Dengan Varian K9 Thunder, Polandia Bentuk Kekuatan Self Propelled Howitzer Terbesar di Eropa
|Pada tahun 2027, secara total Angkatan Darat Polandia akan mengoperasikan 360 unit self propelled howitzer (SPH) tracked/roda rantai K9 Thunder kaliber 155 mm, Yang secara langsung menjadikan Polandia sebagai pemangku kekuatan self-propelled artillery (artileri swagerak) terbesar di Eropa.
Investasi besar-besaran Polandia pada alutsista berat jenis SPH K9 Thunder dari Korea Selatan, tentu sudah bisa ditebak, yakni dimotori pecahnya perang di Ukraina, plus melakukan modernisasi termasuk perubahan standar alutsista secara masif, dari standar soviet ke standar NATO. Seperti halnya keputusan Polandia dalam memilih FA-50 Fighting Falcon sebagai penempur lapis kedua, maka keputusan Warsawa memilih K9 Thunder juga terkait dengan kecepatan produksi dan tawaran alih teknologi yang menarik.
Untuk menuju postir 360 unit K9 Thunder telah dilakukukan dalam beberapa fase, seperti belum lama ini, Badan Pengadaan Pertahanan Polandia mengumumkan kedatangan 12 unit SPH K9A1 tambahan dari Korea Selatan, sehingga jumlah total unit K9 Thunder yang operasional di Angkatan Darat Polandia menjadi 108 unit.
Seperti dikutip Armyrecognition.com, pengiriman baru ini menandai langkah penting bagi Polandia dalam memperkuat kemampuan artileri dan mengonsolidasikan kerja samanya dengan perusahaan Korea Selatan Hanwha Aerospace. Pengiriman ini merupakan bagian dari kontrak senilai US$2,5 miliar yang ditandatangani pada bulan Agustus 2022 antara Kementerian Pertahanan Nasional Polandia dan Hanwha Aerospace untuk total 212 unit K9, termasuk amunisi, suku cadang, pelatihan, dan dukungan logistik. Pengiriman penuh ke-212 unit K9 diharapkan pada tahun 2026.
Lain dari itu, Polandia juga menandatangani kontrak kedua pada tahun 2023 senilai US$2,6 miliar untuk 152 unit K9 tambahan, yang di dalamnya termasuk 146 unit K9PL yang secara khusus disesuaikan dengan kebutuhan Polandia. Sementara K9A1 sudah dilengkapi dengan kemajuan dalam navigasi inersia dan pengendalian tembakan, maka K9PL melangkah lebih jauh dengan menggabungkan subsistem Polandia, seperti sistem komunikasi FONET dan sistem pengendalian tembakan TOPAZ dari WB Group, yang memastikan interoperabilitas lengkap dengan pasukan Polandia.
Versi yang disesuaikan ini juga mendapat manfaat dari lapis baja yang diperkuat dan komponen yang diproduksi secara lokal, sejalan dengan kebijakan kedaulatan teknologi Polandia. Adaptasi ini bertujuan untuk meningkatkan integrasi K9PL ke dalam operasi Polandia, mengoptimalkan kemampuan jaringan mereka, dan memperkuat perlindungan awak dalam kondisi pertempuran.
K9PL
Perbedaan utama antara K9A1 dan K9PL terletak pada adaptasi khusus untuk memenuhi kebutuhan operasional Angkatan Darat Polandia. K9A1 adalah versi terbaru dari K9 Thunder, howitzer swagerak 155 mm yang diproduksi oleh perusahaan Korea Selatan Hanwha Defense. Versi K9 yang dimodernisasi ini mencakup berbagai penyempurnaan seperti sistem navigasi inersia yang canggih, kontrol tembakan yang diperbarui, dan konektivitas yang ditingkatkan untuk lingkungan peperangan yang terhubung jaringan, sehingga meningkatkan presisi, efisiensi, dan responsivitas sistem artileri.
Dua Korea “Jual Beli” Hujan Artileri, Self Propelled Howitzer K9 Thunder Unjuk Gigi
Sedangkan K9PL, yang diadaptasi khusus untuk Angkatan Bersenjata Polandia, adalah versi howitzer swagerak K9A1 Korea Selatan yang mengintegrasikan fitur-fitur canggih yang disesuaikan dengan kebutuhan operasional Polandia. Howitzer ini dilengkapi dengan meriam 155 mm yang mampu memberikan dukungan tembakan yang tepat pada jarak hingga 55 kilometer saat menggunakan proyektil berbantuan roket, dengan laju tembakan enam peluru per menit.
K9PL juga dapat mendukung berbagai hulu ledak yang kompatibel, yang memungkinkannya untuk beradaptasi dengan berbagai profil misi tergantung pada kebutuhan taktis. Dibangun di atas sasis beroda rantai, K9PL menawarkan mobilitas luar biasa di segala medan, didukung oleh mesin berkekuatan 1.000 tenaga kuda yang memungkinkannya mencapai kecepatan 67 km/jam dan beroperasi dalam jarak sekitar 360 kilometer.
K9PL dilengkapi dengan lapisan baja yang diperkuat untuk meningkatkan perlindungan terhadap ancaman balistik dan pecahan peluru, serta sistem pertahanan aktif untuk melawan rudal anti-tank, yang meningkatkan kemampuan bertahan hidup awak dalam kondisi yang tidak bersahabat. Kendaraan ini juga mencakup sistem navigasi inersia dan kendali tembakan yang diperbarui, yang meningkatkan akurasi penargetan, bersama dengan sistem pemuatan semi-otomatis yang meningkatkan efisiensi dalam skenario penembakan cepat, yang memungkinkan K9PL bekerja secara efektif dalam operasi bertempo tinggi. (Gilang Perdana)
Self Propelled Howitzer K9 Thunder Mesir Tampil Perdana dalam Parade Militer
Dengan akan dibentuknya 22 kodam baru, jika 1 kodam butuh minimal 1 batalyon artileri medan yang terdiri dari 18 meriam maka dibutuhkan
22 x 18 = 396 meriam baru.
Jika 1 kodam hanya butuh 6 meriam 155 mm dan 12 meriam 105 mm maka dari total 396 meriam baru untuk 22 kodam dibutuhkan 264 pucuk meriam 105 mm dan 132 pucuk meriam 155 mm.
Ayo-ayo para pedagang meriam merapat.
Hehehehe.