Total LST Teluk Bintuni Class TNI AL Akan Berjumlah 7 Unit
|Bila ada yang bertanya, berapa unit LST (Landing Ship Tank) Teluk Bintuni Class yang akan memperkuat Satuan Kapal Amfibi (Satfib) TNI AL? Maka kini sudah titik terang, pada 21 April lalu telah dilakukan prosesi first steel cutting atau pemotongan plat pertama untuk pembangunan tiga unit kapal angkut tank, yaitu AT-5, AT-6 dan AT-7 oleh Asisten Logistik Kepala Staf Angkatan Laut (Aslog Kasal) Laksamana Muda TNI Mulyadi di galangan kapal PT Daya Radar Utama (DRU) di Panjang, Bandar Lampung.
Baca juga: KRI Teluk Bintuni 520 – LST Terbesar Satuan Kapal Amfibi TNI AL
Sebelumnya, PT DRU pada tahun 2014 telah berhasil meluncurkan dan menyerahkan proyek AT-3, yakni KRI Teluk Bintuni 520 kepada pihak TNI AL. Sementara proyek AT-5, AT-6 dan AT-7 adalah pengadaan baru yang kontraknya telah ditandatangani pada bulan Januari 2017. Dikutip dari tnial.mil.id (22/4/2017), Aslog Kasal menyampaikan “Pembangunan kapal AT-5, 6 dan 7 oleh PT. DRU merupakan hasil realisasi dari renstra pembangunan kekuatan TNI AL, pembangunan kapal-kapal TNI AL di galangan dalam negeri merupakan bentuk komitmen TNI AL dalam mendukung pemerintah dalam pemberdayaan potensi nasional yang tertuang dalan undang-undang nomer 16 tahun 2012 tentang industri pertahanan”
Baca juga: Cargo Hose Crane KRI Teluk Bintuni 520 – Sanggup Angkat Beban Hingga 15 Ton
Tahapan First Steel Cutting merupakan awal kegiatan fabrikasi, masih panjang teknis pembangunan sebuah kapal, masih ada tahap keep laying, launching dan pengetesan-pengetesan lainya. Program pembangunan LST menjadi salah satu prioritas dalam agenda TNI AL, mengingat cukup banyak stock kapal LST TNI AL yang telah berusia tua dan tidak efektif di operasikan.
Tentang Teluk Bintuni Class, jenis kapal ini didapuk sebagai LST terbesar dalam arsenal TNI AL, seharusnya yang menjadi flagship di kelas LST ini adalah KRI Teluk Kendari 518, namun proyek yang disebut sebagai AT-1 tersebut justru tak kunjung rampung. Bila AT-1 adalah KRI Teluk Kendari 518, maka AT-2 adalah KRI Teluk Kupang 519. Kedua kapal dipercayakan pembangunannya pada galangan BUMN PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero). Berita terakhir KRI Teluk Kupang 519 sudah selesai masa konstruksi fisik, dan tinggal menunggu proses diserahkan ke TNI AL. Saat ini PT DRU juga tengah merampungkan pembangunan AT-4 yang penyerahannya dijadwalkan pada tahun 2018.
Baca juga: Konstruksi Fisik Rampung, PT DKB Luncurkan LST KRI Teluk Kupang 519
Proyek Teluk Bintuni Class disebut dengan kode AT-117M, yang desainnya adalah milik PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari. Bintuni Class dirancang dengan 7 lantai yang letaknya secara berurutan dimulai dari bawah yakni deck A merupakan ruang untuk tangki dan ruang pasukan. Paling bawah adalah bottom deck yang menjadi ruang khusus mesin kapal dan deck B untuk pasukan. Lalu, deck C untuk kru kapal termasuk tempat tidur dan peralatan keseharian kru kapal. Deck D juga untuk kru kapal dan deck E untuk komandan dan para perwira. Kemudian, deck F untuk ruang komando. Terakhir, deck G alias top deck atau kompas deck digunakan untuk meletakkan dua radar utama.
Karena LST ini hanya mempunyai satu pintu rampa (ramp door) yakni di sisi haluan, maka untuk memudahkan manuver tank di dalam deck diperlukan meja putar (turntable), dan meja putar berkapasitas puluhan ton ini menjadi standar kelengkapan pada LST Teluk Bintuni Class.
Baca juga: Turntable Landing Ship Tank – Meja Putar Ranpur Berkapasitas Puluhan Ton
Total kapal ini bisa membawa 10 unit MBT Leopard 2A4 yang berat tiap tank mencapai 62,5 ton. Sebuah lompatan besar, bila sebelumnya LST TNI AL hanya akrab membawa tank ringan dengan berat per tank hanya belasan ton. Selain itu, KRI Teluk Bintuni 520 bisa membawa 2 unit helikopter, kapal ini memang dibekali dua helipad dengan fasilitas hangar. Kapal ini punya panjang 120 meter, lebar 18 meter, dengan tinggi 11 meter. Kecepatannya 16 knots dengan main engine 2×3285 KW yang ditenagai dua mesin. Secara umum KRI Teluk Bintuni sanggup dimuati 113 ABK (anak buah kapal), enam orang kru helikopter, dan pasukan sebanyak 361 orang. (Gilang Perdana)
saya rasa akan lebih, karena LST Teluk semangka class yaitu KRI Teluk Penyu (513)
KRI Teluk Mandar (514), KRI Teluk Sampit (515) sudah harus pensiun juga. Ini beneran nih admin teluk kupang tinggal serah terima? test dan ujicoba KRI Teluk Kupang beneran sudah selesai? jangan-jangan molor tahun depan lagi.
kalau leopard bisa di angkut oleh lst
bisa tidak leopard di pakai dalam operasi pendaratan amfibi?
@acid, bisa saja tapi untuk menuju pantai MBT Leopard harus dinaikan ke LCU (Landing Craft Utility), seperti pada konsep MBT Abrams yang diturunkan ke pantai lewat Hovercraft.
Bentuknya masi terlalu mirip kapal ro-ro, Tapi sudah bagus lah, semoga visa juga diekspor ke luar negeri.
lo bikin sendiri dah yg bagus versi lo dah tong, lo kira gampang bikin kapal.
namanya juga zinting….komennya juga ngawur !!!
Mantap… tambah terus biar menunjang kelancaran pemindahan pasukan dan alutsista, baik tujuan perang maupun non perang.
Kalo cuma 7 biji yg mau dibangun kurang atuh,minimal ya 24 biji,8 di armabar,8 di armateng dan 8 di armatim
Sama seperti KCR-60 dari PT. PAL
semoga ada perbaikan di sisi disain dan kinerja
mungkin TNI AL kecewa sama kinerjanya PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari, makanya untuk LST yg ke-5, 6 dan 7 pesannya ke PT Daya Radar
Utama (DRU)….ya cm perkiraan aja
Kalau senjata tetap seperti yang dulu atau ada penambahan yang baru,Mohon info nya