Turki Luncukan Unit Kedua Reis Class (Type 214) TCG Hizir Reis, Contoh Alih Teknologi Kapal Selam yang Sukses
|Pada 25 Mei 2023 lalu, Angkatan Laut Turki meluncurkan kapal selam berteknologi Air Independent Propulsion (AIP) kedua. Tanpa seremoni, unit kedua kapal selam Reis class (Type 214) yang diberi nama TCG Hizir Reis, diluncurkan di Gölcük Naval Shipyard. Pengumuman peluncuran TCG Hizir Reis diwartakan Kementerian Pertahanan Turki lewat akun Twitter.
TCG Hizir Reis, telah berlabuh sehari sebelumnya, yakni pada 24 Mei 2022. Sementara kapal pertama, TCG Piri Reis saat ini masih menjalami fase sea trial dan dijadwalkan akan resmi dioperasikan Angkatan Laut Turki pada akhir tahun ini. Dengan rentang pengerjaan yang telah diatur secara cermat, mulai tahun ini dan seterusnya, satu kapal selam Reis class akan diluncurkan setiap tahun. Dan total enam unit kapal selam Reis class akan diterima Angkatan Laut Turki pada tahun 2028.
Kontrak yang ditandatangani pada Juli 2009 antara Presidency of the Turkish Defense Industries (SSB) dan Thyssen Krupp Marine Systems adalah untuk membangun enam kapal selam Reis class dengan sistem propulsi AIP. Kapal selam Reis Class menampilkan desain lambung tunggal, satu kompartemen, dan sistem AIP pada sel bahan bakar Howaldswerke-Deutsche Werft (HDW) yang telah terbukti andal.
Bagi AL Turki, proyek kapal selam Reis class sangat penting, yang mana kapal selam ini akan meningkatkan kekuatan armada kapal selam di kawasan dengan menampilkan kemampuan AIP. Angkatan Laut Turki saat ini memiliki 12 unit kapal selam, yang terdiri dari empat unit Ay class (Tipe 209/1200), empat unit Preveze class (Tipe 209T/1400), dan empat unit Gür class (Tipe 209T2/1400), semuanya bertenaga konvensional diesel listrik.
Dari spesifikasi, Reis class adalah kapal selam yang kemampuan low noise propeller dengan bobot 1.700 ton/1.673 ton. Kapal selam ini ditenagai mesin diesel 2 x MTU 16V-396 (3.96 MW) dan motor listrik 1 x Siemens Permasyn.
Bicara soal kecepatan, laju kapal di permukaan 12 knots, dan saat menyelam ada di rentang 15 – 20 knots. Kemampuan jelajah menjadi nilai lebih Type 214, kapal selam ini digadang punya jarak jelajah maksimum hingga 19.300 km di permukaan, dan 2.311 km di bawah permukaan.
Endurance kapal selam ini bisa mencapai 84 hari tanpa harus melakukan bekal ulang. Namun perlu dicatat, kemampuan menyelam terus menerus tanpa snorkeling maksimum adalah 3 minggu. Bicara tentang kedalaman menyelam, secara teori Reis class sanggup diajak menyelam sampai kedalaman 400 meter.
Dengan jumlah awak 30 orang, Reis class dapat membawa bekal senjata berupa delapan torpedo 533 mm dan empat rudal anti kapal UGM-84 Harpoon. Torpedo kelas berat Akya dan rudal anti-kapal Atmaca diperkirakan akan dipasang ke proyek kapal selam berikutnya.
Sebagai manfaat alih teknologi dari Jerman, maka proyek Reis class membawa keuntungan bagi penguasaan teknologi dan industri Turki dalam konstruksi kapal selam. Pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari proyek Reis class menjadi referensi kuat bagi Turki untuk membangun proyek kapal selam nasional (Milden), yang saat ini sedang dalam tahap desain dan diharapkan bisa mulai dibangun pada tahun 2030. (Gilang Perdana)
sayang alih teknologi kapal selam naga pasa class indonesia gagal, banyak masalah yang belum teratasi, baterai sensor pintu topedo masih bermasalah, semoga Tot dengan perancis sukses
Turki dan KorSel contoh yg sukses dalam proses alih teknologi karna FOKUS dan langsung dari sumbernya..
indonesia kapan nih?, proyek alutsista kok plin plan dan ngga efisien gini, harusnya fokus dan tegas, integritas indonesia adalah hal utama, dan kita harus bebas dan tak terikat dalam pembelian alutsista, untuk apa ratusan tahun para pejuang memperjuangkan kemerdekaan kalau pada akhirnya masalah sepenting pertahanan negara sampai terikat dan terkekang negara lain? ngga boleh inilah harus itulah apalah hadeeh