Pameran dirgantara Zhuhai Airshow 2024 (12 – 17 November) bukan hanya menampilkan keunggulan Cina dalam aspek udara, rupanya aspek keunggulan teknologi maritim juga ditampilkan Cina secara spektakuler, salah satunya dengan kemunculan drone laut (Unmanned Surface Vehicle/USV) berukuran besar dengan desain stealth trimaran, yang sepintas mirip dengan KCR (Kapal Cepat Rudal) KRI Golok 688 (Klewang Class). (more…)
Sebuah surat yang berisi Kesepakatan antara Pemda Banyuwangi dan PT Lundin Industry Invest yang ditandatangai pada 10 Agustus 2021, menyiratkan hal penting bagi warganet pecinta dunia alutsista di Indonesia, pasalnya yang menjadi poin dari surat itu adalah persiapan peluncuran KCR (Kapal Cepat Rudal) Trimaran di Pantai Cacalan. (more…)
Seandainya proyek KCR (Kapal Cepat Rudal) Klewang Class berjalan mulus, semestinya kapal perang stealth berdesain trimaran tersebut akan hadir dengan bekal meriam kaliber sedang Bofors 40 MK4. Dan terkait sosok meriam Bofors 40 MK4, belum lama ini ada kabar dari BAE Systems yang berhasil meraih kontrak untuk memasok 12 unit Bofors 40 MK4 kapal penyapu ranjau terbaru untuk Belanda dan Belgia. (more…)
Pada saat diluncurkan dari galangan Scotstoun – BAE System Marine, yaitu di tahun 2001, korvet Nakhoda Ragam terbilang canggih, selain bekal sabreg sensor, persenjataan yang dibawanya pun lumayan komplit untuk meladeni peperangan anti permukaan, peperangan bawah permukaan dan anti serangan udara. Dan setelah 18 tahun berlalu, korvet yang sejak tahun 2014 menjadi arsenal Satuan Kapal Eskorta (Satkor) TNI AL itu masih ‘kokoh’ dan banyak diandalkan dalam beberapa penugasan, termasuk dalam operasi di luar negeri, seperti misi UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon). (more…)
Pasca terbakarnya KRI Klewang 625 pada Oktober 2012, debut kapal perang trimaran besutan PT Lundin Industry Invest (North Sea Boats) menjadi tak menentu. Sempat ada kabar di Agustus 2014, bahwa TNI AL akan memesan empat unit KCR (Kapal Cepat Rudal) Klewang Class. Namun seiring berjalannya waktu dan pergantian pucuk pimpinan TNI AL, kabar tentang Klewang Class seolah meredup dan terlupakan. Sementara nun jauh di utara, di tahun yang sama Jepang rupanya sedang merancang kapal patroli berdesain trimaran (tiga lunas), yang sekilas punya kemiripan dengan Klewang Class.
Meriam Cockerill umumnya menjadi kelengkapan senjata pada light tank dan medium tank. Tapi di X18 tank boat rancangan PT Lundin, meriam ini dicomot untuk diadaptasi pada jenis kapal serbu ringan berdesain catamaran. Dengan menggandeng beberapa manufaktur ternama di industri pertahanan global, X18 dipercaya bakal tercipta sebagai wahana serbu dan angkut personel amfibi yang efektif beroperasi di perairan Indonesia.
Siaran pers dari BAE Systems (19/5/2015) menyebutkan bahwa manufaktur alutsista asal Inggris ini mendapatkan kontrak pengadaan lima unit meriam Bofors 40 MK4 untuk kapal patroli Macae Class AL Brazil. Tapi yang menarik, dalam rilis juga disebutkan bila Indonesia, berikut Jepang, Swedia, Finlandia, Islandia, Estonia, Uruguay, dan Malaysia, adalah pengguna meriam canggih kaliber sedang Bofors 40 mm. (more…)
Jagad sista rudal anti kapal untuk TNI AL bakal bertambah lagi, pasalnya di bulan Agustus 2014, TNI AL telah resmi memesan 4 unit KCR (Kapal Cepat Rudal) Klewang Class dari PT. Lundin Industry Invest (North Sea Boats). Nah, melengkapi Klewang Class yang berdesain trimaran adalah rudal anti kapal RBS (Robotsystem)-15 MK3 buatan dua manufaktur senjata asal Eropa Barat, yakni Saab Bofors Dynamic, Swedia dan Diehl BGT Defence, Jerman. (more…)
Bagi sebagian besar orang Indonesia, melihat terbakar habisnya KRI Klewang 625 pada awal Oktober 2012 menyisakan rasa sedih yang mendalam. Tentu rasa sedih itu beralasan, selain produk buatan Dalam Negeri, KRI Klewang bisa dibilang masterpiece inovasi alutsista untuk matra laut di Indonesia. Belum pernah sebelumnya di Indonesia dibuat KCR (kapal cepat rudal) dengan model trimaran (lunas tiga), bahkan TNI AL pun seumur-umur belum pernah punya kapal cepat dengan kemampuan stealth seperti ini. (more…)