Tingkatkan Akurasi Serangan, Drone Kamikaze Shahed-136 Gunakan Teknologi ‘Real Time Kinematic (RTK)’

Mulai digunakan pada awal invasi Rusia ke Ukraina, kemampuan drone kamikaze (loitering munition) Shahed-136 terus disempurnakan. Bukan hanya saja oleh Iran, Rusia yang memproduksi Shahed-136 di dalam negeri dengan nama Geran 2 dilakukan modikasi, khususnya pada aspek akurasi, mengingat Shahed-136 adalah drone jarak jauh yang navigasi utamanya mengandalkan global navigation satellite system (GNSS).

Baca juga: Lima Fakta “Geran 2” – Drone Kamikaze Shahed-136 Produksi Rusia

Dikutip dari portal Ukraina, Defense Express (17/11/2024), disebut bahwa Shahed-136 terbaru yang berhasil ‘dibedah’ diketahui telah mendapatkan upgrade pada kemampuan navigasi, yakni dengan adopsi teknologi Real Time Kinematic (RTK). Foto-foto terbaru yang muncul di media sosial menunjukkan bahwa Rusia telah meningkatkan modul navigasi satelit pada Shahed-136.

Foto yang memperlihatkan perangkat elektronik yang ditemukan di dalam Shahed-136 yang berhasil dicegat telah dipublikasikan oleh channel Telegram war_home.

Menurut analisa, Rusia telah mengganti modul navigasi satelit standar dengan tipe RTK GNSS baru, yang diberi label Beitian BT-982K1 (L1, L2, L5). Dibandingkan dengan SPGM 220 L1, L2 yang ditemukan pada drone sebelumnya, modul baru ini mendukung rentang frekuensi L5, tetapi keunggulan utamanya tentu saja teknologi Real Time Kinematic (RTK).

Modul ini memungkinkan penerima untuk menemukan lokasi sasaran dengan akurasi hingga milimeter secara real-time melalui Internet, tapi kabarnya koneksi internet ini memerlukan layanan berbayar agar dapat berfungsi. Baik peta maupun area cakupan layanan tersedia untuk semua orang dan terlihat seperti ini di wilayah Ukraina.

Modul navigasi satelit GNSS baru dengan kemampuan Real Time Kinematic (RTK)

Penggunaan teknologi ini dengan Shahed-136 berarti, dalam praktiknya, peningkatan akurasi serangan. Namun, nuansa penting di sini adalah bahwa penyesuaian penerbangan didasarkan pada data yang diterima dari satelit; artinya, penerapan tindakan pencegahan perang elektronik yang efektif akan membuat teknologi RTK tidak terlalu berguna.

Pada bulan Maret lalu, Defense Express melaporkan bahwa Rusia mungkin mulai memasang unit navigasi Differential Global Positioning System (DGPS) pada Shahed-136 yang menyediakan data lokasi yang lebih akurat.

Selain itu, drone Shahed-136 telah terlihat dilengkapi dengan penerima 4G, satu alat lagi yang diyakini memiliki tujuan untuk membantu navigasi, dan/atau untuk pertukaran data dua arah antara Shahed-136 dan operator untuk memungkinkan penyesuaian rute penerbangan setelah lepas landas.

Sebelumnya terungkap Shahed-136 yang dilengkapi dengan terminal akses web Starlink untuk membuat drone dapat mengubah arah, dengan jangkauan operasional 2.500 km maka Shahed-136 dapat menjadi senjata yang dikendalikan dari jarak jauh.

Winglet Shahed-136 dengan antena penerima 4G (foto: Serhii Flash Beskrestnov)

RTK
Teknologi Real-Time Kinematic (RTK) adalah metode untuk meningkatkan keakuratan data posisi GPS atau GNSS (Global Navigation Satellite System). RTK memerlukan satu atau lebih stasiun referensi tetap yang berada di lokasi dengan posisi yang diketahui. Stasiun ini menerima sinyal dari satelit GNSS dan menghitung koreksi untuk mengurangi kesalahan seperti ionosfer atau troposfer.

Koreksi ini dikirimkan secara real-time ke penerima RTK bergerak melalui saluran komunikasi, seperti radio UHF, jaringan seluler, atau internet. Penerima ini menerima sinyal GNSS dari satelit dan koreksi dari stasiun referensi untuk menghitung posisi dengan akurasi tinggi. Akurasi RTK biasanya mencapai beberapa centimeter.

DGPS
Differential Global Positioning System (DGPS) adalah sistem navigasi berbasis satelit yang meningkatkan akurasi data posisi dari GPS (Global Positioning System) dengan menggunakan metode diferensial. DGPS memanfaatkan stasiun referensi tetap untuk mengoreksi sinyal GPS yang diterima oleh perangkat bergerak.

RTK lebih akurat (hingga beberapa cm), sedangkan DGPS biasanya mencapai 1–3 meter. Teknologi Koreksi RTK menggunakan fase gelombang pembawa (carrier phase), sementara DGPS menggunakan koreksi berbasis kode.

Dengan penggunaan RTK dan DGPS, drone militer dapat mencapai tingkat keakuratan yang jauh lebih tinggi dalam menjalankan misi mereka, yang sangat penting dalam operasi yang melibatkan pengintaian, serangan presisi, dan pengawasan intelijen. (Gilang Perdana)

Analisa Puing Komponen Drone Kamikaze Iran Shahed-238, Mesin Jet dari Ceko, Chip Navigasi dan Kendali dari AS, Kanada dan Swiss