Adopsi Teknologi Jepang, Taiwan Mulai Program Pembangunan Kapal Selam Diesel Listrik
|Postur armada kapal selam Taiwan tergolong unik, pasalnya dari keempat unit kapal selam yang dioperasikan, satu unit diantaranya, yaitu ROCS Hai Shih (SS-791), menyabet predikat sebagai kapal selam tertua di dunia yang masih beroperasi. Dan masih terkait kapal selam di ‘negara’ yang disebut separatis oleh Beijing, disebutkan Taiwan dalam waktu dekat segera akan memulai program pembangunan kapal selam diesel listrik perdananya yang disebut Hai Ch’ang.
Dikutip dari navyrecognition.com (3/11/2020), disebut Taiwan akan memulai tahap pertama pembangunan kapal selam pada akhir November ini. Untuk program pembangunan kapal selam lokal perdana, Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan telah mengalokasikan dana sekitar NT$10,6 miliar (US$341,33 juta).
Program pembangunan kapal selam domestik telah dicanangkan Taiwan pada Juli 2016 dan diharapkan unit perdana kapal selam tersebut dapat dituntaskan pada tahun 2024. AL Taiwan mengharapkan agar pada tahunn 2025, kapal selam tersebut dapat dioperasikan secara penuh. Desain kapal selam sendiri telah dituntaskan pada tahun 2019, dimana saat itu Taiwan telah memperlihatkan model skala kapal selam yang akan dibangun oleh CSBC Corporation (d/h China Shipbuilding Corporation) di kota pelabuhan selatan Kaohsiung.
Lantaran tak punya pengalaman dalam pembangunan kapal selam, Kementerian Pertahanan Taiwan sejak beberapa waktu lalu telah berkonsultasi dengan galangan dari Eropa, AS, Jepang, dan India yang memiliki pengalaman dalam pembuatan kapal selam.
Pada 2018, Departemen Luar Negeri AS menyetujui lisensi untuk menjual subsistem teknologi kapal selam ke Taiwan yang akan membantu rencana Taiwan untuk memproduksi kapal selam di dalam negeri. Namun, kabarnya Taiwan tidak puas dengan transfer teknologi yang ditawarkan oleh AS.
Pada September 2018, pihak AL Taiwan menyebut telah mengundang beberapa pensiunan ahli kapal selam dari Jepang guna melatih personel serta mempresentasikan laporan tentang program kapal selam domestik Taiwan. Para ahli Jepang dikatakan telah pensiun dari Mitsubishi Heavy Industries (MHI) dan Kawasaki Heavy Industries (KHI), dua perusahaan yang telah membangun kapal selam untuk AL Jepang selama beberapa dekade. (Gilang Perdana)
Mantap jiwa ! Hajar bleh ! Segera beli ini submarine 50-70 unit. Perlengkapi dengan torpedo ST-102 Kisame (Hoshigaki Torpedo). Radar Byakugan, misil Type-012 Rasengan. Segera tempatkan di LCS utk menjadi simbul blue water navy kita di sana. Laksanakan ! Bravo ! Haik !
Indonesia ini sebenarnya mau lanjut KS type 209 atau mau ubah haluan KS type yang lain ???
Kalau pengembang KS kita tidak dilanjutkan bisa tertinggal kita dari Taiwan
Sigunur
Taiwan beda cerita ama papua atw aceh bambang.
Taiwan udah jadi negara sejak SUN YAT SEN melarikan diri ke formosa sejak CHINA menjadi Republik Rakyat China(komunis).
Beda ama Aceh n Papua yang dari zaman Sriwijaya dan Majapahit udah menjadi wilayah kita.plus KMB(KONPERENSI MERAH BUNDAR) Belanda harus menyerahkan seluruh bakas jajahannya di Hindia Belanda ke pemerintah Indonesia (termasuk Papua).
Jadi dasarnya mereka (seperti GAM atw OPM itu pemberontak).
Sedangkan Taiwan sudah berdiri sejak presidennya SUN YAT-SEN.
Betul…
Duluuuuu, kalo pemberontakan prri/permesta sukses, sudah panjang yg antri mengakui kemerdekaan mereka, sama juga yg terjadi dg pecahan uni sovyet…..tinggal siapa yg ada di belakang mereka
Nope
Bukan tinggal siapa namun apaa kepentingan strategis mereka dimari.
Btw kasus dukungan terhadap Permesta/Prri adlah akibat CIA dibawah kepemimpinan allen dulles lepas kendali dari mandat kongres dan presiden serta keterkaitan keluarga Dulles dgn perusahaan pertambangan yg ingin beroperasi di Indonesia
di forum sinodefense dan key aero gosipnya taiwan merencanakan membangun 2 tipe kapal selam untuk tujuan berbeda tapi dengan basis hull yg sama. satu mengacu soryu dan taigei sebagai submarine hunter dengan menerapkan masif sensor di hull sedangkan yg lain difungsikan sebagai fleet attack dengan mengaplikasikan vls. hull wacananya diatas 3000 ton
Itu projects dah lama Dhek. Kalo bisa dibanyakin juga tapi hati-hati Ama mata-mata Beijing di Taipei
Langkah cerdik Taiwan dengan mempekerjakan pensiunan insinyur ahli layak di tiru Indonesia. Coba rekrut pensiunan ahli dari turky,iran,ukraine untuk membantu Pal,Lapan,Len,DI untuk merancang alutsista TNI.
Kalau menggunakan “pensiunan asing” sbnrnya sdh d lakukan Indonesia sejak tahun 80an, namun daya beli alutsista yg terbatas tdk sebanding dgn tingginya biaya R&D menjadikan proyek2 tsb jd tdk efisien utk d jalankan.
Beli pespur plg 1ska
Beli tank plg2 20biji sekali order.
Beli kapal plg 3-4biji utk permodel.
Makanya Indonesia lbh milih joint development (dgn Turki/Spanyol misalnya) atau beli design (under license).
Saya yakin mayoritas asia mendukung kemerdekaan Taiwan dari bar barisme china daratan….
Yaaaa…..jika seperti itu, artinya kita harus “legowo” juga jika suatu saat ada negara-negara yg mendukung kemerdekaan papua atau aceh 🤔
Negara mana tuh? Bedakan opini fansboy dgn kebijakan negara
Jamane proxy mbah menggunakan negara kecil yg ekonominya kecil utk menekan negara lain jadi fashion style mutakhir karena suara mereka keitung di PBB.
Ati2 One….. policy bisa dicabut jika tidak menepati janji utk tidak ikut campur dlm urusan internal negara.
Cukup keyakinan u aja,,, Nyatanya sampe sekarang gk ada 1 pun negara yg membangun kedutaan besar di Taiwan termasuk Indonesia
Tergantung
Taiwan bisa digunakan sbgai kartu AS jika Cina berani mengusik kedaulatan RI lebih lanjut sbgaimana vanuatu.
Play according to their own playbook.
Belanda lagi meriang gak karuan lantaran pernah meratifikasi kesepakatan dg cina ttg pelarangan ekspor alutsista dan komponen nya ke taiwan 😵
Tapi disaat belanda “terbelenggu” pada ratifikasi tsb, justru perusahaan-perusahaan produsen alutsista dr negara lain mengambil resiko jualan alutsista ke taiwan dan meraup untung yg besar 🤔
Maka sekarang mereka sdg berunding dg parlemen utk keluar dr ratifikasi tsb supaya bisa merebut kue penjualan alutsista ke taiwan 🤔
Kapan nih Indomiliter ngangkat opini Pakar soal keterkaitan potensi positif dan negatifnya bagi pengadaan alutsista TNI pasca terpilihnya Biden?
Pakar loh ya. Mbah Gatol dan Rukimin jelas bukan pakar, cuma hooligan aja…
Ente bisa tanya ke Bu Connie atau Pak Chappy Hakim kalo ente tanya “Pakar” alutsista. Sisanya disemua forum blog militer Indonesia punya kapabilitas dan profesionalitas masing-masing.
Ini bukan forum Mainland dek masa iya yg ga nurut jalur pikiranmu hooligan semua
Semua bebas beropini asal masih dlm lingkup topik.