“Tidak Ada Kawan dan Lawan Abadi,” bila beberapa tahun lalu, kapal-kapal patroli Indonesia dan Cina pernah terlibat ketegangan di Laut Natuna Utara, maka kini hubungan antara Jakarta dan Beijing terasa begitu hangat. Selain Cina yang telah mengirimkan tiga unit kapal dalam misi ‘salvage’ kapal selam KRI Nanggala 402, kabar terbaru menyebutkan, TNI AL dan AL Cina sedang menggelar latihan bersama di Perairan Laut Jawa. (more…)
Formasi tiga unit kapal milik Cina dalam misi ‘salvage’ atas badan kapal selam KRI Nanggala 402, kini telah komplit, setelah kapal Scientific Salvage Tan Suo 2 dilaporkan sudah berada di Perairan Utara Bali, dimana sebelumnya Kapal Ocean Salvage and Rescue Yongxingdao 863, Ocean Tug Nan Tuo 195 telah tiba lebih dulu di lokasi. (more…)
Dua dari tiga kapal yang dikerahkan Angkatan Laut Cina untuk misi mengangkat badan kapal selam KRI Nanggala 402, dilaporkan telah tiba di Perairan Bali pada 2 Mei 2021. Kedua kapal yang dimaksud adalah PRC Navy Ship Ocean Tug Nan Tuo 195 dan PRC Navy Ocean Salvage & Rescue Yong Xing Dao 863. (more…)
Kabar dukungan Cina untuk membantu pengangkatan kapal selam KRI Nanggala 402 yang berada di kedalaman 838 meter, seolah mengejutkan warganet, maklum, di antara banyak negara yang terlibat atau berkomitmen dalam misi SAR kapal selam Type 209 tersebut, tidak pernah tersebut nama Cina. Namun, Kadispenal Laksma TNI Julius Widjojono dalam siaran pers menyebut, bahwa Angkatan Laut China (People Liberation Army Navy/PLA Navy) akan datang membantu angkat kapal selam KRI Nanggala 402. (more…)
Apa yang Anda baca berikut mungkin terkesan seperti adegan di film fiksi ilmiah, dimana kontainer atau peti kemas sipil, bukan berisikan komoditi barang dagangan, melainkan berisi rudal balistik. Tapi faktanya itu bukan fiksi, di era Perang Dingin, Uni Soviet telah melakukan penyamaran tersebut. Adopsi peluncur rudal pada truk kontainer sipil dilakukan dengan tujuan untuk mengelabui pengintaian dari udara, baik oleh pesawat intai maupun satelit mata-mata. (more…)
Dari arah Samudera Hindia, pada 3 April 2021, telah melintas sosok kapal berukuran besar di Selat Sunda yang masuk ALKI (Alur Laut Kepualauan Indonesia) I. Kapal berukuran besar itu adalah Yuan Wang 6 yang punya panjang 222 meter, lebar 25,2 meter dan bobot mati mencapai 22.686 ton. Selain ukuran dan bobotnya yang jumbo, tentu ada yang khas dari Yuan Wang 6. (more…)
Baru Januari lalu diwartakan rencana Taiwan untuk membangun Landing Platform Dock (LPD) dengan persenjataan setara frigat, maka kali ini ada kabar terbaru, bahwa LPD yang dimaksud ternyata telah diluncurkan dari galangan China Shipbuilding Corporation (CSBC) pada 13 Apri 2021. Peluncuran dalam sebuah upacara itu menandakan proses masuknya kapal ke peraian. (more…)
Sejak Indonesia resmi mengakuisisi drone kombatan dari Cina, tentu sudah dipikirkan dengan matang, jenis senjata yang akan melengkapinya. Dan melengkapi operasional enam unit drone CH-4 Rainbow, ada kabar bahwa belum lama ini, telah tiba paket rudal udara ke permukaan AR-2 untuk CH-4 Indonesia. (more…)
Rupanya konsep hit and run bukan hanya diadopsi oleh Satuan Kapal Cepat TNI AL, meski punya armada laut yang cukup kuat, Cina faktanya tidak melupakan kehadiran KCR (Kapal Cepat Rudal). Berukuran kecil dengan bobot ringan, Angkatan Laut Cina sejak tahun 2004 telah mengoperasikan jenis KCR yang diberi label Type 22 Class. (more…)
Guna mendukung operasi keamanan di lautan, Angkatan Laut Cina telah mengoperasikan beberapa pesawat dan helikopter intai maritim. Salah satu yang santer didengar adalah Shaanxi Y-8Q MPA (Maritim Patrol Aircraft), selain berperan sebagai pesawat intai, Shaanxi Y-8Q adalah ujuk tombak AL Cina dalam misi anti kapal selam. Namun, selain unsur pesawat intai dari angkatan laut, jangan dilupakan bahwa Penjaga Pantai Cina – China Coast Guard (CCG) juga mengoperasikan wahana intai udara yang kerap beroperasi di Laut Cina Selatan. (more…)