Rusia lewat Zala Aero, anak perusahaan Kalashnikov Concern, dalam beberapa waktu belakangan terlihat menggebu dalam pengembangan drone bunuh diri (kamikaze). Setelah sebelumnya merilis prototipe KUB-UAV di IDEX2019 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, maka baru-baru ini dari ajang Army 2019 yang dihelat di Kubinka, Moskow (25 – 30 Juni). Zala Aero untuk pertama kalinya memperlihatkan sosok drone kamikaze yang lain dari sebelumnya, yaitu terdiri dari dua drone yang disebut Lantset (Lance)-1 dan Lantset-3. (more…)
Dalam menghadapi eskalasi konflik bersenjata dengan Cina yang suatu waktu dapat meletus, boleh jadi pilihan terbaik bagi Taiwan adalah melalukan konsep pertahanan aktif, dimana jika perang (udara/laut) terjadi sedapatnya dilakukan di luar area Pulau Formosa atau persisnya di Selat Taiwan. (more…)
Guna memenangkan pertempuran dengan tingkat kesulitan tinggi, adalah wajar bila pasukan elite menggunakan teknik dan strategis khusus, yang salah satunya mencakup penggunaan senjata berkualifikasi khusus. Setelah sebelumnya dikupas tentang rudal mini berpemandu laser dengan kaliber 40 mm (Yatagan), maka dari ajang SOFIC (Special Operations Forces Industry Conference) 2019, diperkenalkan sosok drone multiguna yang dilepaskan dari pelontar granat kaliber 40 mm. Dan bisa direka, betapa kecil senjata maut yang disebut sebagai Drone 40. (more…)
Basis militer Rusia di Suriah kerap menjadi bulan-bulanan serangan drone bunuh diri dari ISIS. Atas dasar kondisi tersebut, menginisiasi Zala Aero, anak perusahaan Kalashnikov Group untuk menciptakan terobosan baru di segmen drone, diberi label KUB-UAV, inilah drone kamikaze yang diperkenalkan Rusia dalam ajang IDEX2019 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. (more…)