M3 Amphibious Rig Dijadwalkan Ikut Defile HUT TNI Ke-72

Selain rencana kehadiran helikopter serbu AH-64E Apache dan panser Pandur II 8×8, pada defile HUT TNI Ke-72 5 Oktober mendatang dijadwalkan juga penampilan truk ponton raksasa M3 Amphibious Rig. Hadirnya ransus (kendaraan khusus) berkemampuan amfibi ini bakal menjadi perangkat militer dengan dimensi terbesar dalam defile. Ini mengingatkan kemunculan truk bridgelayer MAN KAT1 8×8 LEGUAN milik Zeni Korps Marinir TNI AL saat HUT TNI Ke-50 tahun 1995, kala itu truk asal Jerman dengan jembatan lipat yang digotongnya menjadi alutsista terbesar dalam kemeriahan defile HUT Emas TNI.

Baca juga: MAN KAT1 8×8 LEGUAN MLC70 – Bridgelayer Jawara Zeni Korps Marinir TNI AL

M3 Amphibious Rig milik Singapura.

Bila tidak ada aral melintang, gelombang perdana M3 Amphibious Rig produksi Excalibur International akan tiba di Indonesia sebelum bulan Oktober mendatang. Total ada 18 unit M3 Amphibious Rig yang dipesan dalam kondisi full gress untuk kebutuhan Satuan Zeni Tempur TNI AD. Dengan dimilikinya M3 Amphibious Rig maka Indonesia menjadi negara pengguna kedua ransus ini di Asia Tenggara, setelah Singapura lebih dulu mengoperasikan truk ponton ini.

Excalibur International adalah manufaktur alutsista asal Ceko, perusahaan ini mendapat lisensi produksi M3 dari General Dynamics European Land Systems. Keunggulan M3 Amphibious Rig salah satunya dapat melintaskan MBT (Main Battle Tank) Leopard 2A4 yang berbobot diatas 60 ton.

Baca juga: M3 Amphibious Rig – Ini Dia! Truk Ponton Raksasa Untuk Zeni TNI AD

Saat melaju di darat, M3 Amphibious Rig tak ubahnya truk berukuran raksasa, punya panjang 12,74 meter, lebar 3,35 meter dan tinggi 3,93 meter. Sebagai platform yang sifatnya self deployable by road dengan penggerak 4×4. Saat melaju di jalan mulus, M3 mampu melaju dengan kecepatan maksimum 80 km per jam. Guna mendukung jalannya operasi amfibi, M3 dapat menurunkan dua ponton besar berbahan alumunium. Dua ponton tersebut disematkan pada bagian lambung truk.

Beberapa ponton yang mengapung dapat dikaitkan sehingga membentuk konektor yang cukup panjang, dan disebut “Ramps.”Satu unit M3 saat menjalankan fungsi sebagai integrator dapat mengaitkan empat pontoon. Dalam simulasi, delapan unit M3 yang membentang dapat membentuk jembatan dengan panjang 100 meter. Selain perannya sebagai sistem integrasi pada jembatan ponton, M3 juga punya fungsi sebagai wahana ferry untuk menyeberangkan ranpur atau logistik.

Baca juga: KrAZ 6322 6×6 – Truk Heavy Utility Andalan Polri dalam Misi UNAMID

Menjalankan peran sebagai ferry.

Dua ponton disambungkan dapat menjadi ‘kapal’ ferry. Menjadi ferry penyebarang, M3 dilengkapi propeller dan dikendalikan oleh 2 fully traversable pump jets. Tiga ponton yang dikaitkan dapat membawa dua unit MBT Leopard. Untuk perannya sebagai kapal penyebaran, M3 dapat melaju sampai kecepatan 14 km per jam.

Dirunut dari sejarahnya, M3 awalnya dikembangkan oleh perusahaan asal Jerman, Eisenwerke Kaiserslautern (EWK) pada tahun 1982. Dan pada tahun 2002 EWK diakuisisi oleh General Dynamics European Land Systems. Order pertama M3 sebanyak 64 unit pada tahun 1994, dan mulai memperkuat militer Jerman dan Inggris pada tahun 1996. Varian terbarunya adalah M3G yang dilengkapi kabin lapis baja, sistem pendingin udara dan proteksi anti nubika.

M3 Amphibious Rig sudah battle proven saat digunakan militer Inggris dalam mendukung Operasi Telic dalam invasi Irak. Sampai saat ini pengguna M3 Amphibious Rig adalah Brasil, Singapura, Taiwan, Inggris dan Jerman. (Haryo Adjie)

Spesifikasi M3 Amphibious Rig
– Engine: Diesel 298kW
– Operational range: 750 km (internal fuel)
– Speed: 80 km/h (on land) dan 14 km/h (on water)
– Crew: 2-3

21 Comments