AH-1 Cobra Iran Punya Rudal Anti Tank Baru, Almaz (Varian Ilegal dari Rudal Spike)
|Selain jet tempur Northrop F-5 Tiger dan Grumman F-14 Tomcat, masih ada memorabilia alutsista besutan Amerika Serikat yang hingga kini masih dilestarikan dengan apik oleh Iran. Salah satunya adalah helikopter serang AH-1J Cobra.
Baca juga: Kowsar – Bukti ‘Kecintaan’ Iran pada Rancang Bangun Northrop F-5
Dan seperti F-5 yang telah mendapatkan sejumlah upgrade pada sistem avionik dan persenjataannya, maka AH-1J Cobra Iran juga sudah mendapatkan overhaul dan upgrade. Bahkan dengan jeroan baru, Iran telah mengganti label helikopter battle proven ini sebagai Panha 2091 Toufan.
Selain mempertahankan arsenal persenjataan asli khas Cobra, Panha 2091 Toufan juga mampu meluncurkan rudal anti tank besutan dalam negeri, yakni rudal anti tank Toophan ATGM. Sebagai catatan, Toophan tak lain adalah kopian dari rudal anti tank BGM-71 TOW. Secara umum, paket persenjataan Cobra khas Iran ini terdiri dari kanon gatling gun tiga laras M197 kaliber 20 mm, roket Hydra kaliber 70 dan rudal udara ke udara AIM-9 Sidewinder (Misagh-2).
Dan yang terbaru, Panha 2091 Toufan mendapatkan perkuatan berupa rudal udara ke permukaan, yaitu Almaz. Dari foto yang beredar di media sosial, quad launcher Almaz sudah terpasang di salah satu AH-1J Cobra Iran. Seperti halnya Toophan yang tak lain adalah rudal TOW, maka Almaz yang terpasang di helikopter Cobra Iran adalah varian ilegal dari rudal anti tank produksi Israel, yaitu Rafael Advanced Defense Systems buatan Rafael Advanced Defense Systems.
Bagaimana cara Iran mendapatkan rudal Spike? Ternyata berasal dari rampasan pejuang Hizbullah dalam Perang Lebanon di tahun 2006. Yang baru pada 7 Juli 2021 lalu, Iran secara mengejutkan telah merilis rudal Almaz yang tak lain hasil reverse engineering dari rudal Spike.
Tidak diketahui persis kemampuan dari rudal Almaz, namun bila mengacu pada kemampuan rudal Spike, maka Almaz diperkirakan dapat menjangkau sasaran setidaknya hingga jarak 8.000 meter.
Jika merujuk ke spesifkasi teratas, Spike yang diusung untuk platform helikopter adalah Spike NLoS. Untuk urusan jangkauan Spike NLoS punya jarak tembak sampai 30 km dengan ketinggian luncur 2 km. Bobot tiap rudal mencapai 70 kg, dan dapat diluncurkan dari permukaan dan helikopter. Saat pertama meluncur, Spike NLoS menggunakan pemandu serat optik, namun setelah 8 km sistem pemandu rudal akan berganti ke radio data link.
Baca juga: Selain Dibekali Torpedo, Helikopter AW159 Wildcat AL Filipina Juga Dilengkapi Rudal Spike
Di Asia Tenggara, Spike NLoS telah dipesan AL Filipina untuk memperkuat persenjataan pada helikopter AW159 Wildcat. (Gilang Perdana)
Bismillah semoga TNI AU dapat tambahan helicopter seperti AH 1.COBRA,AW 159,ka.52, aaammmiiiinnn # doa rakyat untuk TNI
Dlm waktu 15 tahun jd tuh rudal hasil Reverse Spike. Kita apa ada yg berhasil reverse rudal spt Iran gini. Spt nya semakin di embargo Iran semakin jago reverse alutsista.
1980 an Skandal Contra dimana Jenderal yang juga Pemimpin Panama Manuel Noriega dibantu Israel diam diam menjual blueprint rudal Amriki seperti Hawk & Standard ke Iran
Alhamdulillah Iran sudah sadar barang Israel memang bagus mengikuti Turki dan Saudi Arabia.