Unit Perdana Kapal Selam Reis Class (Type 214) TCG Piri Reis Mulai Jalani Sea Trial, Pernah Ditawarkan ke TNI AL
|Kilas balik ke April 2017, saat itu diwartakan Gölcük Naval Shipyard dari Turki menawarkan kapal selam Reis Class diesel-electric submarine (SSK) kepada TNI AL. Pihak Gölcük Naval Shipyard dan TKMS (ThyssenKrupp Marine Systems) kemudian mengadakan presentasi di Mabes TNI AL Cilangkap, Jakarta Timur. Hasil dari pertemuan tersebut, pihak Gölcük Naval Shipyard akan mengundang perwakilan TNI AL untuk melihat langsung fasilitas galangan kapal selam yang berada di dekat kota Istanbul.
Baca juga: Turki Tawarkan Kapal Selam Reis Class (Type 214) Untuk TNI AL
Dan, lima tahun berselang, persisnya pada 6 Desember 2022, kapal selam pertama Reis Class, yang notabene pernah ditawarkan ke Indonesia, telah memulai tahapan sea trial di Laut Marmara. Reis Class (Type 214TN) adalah kapal selam yang dilengkapi teknologi Air Independent Propulsion (AIP)
Kapal Selam AIP Reis-Class (Tipe 214TN) pertama, yaitu TCG Piri Reis saat memulai sea trial didampingi kapal tunda dan helikopter S-70B Seahawk.
TCG Piri Reis di Gölcük Naval Shipyard dan diluncurkan pada tahun 2019, dan resmi mengapung di air pada Maret 2021. Kapal selam kedua Reis Class, yakni Hizir Reis, yang diluncurkan pada 24 Mei 2022, dijadwalkan akan ditugaskan ke AL Turki pada tahun 2023. Mulai tahun ini dan seterusnya, satu kapal selam akan diserahkan setiap tahun, dan total enam unit kapal selam Reis Class akan dikirim ke Angkatan Laut Turki pada tahun 2027.
Kapal selam pertama Reis Class – TCG Piri Reis akan diserahkan ke AL Turki pada tahun 2023, TCG Hizir Reis diserahkan tahun 2023, TCG Murat Reis diserahkan tahun 2024, TCG Aydin Reis diserahkan tahun 2025, TCG Seydi Ali Reis diserahkan tahun 2026 TCG Selman Reis diserahkan tahun 2027.
Kontrak yang ditandatangani pada Juli 2009 antara Kementrian Industri Pertahanan Turki (SSB) dan TKMS adalah untuk membangun 6 kapal selam dengan sistem propulsi AIP dan menempatkannya untuk Angkatan Laut Turki.
Proyek kapal selam Reis Class sangat penting bagi Angkatan Laut Turki. Kapal selam ini akan meningkatkan kekuatan armada kapal selam di laut sekitarnya dengan menampilkan kemampuan AIP. Kapal selam Reis Class menampilkan desain lambung tunggal, satu kompartemen, dan sistem AIP pada sel bahan bakar Howaldswerke-Deutsche Werft (HDW) yang telah terbukti handal.
Kapal selam dengan kemampuan low noise propeller ini punya bobot 1.700 ton/1.673 ton, dan ditenagai mesin diesel 2 x MTU 16V-396 (3.96 MW) dan motor listrik 1 x Siemens Permasyn.
Bicara soal kecepatan, laju kapal di permukaan 12 knots, dan saat menyelam ada di rentang 15 – 20 knots. Kemampuan jelajah menjadi nilai lebih Type 214, kapal selam ini digadang punya jarak jelajah maksimum hingga 19.300 km di permukaan, dan 2.311 km di bawah permukaan.
Endurance kapal selam ini bisa mencapai 84 hari tanpa harus melakukan bekal ulang. Namun perlu dicatat, kemampuan menyelam terus menerus tanpa snorkeling maksimum adalah 3 minggu. Bicara tentang kedalaman menyelam, secara teori Type 214 sanggup diajak menyelam sampai kedalaman 400 meter.
Dengan jumlah awak 30 orang, Type 214 dapat membawa bekal senjata berupa delapan torpedo 533 mm dan empat rudal anti kapal UGM-84 Harpoon. Torpedo kelas berat Akya dan rudal anti-kapal Atmaca diperkirakan akan dipasang ke proyek kapal selam berikutnya.
Baca juga: Delegasi TKMS Tiba di Jakarta Bahas Pengadaan Kapal Selam Type 214
ThyssenKrupp Marine Systems telah membangun kapal selam kelas Reis (awalnya dikenal sebagai Type 214TN) di Gölcük Naval Shipyard. Sistem AIP menggunakan teknologi sel bahan bakar, PEM Fuel Cell (2x120kw), dan baterai berkapasitas tinggi (2×324 unit). Ini memberi kapal selam kemampuan untuk melakukan penyelaman lama tanpa snorkeling. (Gilang Perdana)
Secara spek kasel CB masih dibawah Reis.
Kesalahan yang berulang yang kita lakukan adalah selalu membeli dalam jumlah minim dan tidak langsung dari produsen yang memegang hak patennya.
Chang Bogo dan juga Reis adalah hasil ToT dengan Jerman.
Jika kita ingin maju lebih baik membeli langsung ke pemegang hak patennya dalam jumlah yang banyak.
Saat ini kita sedang mesra dengan Perancis dan meloby untuk Scorponenya.
Semoga saja dapat ToT dari missing link untuk berkesinambungan dalam pengembangan alusista mandiri yang sedang kita terapkan.
Wah U214 cita rasa Turkiye, gmana nih para petinggi kemhan dan TNI-AL apakah masih berminat dimana tahun 2017 lalu sempat dilirik? Mengingat kita udh tidak meneruskan proyek Changbogo class lagi.
Namanya bukan Turki tapi TURKIYE. Kita harus menghormati negara lain jika kita juga ingin dihormati.
CBG utk latihan awal om, selanjunya nanti ke Reis class bareng Turki+TKM Dan Scorpene bareng Naval G
nasib indo malah milih changdongu
Lebih baik beli ini drprd changbogo, at least ini kasel ada lisensi resmi jerman, changbogo unlicenced gitu lebih banyak mangkal di dermaga malah, wis keapusan korsel, angel wis angel
lalu penawaran turki ini ditolak atau proyeknya dialihkan ke jerman min?. saya baca di wikipedia kayak belum ditolak