Setelah terlibat dalam misi intai di atas posisi balon mata-mata Cina yang terbang melintasi daratan Amerika Serikat. Kini ada kabar lain terkait pesawat intai legendaris U-2 Dragon Lady, yakni Angkatan Udara AS (USAF) terus tengah mempersiapkan untuk U-2 Dragon Lady pada tahun fiskal 2026. (more…)
Bersamaan dengan aktivitas balon mata-mata Cina di ruang udara Amerika Serikat, pesawat intai U-2 Dragon Lady pun telah eksis mengintai keberadaan High Altitude Balloon yang berada di ketinggian stratosfer. Bahkan sebelum F-22 Raptor beraksi dengan rudal AIM-9X Sidewinder, U-2 telah lebih dulu memantau dari ketinggian di atas balon mata-mata itu. (more…)
Selain pengerahan jet tempur F-22 Raptor untuk menembak jatuh balon mata-mata Cina di atas lepas pantai Carolina selatan pada 5 Februari lalu, rupanya ada keterlibatan pesawat lain yang memang punya kemampuan untuk terbang di ketinggian stratosfer. Persisnya pesawat intai legendaris U-2 Dragon Lady ternyata ikut dikerahkan untuk memantau High Altitude Balloon Cina, meski kehadirannya memang tidak diumbar di publik. (more…)
Tahukah Anda, dua alutsista terhebat pada zamannya pernah dimiliki oleh Indonesia, yaitu kapal penjelajah Sverdlov Class dan rudal hanud jarak sedang/jauh V-75 Dvina (kode NATO SA-2 Guideline). Kehadiran Sverdlov Class diwujudkan dalam legenda KRI Irian yang tak lekang oleh waktu, sementara rudal SA-2 pernah menjadi perisai ruang udara ibu kota Jakarta. Bahkan publik tahu betul prestasi rudal berukuran besar ini pernah menjatuhkan pesawat intai Lockheed U-2 Dragon Lady pada 1 Mei 1960. (more…)
Serasa tak ada matinya, sejak terbang perdana 1 Agustus 1955, faktanya sampai hari ini pesawat intai legendaris Lockheed U-2 Dragon Lady masih terus beroperasi. Bahkan kabar terarkhir, Angkatan Udara Amerika Serikat kembali memberdayakan U-2 sebagai ‘jembatan’ komunikasi antar dua jet tempur stealth F-35 Lightning II dan F-22 Raptor. Menyandang predikat stealth, menjadikan dua penempur canggih itu mengalami ‘batasan’ untuk saling berkirim dan bertukar data selama penerbangan. (more…)
Meski terbilang super canggih, faktanya jet tempur stealth seperti F-22 Raptor dan F-35 Lightning II punya kesulitan untuk saling bertukar data selama di udara. Pangkal musababnya adalah sifat dari stealth pada jet tempur itu yang membuatnya ada ‘batasan’ untuk saling berkirim dan bertukar data antar jet tempur, kecuali antar sesama F-22 dan F-35. (more…)
Setelah 50 tahun berlalu, Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) merilis sesuatu yang mengejutkan publik, bahwa pada dekade 60-an, CIA telah menggunakan jasa drone untuk kegiatan pengintaian dan pengumpulan data di wilayah lawan. Persisnya pada 30 Juli 2020, situs resmi CIA – cia.gov memperlihatkan sosok drone intai yang diberi lebel project Aquiline. Dari dokumen yang dipaparkan, terugkap keterlibatan manufaktur McDonnell Douglas sebagai kontraktor Aquiline. Meski keberadaannya serba rahasia, tapi inilah pelopor teknologi drone intai modern. (more…)