Lantset Series – Drone Kamikaze dari Kalashnikov dengan Desain Lebih Praktis

Rusia lewat Zala Aero, anak perusahaan Kalashnikov Concern, dalam beberapa waktu belakangan terlihat menggebu dalam pengembangan drone bunuh diri (kamikaze). Setelah sebelumnya merilis prototipe KUB-UAV di IDEX2019 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, maka baru-baru ini dari ajang Army 2019 yang dihelat di Kubinka, Moskow (25 – 30 Juni). Zala Aero untuk pertama kalinya memperlihatkan sosok drone kamikaze yang lain dari sebelumnya, yaitu terdiri dari dua drone yang disebut Lantset (Lance)-1 dan Lantset-3.

Baca juga: Kalashnikov KUB-UAV – Jawaban Rusia di Segmen Drone Kamikaze

Berbeda dengan drone kamikaze KUB-UAV yang desainnya mengacu pada desain drone fixed wing konvensional, maka Lantset series ini punya desain lebih praktis dengan penggunaan sayap lipat. Dikutip dari janes.com (27/6), hanya satu jenis drone yang diperlihatkan saat Army 2019, yakni Lantset-3.

Sebagai varian terbesar, Lantset-3 dirancang untuk mengudara dengan endurance 40 menit. Dengan mesin mini propeller, Lantset-3 dapat melesat dengan kecepatan 110 km per jam. Dengan bobot sekitar 12 kg, Lantset-3 dilengkapi hulu ledak seberat 3 kg. Seperti halnya rudal dan bom pintar, Lantset-3 juga dilengkapi proximity fuse.

Sebagai sistem penginderaan, Lantset-3 disokong optical-electronic guidance unit, selain tentunya drone dapat terlebih dahulu diprogram sebelum diluncurkan. Pada moncong drone terdapat TV guidance unit yang memungkinkan operator dapat melihat tahapan akhir dari fase penerbangan.

Kemudian Lantset-1 disebut-sebut punya desain mirip Lantset-3 tapi dengan ukuran dan dimensi yang lebih kecil. Lantset-1 punya bobot maksimum 5 kg dengan di dalamnya termasuk hulu ledak seberat 1 kg. Juga ditenagai mesin propeller, Lantset-1 dapat terbang selama 30 menit.

Pihak Zala Aero menyebut bahwa drone kamikaze yang diusungnya tidak membutuhkan infrastruktur khusus dalam penyiapannya. Dengan desain yang menggunakan sayap lipat, besar kemungkinan Lantset tidak diluncurkan dengan ketapel (catapult), melainkan dengan mekanisme tabung peluncur. Dugaan ini menguat bila melihat desain sirip sayap Lantset mirip dengan drone kamikaze Uvision Hero series yang diproduksi Israel.

Baca juga: Uvision Hero 30 – Drone Khusus untuk Misi “Kamikaze”

Baik Lantset-1 dan Lantset-3 dirancang untuk dapat dipasangi hulu ledak high-explosive (HE) or HE-fragmentation. Menurut informasi, baru Lantset-3 yang berhasil melewati serangkaian uji coba. Yang unik, ada kabar bahwa drone bunuh diri lansiran Rusia ini punya harga yang lebih murah dari produk sejenis yang ditawarkan Eropa dan Israel. (Bayu Pamungkas)

10 Comments