan untuk kehancuran pada target.

ATOM 40 mm High Velocity Airburst Grenade diprogram melalui Fire Control Unit dan dapat diintegrasikan ke dalam peluncur granat otomatis hanya dengan sedikit modifikasi pada senjata jika diperlukan. Fire Control Unit menyediakan pengguna untuk melihat dan menyetujui target, mengukur jarak ke target, dan menghitung waktu yang dibutuhkan amunisi untuk meledak.

Angkatab Darat Turki akan menggunakan Sahin untuk menghancurkan drone mikro mini sayap putar dan sayap tetap serta ancaman pesawat model pada jarak tembak maksimum 700 meter. Ia dapat melakukan pelacakan target dan perhitungan balistik dengan memberikan orientasi ke posisi yang dilaporkan dari radar.

Baca juga: Inilah Stupor, Senjata Anti Drone Portable Berbasis Elektromagnetik Terbaru Rusia

Secara keseluruhan, bobot Sahin 40 mm mencapai 2.500 kg dengan panjang 3,72 meter, lebar 2,45 meter dan tinggi 2,67 meter. (Gilang Perdana)

3 Comments