KrAZ 6322 6×6: Truk Heavy Utility Andalan Polri dalam Misi UNAMID
|Selain rantis lapis baja Hatehof Wolf (Vigor) 4×4, Polri dalam misi UNAMID (United Nations – African Union Hybrid Mission in Darfur) juga menggunakan rantis (kendaraan taktis) jenis heavy utility truck. Beda dengan kebanyakan truk yang dikenal di Tanah Air, untuk menghadapi beratnya medan Afrika yang dipilih adalah truk produksi Ukraina, yakni KrAZ (Kremenchutskyi Avtomobilnyi Zavod) 6322.
Baca juga: Hatehof Wolf 4×4 – Mengenal Rantis Lapis Baja Polri dalam Misi UNAMID
KrAZ 6322 dengan label UN (United Nations) bercat putih jelas bukan sembarang truk, kendaraan berpenggerak 6×6 ini punya kemampuan besar dalam urusan payload. Secara umum truk ini punya kapasitas payload 10 ton, dan mampu menarik trailer dengan bobot maksimum 30 ton di jalan raya. Bahkan truk ini dapat pula difungsikan sebagai kendaraan penarik pesawat, pasalnya KrAZ 6322 sanggup menarik pesawat di landasan dengan berat 75 ton. Itu untuk urusan kargo, bila difungsikan untuk angkut pasukan, KrAZ 6322 dapat membawa 24 pasukan bersenjata lengkap.
Oleh pabriknya, KrAZ 6322 dihadirkan dalam beberapa varian, diantaranya tipe KrAZ 6135V6 long wheelbase version, repair and recovery vehicle, tipe peluncur Grad MLRS (Multiple Launch Rocket System) BM-21U, dan tipe Raptor traktor. Yang digunakan Polri adalah tipe sasis panjang yang dilengkapi crane untuk memudahkan proses loading dan unloading barang ke bak truk. Untuk menjaga keseimbangan saat crane diaktifkan, truk KrAZ 6322 dilengkapi outrigger.
Baca juga: Tatra T815-7 – Truk Angkut Berat Multi Peran Korps Marinir TNI AL
Dengan kemampuan yang besar, KrAZ 6322 disokong mesin diesel V8 YaMZ-238D yang mampu menggelontorkan kekuatan 330 HP. Mesin mengaposi standar Euro 2 dengan delapan tingkat kecepatan. KrAZ 6322 dapat dibawa melaju dengan kecepatan maksimum 80 km per jam. Dengan bahan bakar penuh (2×250 liter), truk ini dapat menjelajah sampai 1.200 km.
Baca juga: KIA KM500 – Truk Penarik Meriam Howitzer KH-179 Batalyon Armed TNI AD
Secara keseluruhan KrAZ 6322 punya bobot kosong 12,5 ton. Dimensinya punya panjang 9,1 meter, lebar 2,72 meter, dan tinggi 3,3 meter. Truk dengan cita rasa “Ural” Rusia ini pertama kali diluncurkan pada tahun 1999. Selain digunakan oleh Indonesia dan Ukraina, KrAZ 6322 juga telah dioperasikan oleh Angola, Mesir, India, Iran, dan Yaman. Dalam jumlah yang cukup banyak, kabarnya Pemerintah AS telah memesan KrAZ 6322 untuk kebutuhan militer Irak. (Yosa Adisonjaya – Pemerhati alutsista)
@admin
Mallem buuung admin, kok belum ada ngulas ttg “unstable approach” sbg salah satu faktor yang. Mengawali terjadinya kecelakaan pesawat terbang, spy tiap2 diskusinya tidak sebatas faktor umur pessawaat dan fakktor perawatannya
@BuKoni barangkali berkenan menuliskan tentang hal itu dalam artikel. Silahkan lho 🙂
Tu kan? Iya deh kapan2 mo kirim tulisan, tapi kalo yang satu ini ga berani…takut dimarahi oom adrian (temene om Haryo aji), xixixi
@admin
Pernah liat truk ini di pusdiklantas serpong 5~7 tahun silam
Sayangx pemimpin & pemegang kebijakan Indonesia itu malas, maunya yg serba instan, tdk kreatif & inovatif, bergaya seakan negara qt kaya dg cara konsumtif. Mrk berfikir lbh mudah & murah dg membeli, kurang rasa cinta produk dlm negeri. Mrk hanya berfikir jangka pendek dg maksud bisa menandai & membuat monumen hasil karya mrk sesuai masa jabatan mrk. Knp mrk tdk berfikir jangka panjang yg mengarah pd kemandirian. Rintisan karya yg sdh bagus & perlu terus dikembamkan tdk dilanjutkan. Pdhal momentum saat damai adlh wkt yg tepat utk mengembangkan karya2x, jgn sampai saat muncul konflik qt kedodoran, tp sebalikx qt sdh mandiri dg alutsista buatan sendiri. Sbrp kuat negara qt mampu bertahan menghadapi perang jk msh bayak ketergantungan alutsista dr luar, pdhal saat perang bisa dipastikan ekonomi ambruk. Ujung2x cari jalan instant lg dg berhutang hutang & terus berhutang…
padahal dulu ada program pt 44 maesa, kalo dilanjutkan pengembangan ya menjadi truck 6 roda bakal hebat itu
beda kelas pak, pt maesa kapasitas angkut 4 ton sedangkan ini 10 ton. beda mesinnya, yang di ToT mustinya mesin.
Moga indonesia bisa bikin truk setara beginian yg bisa digunakan keperluan militer/polri bahkan sampai sipil sekalipun sbg awal kebangkitan otomotif nasional yg terus terbelenggu sampai detik ini.