Arab Saudi Alokasikan Belanja Pertahanan US$75,8 Miliar di Tahun 2025, Target Lokalisasi 50 Persen di Tahun 2030
|
Ada berita baik buat para vendor pertahanan global, yakni pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah mengalokasikan anggaran US$78 miliar untuk belanja pertahanan pada tahun 2025, naik dari US$75,8 miliar yang dibelanjakan pada tahun 2024.
Baca juga: Pantsir Masih ‘Strong’ – Arab Saudi Akuisisi 39 Unit Sistem Hanud Pantsir S-1M dari Rusia
Pernyataan tersebut disampaikan Gubernur Otoritas Umum Industri Militer – General Authority for Military Industries (GAMI) Ahmad Al-Ohali dalam sebuah pernyataan kepada media pada hari Sabtu.
“Kerajaan mengalokasikan sekitar $78 miliar untuk sektor militer dalam anggaran tahun 2025, yang merupakan 21% dari total belanja pemerintah dan 7,1% dari produk bruto Arab Saudi,” katanya, menurut pernyataan tersebut, seperti dikutip dari Breaking Defense (3/2/2025).

Pernyataan tersebut lebih lanjut mencatat bahwa pemerintah Arab Saudi telah menyaksikan pertumbuhan pertahanan tahunan sebesar 4,5 persen sejak tahun 1960, menambahkan bahwa Arab Saudi telah menjadi pembelanja pertahanan terbesar kelima di seluruh dunia dan terbesar di seantero negara Arab.
Arab Saudi, yang secara historis merupakan salah satu importir pertahanan terbesar di dunia, tengah berkonsentrasi penuh pada Visi Kerajaan 2030, yang diluncurkan pada tahun 2016. Visi ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan Arab Saudi pada sektor minyak dan meningkatkan sektor lain berdasarkan produksi nasional. Visi 2030 memiliki tujuan yang ditetapkan untuk melokalisasi 50 persen dari seluruh pengeluaran pertahanan pada tahun 2030, dan telah mendorong beberapa perusahaan pertahanan untuk membuka kantor regional mereka di Arab Saudi.
Tantang Dominasi CAESAR, Arab Saudi Luncurkan Self Propelled Howitzer 155mm di Sasis Tatra 8×8
“Kami sangat yakin bahwa pada tahun 2030 dapat mencapai 50 persen lokalisasi industri pertahanan, bahkan sangat mungkin lebih dari 50 persen,” kata Al-Ohali pada bulan Februari 2024. Arab Saudi tak hanya berpangku sebagai pembeli produk persenjataan utuh dari luar negeri, tapi sejak beberapa tahun belakangan turut menggenjot alih teknologi yang melibatkan perusahaan lokal.
Tingkat lokalisasi industri militer mencapai 19,35 persen pada akhir tahun 2023, menurut pernyataan tersebut.
“Visi Otoritas adalah untuk mengembangkan sektor industri militer berkelanjutan yang meningkatkan kesiapan peralatan militer dan memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi nasional,” kata Al-Ohali pada hari Sabtu, menurut unggahan yang diterjemahkan di X.
Saker-1B – Usaha Kemandirian Arab Saudi di Industri Drone Intai
Belum ada kabar terbaru terkait minat Arab Saudi pada program KAAN (generasi 5) dan GCAP (generasi 6) ya?