Update Drone KamikazeKlik di Atas

Selain Dibekali Torpedo, Helikopter AW159 Wildcat AL Filipina Juga Dilengkapi Rudal Spike

Jika dibandingkan dengan Indonesia, Filipina memang lebih sedikit dalam unit helikopter anti kapal selam (AKS) yang diadopsi, dimana AL Filipina mengakuisisi dua helikopter AKS Leonardo (d/h AgustaWestland) AW159 Wildcat. Meski ‘kalah’ unit dari Indonesia, rupanya Filipina berusaha memaksimalkan taring kedua unit Wildcat, menjadikan helikopter AKS tercanggih di dunia ini bukan sebatas ‘singa ompong.’

Baca juga: K745 Blue Shark, Inilah Torpedo pada Helikopter AW159 Wildcat AL Filipina

Selain memang faktanya kedua AW159 Wildcat telah tiba dan diserahkan ke AL Filipina – sementara varian MBe565 Panther full AKS untuk TNI AL sampai saat ini belum diserahterimakan, maka AW159 Wildcat Filipina sejak awal sudah dipersiapkan untuk menggotong torpedo ringan K745 Blue Shark buatan LIG Nex1, Korea Selatan.

K745 Blue Shark (Chung Sang Eo) mengusung kaliber NATO 324 mm. Sebagai torpedo ringan, K745 Blue Shark dapat diluncurkan dari berbagai platform, selain dari helikopter, torpedo ini ideal diluncurkan dari kapal perang permukaaan dan pesawat intai maritim.

Dari segi kemampuan, K745 Blue Shark dapat melesat dengan kecepatan 45 knots atau setara 83 kilometer per jam. Jarak jangka torpedo ini sampai 12 kilometer dan dapat menguber sasaran sampai kedalaman 500 meter.

Rudal Spike meluncur dari AW159 Wildcat

Rupanya taring AW159 Wildcat Filipina bukan sebatas untuk misi AKS, pada helikopter dengan radar AESA (Active Electronically Scanned Array) ini juga dipersiapkan untuk misi anti kapal permukaan. Dikutip dari Janes.com (22/9/2020), Wakil KSAL Filipina Laksamana Giovanni Carlo Bacordo dalam komentar yang dibuat kepada kantor berita resmi negara itu, PNA, pada 18 September, menyebutkan rudal anti kapal Spike NLoS telah diterima AL Filipina pada kuartal keempat tahun 2019.

Spike NLoS adalah rudal besutan Rafael Advanced Defense Systems. Satu unit AW159 Wildcat dapat menggotong empat rudal Spike NLoS dan sistem rudal ini dapat diarahkan dengan mudah ke sasaran, bahkan tanpa dukungan GPS sekalipun. Untuk urusan jangkauan Spike NLoS punya jarak tembak sampai 30 km dengan ketinggian luncur 2 km. Bobot tiap rudal mencapai 70 kg, dan dapat diluncurkan dari permukaan dan helikopter. Saat pertama meluncur, Spike NLoS menggunakan pemandu serat optik, namun setelah 8 km sistem pemandu rudal akan berganti ke radio data link.

Saat ini kedua unit AW159 Wildcat dioperasikan oleh Naval Air Wing’s Squadron MH-40 di Lanudal Danilo Atienza. Nantinya, kedua AW159 Wildcat akan ditempatkan sebagai elemen kekuatan organik pada frigat berbobot 2.600 ton, Jose Rizal Class, yang terdiri dari BRP Jose Rizal FF-150 dan BRP Antonio Luna FF-151.

Baca juga: BRP Jose Rizal Resmi Masuk Kedinasan AL Filpina, Siap Unjuk Gigi di RIMPAC 2020

Jose Rizal Class adalah multirole semi-stealth frigates yang dibuat oleh galangan asal Korea Selatan, Hyundai Heavy Industries. Jose Rizal menjadi kapal perang (frigat) pertama Filipina yang dipersenjatai rudal anti kapal, yaitu akan diintegrasikan dengan rudal SSM-700K Haeseong (C-Star) buatan LIG Nex1. (Gilang Perdana)

11 Comments