Kapal Selam Portugal NRP Arpão (Tridente Class/Type 214) Gelar Patroli Jarak Jauh ke Atlantik Selatan, Pantau Aktivitas Rusia dan Cina
|Kapal selam diesel listrik mengarungi pelayaran patroli jarak jauh lintas samudra, agak jarang terdengar, lantaran kemampuan kapal selam diesel listrik dibatasi oleh endurance. Namun, ada kabar dari Angkatan Laut Portugal, yang telah mengirim NRP Arpão (S161) untuk pelayaran jarak jauh, yang disebut misi terpanjangnya menuju Atlantik Selatan.
Dilansir dari portugalresident.com (4/4/2023), NRP Arpão adalah kapal selam Tridente class yang sempat terkenal karena skandal suap, telah berangkat berlayar dari Lisbon menuju Atlanktik Selatan selama 120 hari. Sebagai bagian dari anggota NATO, misi kapal selam Portugal salah satunya untuk memantau secara ‘diam-diam’ kepentingan Rusia dan Cina di Atlantik Selatan. Selain itu, NRP Arpão akan berlayar di perairan yang penuh dengan pembajakan, perdagangan narkoba, dan migrasi ilegal.
Kapal selam kami “akan mengamati tanpa mengganggu”, kata Komandan skadron Baptista Pereira. Ia menekankan NRP Arpão turun ke laut “dengan cara yang tidak terlihat, mengamati tanpa diamati”.
Secara keseluruhan 13.000 nautical mile ada di depan, dengan kunjungan direncanakan di lima negara. Perhentian pertama akan berada di Cape Verde, diikuti oleh Rio de Janeiro di Brasil, lalu kembali melintasi Atlantik ke Capetown, Afrika Selatan, menyusuri pantai Afrika ke Angola, utara ke Casablanca, Maroko, dan akhirnya pulang ke Lisbon pada dijadwalkan 1 Agustus 2023.
Selama empat bulan, NRP Arpão juga diharapkan memberikan kontribusi untuk keamanan di daerah antara pantai Brasil dan pantai barat Afrika – khususnya di Teluk Guinea, tempat kapal Denmark dibajak beberapa hari lalu.
“Karakteristik operasional kapal selam memberinya kemampuan untuk melakukan patroli rahasia kapan saja sepanjang tahun dan di mana saja, sehingga memastikan bahwa perairan di bawah kedaulatan atau yurisdiksi nasional, atau lainnya di mana kehadirannya diperlukan,” mengutip pernyataan AL Portugal. NRP Arpão diawaki 35 personel pria dan wanita dan dipimpin Komandan Taveira Pinto.
Yang menarik dicermati adalah NRP Arpão, kapal selam Tridente class ini sejatinya adalah varian dari kapal selam Type 214, produksi Howaldtswerke-Deutsche Werft GmbH (HDW), galangan kapal yang berbasis di Kiel, Jerman. Tridente class terdiri dari dua unit, yakni NRP Tridente dan NRP Arpão, yang masing-masing bergabung di arsenal AL Portugal pada Mei dan Desember 2010.
Seperti halnya Type 214 milik Turki (Reis class), maka Tridente class juga sudah mengadopsi teknologi Air Independent Propulsion (AIP) dengan low noise skew back propeller. Tridente class beratnya saat di permukaan 1.700 ton dan saat menyelam 2.020 ton. Kapal selam ini punya kecepatan 20 knots saat menyelam dan 10 knots saat di permukaan.
Baca juga: Sasar Pengadaan Pasca 2024, Turki Tawarkan Kapal Selam Type 209 dan Type 214 untuk TNI AL
Jangkauan berlayar hingga 12.000 nautical mile (22.000 km) pada kecepatan 8 knots. Sementara kemampuan endurance mencapai 45 hari. Kemampuan menyelam kapal selam buatan Jerman ini hingga kedalaman 300 meter. Tridente class dibekali delapan tabung peluncur torpedo/rudal anti kapal Harpoon. Dalam sekali berlayar dapat membawa 12 torpedo jenis Black Shark. (Bayu Pamungkas)
@Kukang dulu yg didebatkan bukan soal AIP tapi U218 sg yang bisa mengeluarkan rudal dari bawah.
kalau ngga salah TNI juga nimbang2 kelas ini buat kalsel, itu dilanjut ngga ya?
Jika kapal yg dirampok membawa pasokan energi, bahan tambang bernilai tinggi atau bahan radioaktif/kimia berbahaya….itu urusan strategis juga bambaaaaaang 🐒
Atau jika kawanan perompak yg beroperasi dikawasan alur pelayaran niaga yg vital….itu juga urusan strategis.
Urusan strategis tidak melulu berkaitan langsung dg perang atau vs kekuatan militer….urusan kelancaran suplai logistik justru sangat strategis
Kapal selam suruh ngurusin perompak 🙆🙆😭 yg bener aja kang,,,kang….
Jika kapal selam melakukan patroli sudah pasti sifatnya strategis 😷😷😷
Patroli yg begini ini paling disukai kriminal maritim, lha cuma diamati tanpa ada tindakan utk pencegahan apalagi penanggulangan lha mengamati tanpa diamati alias pembiaran lagian domain kapal selam utk perang, mengamati musuh dan tak bisa kejar jika perompaknya pakai high speed boat
Dulu jaman debat capres yg dikritik dari Nagapasa class adalah ketiadaan AIP.
Sekarang kalo malah beli scorpene yg AIP nya inferior dibanding fuel Cell….ya kebangetan