Belum lama berselang, Filipina dan India telah mengesahkan nilai kontrak atas pengadaan satu baterai rudal jelajah Brahmos dengan nilai US$374 juta. Sebagai rudal jelajah anti kapal supersonik, keberadaan Brahmos dipersiapkan Filipina untuk ‘memagari’ wilayah teritorialnya dari masuknya armada kapal perang asing, yang tak bisa dipungkiri bahwa agresi militer Cina menjadi momok tersendiri bagi Manila. (more…)
Senjata yang satu ini masuk sebagai kelompok senjata bantu infanteri, atau dalam implementasi lain, keberadaan mortir kini telah diadaptasi sebagai arsenal senjata di satuan infanteri mekanis. Dan terkait mortir bagi infanteri mekanis, Angkatan Darat Cina belum lama ini memperlihatkan jenis mortir mekatronik (mekanis elektronik) terbarunya. (more…)
Faktor Cina dan Korea Utara tak pelak menjadi fokus perhatian bagi pengembangan militer Jepang, alasannya jelas, Cina dan Korea Utara dianggap sebagai ancaman nyata di depan mata, terlebih pada aspek kekuatan rudal balistik hipersonik yang kerap dipamerkan oleh kedua negara yang bersengketa teritorial dengan Jepang. (more…)
Bersamaan dengan suka cita, karena dapat mengirimkan batch perdana helikopter serang T129 Tactical Reconnaissance and Attack Helicopter (ATAK) pesanan Filipina, rupanya sang manufaktur, yaitu Turkish Aerospace Industries (TAI) mendapatkan pil pahit. Pasalnya TAI kehilangan kontrak atas penjualan 30 unit T129 ATAK pesanan Pakistan. (more…)
Menutup tahun 2021 lalu, ada kabar dari Sang Naga, dimana Angkatan Laut Cina telah meresmikan pengoperasian kapal induk helikopter atau kapal serbu amfibi – landing helicopter dock (LHD) Type 075 unit kedua. Upacara peresmian yang menandakan operasional penuh LHD Type 075 kedua ini dilakukan di fasilitas perusahaan Pembuatan Kapal Hudong–Zhonghua di Shanghai. (more…)
Selain gencar mengembangkan rudal hanud jarak sedang dan jauh, rupanya Cina tak ketinggalan dalam update pada kemampuan lini rudal hanud jarak pendek yang masuk dalam kelompok SHORAD (Short Range Air Defence). Dari ajang EDEX 2021 yang dihelat di Kairo, Mesir pada awal Desember lalu, Cina untuk pertama kalinya memperlihatkan sistem hanud FB-10A. (more…)
Bukan hal yang mengejutkan bila Cina mampu mengembangkan senjata laser, namun bila senjata laser itu dapat ‘dikemas’ dalam platform yang kompak pada sebuah rantis (kendaraan taktis), menjadi lumayan mengejutkan. Seperti belum lama ini beredar foto rantis Dongfeng EQ2050 4×4 yang dipasangi kubah senjata laser. (more…)
Ketika India mulai kedatangan armada Dassault Rafale, maka menjadi perhatian bagi Pakistan untuk meningkatkan kemampuan udaranya. Lantaran bersekutu dengan Cina, maka hal paling mudah untuk mendatangkan jet tempur penanding Rafafe adalah dari Negeri Tirai Bambu, apalagi Cina-Pakistan sudah punya history kerja sama dalam pengembangan dan produksi JF-17 Thunder. (more…)
Banyak jalan bagi negara besar untuk menanamkan pengaruhnya, satu yang amat kentara dilakukan Cina lewat belt and road initiative, yakni program kucuran pendanaan di sektor infrastruktur perhubungan dan transportasi di negara-negara berkembang yang akan digunakan untuk menggerakan ekonomi domestik. (more…)
Rencana India untuk membendung pengaruh Cina pada militer Myanmar memang luar biasa, semasa Myanmar dipimpin Aung San Suu Kyi, negara junta militer itu mendapatkan hibah (pinjam) kapal selam Kilo Class dari India. Tiba dengan nama INS Sindhuvir, kapal selam diesel listrik itu pun berubah nama menjadi UMS Minye Theinkhathu. Tapi yang menjadi pertanyaan, apakah aliansi Myanmar-India bisa berjalan mulus? (more…)