USS Carl Vinson (CVN-70): Kian Eksis di Perairan Indonesia
Nama kapal induk USS Carl Vinson (CVN-70) dan jet tempur F/A-18 Hornet sepertinya kian lekat dalam ingatan orang Indonesia. Setelah indisen Bawean pada tahun 2003 yang melibatkan F-16 Skadron Udara 3 TNI AU, belum lama berselang pada 21 April lalu, pihak US Navy menerbitkan kabar bahwa sebuah jet tempur F/A-18E Super Hornet yang berbasis di kapal induk USS Carl Vinson jatuh di Laut Sulawesi, wilayah perbatasan antara Indonesia dan selatan Filipina. Pesawat kelompok Carrier Air Wing 2 ini jatuh saat melakukan pendekatan final sebelum mendarat di dek kapal induk tersebut. Pilot selamat setelah melontarkan diri (eject).
Baca juga: Martin Baker – Kursi Pelontar, Sang Penyambung Nyawa Pilot Pesawat Tempur
Selain F/A-18E Super Hornet yang total lost nyemplung ke laut lepas, syukurnya tidak ada yang terluka dalam insiden tersebut, sang pilot dapat segera di evakuasi oleh helikopter penyelamat. Yang menarik, keberadaan kapal induk bertenaga nuklir ini dikabarkan tengah dalam misi menuju Semenanjung Korea, terkait dalam kampanye militer AS pada Korea Utara. Sebelumnya, kapal induk yang membawa 6.400 awak ini dilaporkan terendus keberadaanya di kawasan Selat Sunda (15/4/2017).

Pada 8 April lalu, Komando Pasifik AS merilis pernyataan USS Carl Vinson dan pasukan serbunya akan meninggalkan perairan Singapura dan berlayar ke perairan Pasifik Barat. “Kita kirim sebuah armada. Sangat kuat. Kita memiliki kapal selam, sangat kuat, jauh lebih kuat dari kapal induk, itu yang bisa saya katakan,” ucap Presiden AS Donald Trump.
Baca juga: Helikopter NBO-105 TNI AL Lakukan Pendaratan di USS Fort Worth LCS-3
Tapi kenyataannya tak demikian, kapal justru malah menuju Australia. Beberapa pejabat militer AS mengklarifikasi USS Carl Vinson akan menyelesaikan latihan militer dengan Australia dulu, baru ke Pasifik Barat. Tapi kebingungan makin menjadi saat Menhan AS James Mattis menyebut latihan militer dengan Australia dibatalkan dan USS Carl Vinson segera merapat ke semenanjung Korea. Pernyataan yang tidak konsisten itu dikecam beberapa pihak di Korea Selatan.
Lepas dari insiden dan misi yang diemban USS Carl Vinson, perlu jadi catatan bahwa kapal induk kelas Nimitz ini membawa tak kurang dari 90 pesawat dan helikopter. Belum lagi dalam setiap pergerakannya kapal ini selalu dikawal kapal jenis frigat, kapal perusak, kapal penjelajah sampai kapal selam. Jika dikomparasikan, kekuatan tempur TNI AU ketika disatukan pun tak akan mampu melawan gugus tempur udara Carl Vinson.
Baca juga: Destroyer USS Sampson – Kapal Perang Terbesar dalam Misi Evakuasi Air Asia QZ8501
Secara teknis, USS Carl Vinson punya dek sepanjang 333 meter dengan ukuran sampai tiga kali lapangan bola dan dilengkapi geladak bertingkat-tingkat. Bagi Anda pemerhati film, USS Carl Vinson pernah menjadi latar untuk pengambilan film Behind Enemy Lines (2001). Diluncurkan pada Maret 1980, kapal induk dengan dua buah reactor nuklir ini mulai dioperasikan AL AS pada 13 Maret 1982. Resminya USS Carl Vinson punya panjan 332,84 meter dan lebar 40,84 meter. Dengan disokong tenaga dari reaktor nuklir, maka jarak jelajah kapal ini menjadi tak terbatas, yang jadi ukuran adalah usia aktif reaktor, yakni di kisaran 20 – 25 tahun. Sementara kecepatan maksimum kapal induk berbobot standar 82.906 ton ini di level 33 knots.
Masuk dalam Nimitz Class, saudara USS Carl Vinson adalah USS Nimitz (CVN-68), USS Dwight D. Eisenhower (CVN-69), USS Theodore Roosevelt (CVN-71), USS Abraham Lincoln (CVN-72), USS George Washington (CVN-73), USS John C. Stennis (CVN-74), USS Harry S. Truman (CVN-75), USS Ronald Reagan (CVN-76), dan yang paling baru (terakhir) USS George H.W. Bush (CVN-77). (Mulyanto)
untuk menghancurkan kapal induk dan gugus tempurnya ya dengan rudal siluman jarak jauh…….
Mungkin itu hanya pemikiran atmin aja… Apakah atmin tau kekuatan udara kita yg sesungguhy.. Suatu saat nanti atmin pasti tahun.. Samoe kapanpun as tak kan berani meyerang negara kita secara langsung meraka tahu kekuatan negara yg sebenary..
Waduuh….koplax dari sebelah nih orang
Penggemar Hoax dari sebelah
Serang pake angling darma ,,,mak lampir dan sibuta dari goa hantu ,,,,
Ameriki nyerang indo mikir beberapa kali kalo sekarang…pacar lamanya gak mungkin tega diemin indo d serang ameriki, beda waktu f18 terbang d bawean dulu, pacar lamanya hanya duduk manis& senyum2 sambil ngatain RASAINN looh d khianati selingkuhan mu …wkwk
Ngomong apaan sih, Maksudmu Rusia ?
Buru buru belain kita, ngurus dalam negeri Rusia sendiri saja ngak becus
Mimpi kaleeee
Kita dulu beli alutsista Rusia itu ngutang gila gilaan bung
Baru lunas Tahun 1990-an, 30-an tahun baru bisa lunas
Tidak ada yang aneh dengan bersiliwerannya kapal perang diperairan Indonesia . Karena posisi Indonesia sendiri yang memaksa mereka harus lewat wilayah Indonesia . Hal ini seharusnya dari dulu kita gunakan untuk memajukan negara . Selama ini yang ambil untung adalah Singapure dia dapat fee dari kegiatan laluluntas perdagangan dunia .Dan kita sebagai pemilik wilayah yang jelas lebih strategis tidak melihat itu sebagai potensi yang harus digunakan secara maksimal.Misal membangun pelabuhan dengan standar Internasional sehingga bisa didatangi kapal-kapal dagang sebagai tempat transit ,isi ulang bekal bbm/air tawar / kebutuhan awak kapal / bahan makanan dll.
Baru di era sekarang serius di bangun pelabuhan yang bisa didatangi container ship raksasa . Kapal CMA CGM Otello berkapasitas 8.238 TEUs yang bersandar di dermaga Jakarta International Container Terminal, Minggu, 23/4/2017.Menandai priok sudah siap jadi HUB Internasional bagi kapal cargo besar . Pelabuhan yang berlokasi di utara Jakarta itu dapat berkompetisi dan menjadi salah satu pelabuhan transshipment di kawasan Asia Tenggara.
Jadi jangan alergi dengan kapal asing baik kapal perang maupun dagang .Lihat sisi positifnya .Juga ada aturan Internasional yang membolehkan aktifitas tersebut terjadi .
admin, kalo 1 gugus kapal induk AS diberondong sama matra AL & AU kita, apa kita masih bisa beri perlawanan?
Bikinnya, perawatannya, operasionalnya pake duit Indonesia. Simpang siur berita tujuan si Carl Vinson emang skenario, niatnya emang mau show of force ke negara pendonor lumbung emasnya dibuat pas ama kunjungan si pence kmrn. Diplomasi halus tp berotot ala koboi Amrik sukses besar coz ujung2nya ijin ekspor konsentrat si Mc Moran direalesed s.d awal 2018. Hehe… merdeka..!
miris klo denger ginian:
kekuatan tempur TNI AU ketika disatukan pun tak akan mampu melawan gugus tempur udara Carl Vinson”
ayo banyakin dong pesawat tempur kita….
Beli LHD dulu aja sebelum punya yg seperti ini. Ada Hms Ocean tuh lagi diobral sama emak nya pangeran Charles.