Cina Pamerkan GDF-600 – Wahana Luncur Hipersonik (HGV) yang Mampu Melepaskan Sub Amunisi di Target Area
|Di Zhuhai Airshow 2024, Cina membuat banyak kejutan, selain kemunculan jet tempur stealth J-35A dan UGV stealth trimaran “Killer Whale”, pengembang senjata dari Negeri Xi Jinping juga merilis inovasi yang belum pernah ada sebelumnya, yakni integrasi sub amunisi bom berpermandu, bom konvensional dan drone kamikaze dengan wahana luncur berkecepatan hipersonik atau hypersonic high-glide vehicle (HGV).
Yang dimaksud adalah prototipe GDF-600, rancangan Guangdong Aerodynamics Research Academy (GARA). GDF-600 dirancang sebagai platform berkecepatan tinggi yang dapat mengangkut berbagai muatan fungsional ke area target. Solusi ini secara inovatif menggabungkan teknologi berkecepatan tinggi dengan konsep pertempuran kolaboratif berkelompok, meningkatkan jangkauan senjata konvensional dan kemampuannya untuk mengejutkan musuh, sehingga membentuk kemampuan tempur baru untuk persenjataan konvensional.
Platform berkecepatan tinggi GDF-600 menggabungkan serangkaian teknologi canggih dan desain inovatif. Teknologi utama meliputi platform multi-body, multi-stage, dan sistem pemisahan subvehicle, termasuk mekanisme pencegah gangguan (anti jamming). Kemampuan ini memungkinkan pelepasan submunisi yang tepat dan terkendali, bahkan di lingkungan dengan kepadatan ancaman tinggi.
Selain itu, struktur GDF-600 menggabungkan perlindungan termal berbiaya rendah, yang tidak hanya melindungi sistem saat terbang, tetapi juga memfasilitasi produksi dan perawatannya.
Aspek inovatif lainnya adalah penyederhanaan dan pengoptimalan sistem kontrol penerbangan, yang memastikan efisiensi operasional yang lebih besar dan respons yang gesit terhadap situasi yang berubah di medan perang.
GDF-600 3/3 pic.twitter.com/X3XN79NjZf
— Michael Jerdev (@MuxelAero) November 10, 2024
Desain modular komponennya memungkinkan adaptasi cepat terhadap berbagai misi dan integrasi berbagai beban fungsional. Modularitas ini juga mendukung penggunaan sub-vehicle dari berbagai kelas dan memfasilitasi terciptanya konfigurasi gerombolan, yang meningkatkan fleksibilitas dalam misi penyerangan dan pengintaian.
GDF-600 dibedakan oleh kemampuan penetrasinya yang tinggi dan keserbagunaan operasionalnya. Berkat kecepatan dan kemampuan meluncur di ketinggian tinggi, GDF-600 dapat memperluas jangkauan senjata konvensional secara signifikan, mencapai target dengan cepat dan dengan kemampuan mengelak yang luar biasa terhadap sistem pertahanan udara.
Selain itu, platformnya memungkinkan penyebaran berbagai jenis efektor secara bersamaan, seperti pesawat tanpa awak, bom, rudal subsonik dan supersonik, serta drone kamikaze. Hal ini memberinya kemampuan adaptasi yang hebat untuk melakukan berbagai misi mulai dari serangan langsung hingga pengintaian, komunikasi, dan gangguan elektronik.
Di Zhuhai Airshow 2024, GDF-600 dilengkapi dengan muatan campuran. Ibarat bahtera ‘Nabi Nuh’, GDF-600 mampu membawa 6 drone kamikaze, 6 drone intai dan 13 unit rudal serang taktis, menunjukkan kemampuannya untuk melakukan berbagai operasi dalam berbagai skenario taktis.
GARA mengklaim bahwa wahana luncur hipersonik GDF-600 juga unggul dalam hal efektivitas biaya yang tinggi, yang bertindak sebagai pengganda kekuatan di medan perang. Berkat kemampuan adaptasi yang tinggi dari desain dasarnya, platform ini kelak dapat melahirkan serangkaian sistem serangan berkecepatan tinggi dengan jangkauan yang bervariasi, mulai dari 600 km hingga 6000 km. Fleksibilitas ini secara signifikan memperluas kemampuannya untuk operasi jarak jauh dan serangan gerombolan besar-besaran, yang beradaptasi dengan berbagai skenario dan kebutuhan taktis.
Meski konsep GDF-600 menarik, namun, adopsi GDF-600 juga menimbulkan tantangan teknis yang signifikan, seperti memastikan bahwa submunisi atau payload yang akan dilepaskan dapat meluncur dengan aman tanpa kerusakan, maklum GDF melesat dengan kecepatan hipersonik, efek panas dan gesekan hebat yang ditimbulkan oleh kecepatan hipersonik dapat menjadi masalah serius.
Dari lembar spesifikasi, GDF-600 disebut punya jangkauan 200-600 kilometer dan ketinggian lintasan balistik maksimum 40 kilometer.
GDF-600 punya berat lepas landas 5.000 kg dan kapasitas payload 1.200 kg. Kecepatan luncur maksimum GDF-600 disebut mencapai Mach 7.(Gilang Perdana)
Inggris Percepat Pengembangan Rudal Jelajah Hipersonik dengan Target Operasional di Tahun 2030
Bisa menjadi “Game Changer” perang konvensional masa depan jika sudah masuk layanan
Sejak kapan Cina perang dengan Indonesia? Sampai kapanpun gak akan ada perang dengan Indonesia.
bahaya.. kl contoh ini bisa menyerang kapal kapal perang Indonesia sekali pukul dalam pengiriman wahana ini kecepatan MACH 7 !