Update Drone KamikazeKlik di Atas

Setelah Kontrak dengan Korps Marinir, India Incar Penjualan Rudal Brahmos LACM untuk Angkatan Darat Filipina

Sejak pengiriman perdana pada pertengahan April 2024, media lokal di India menyebut kontrak akuisisi baterai rudal Brahmos LACM (Land Attack Cruise Missile) atau rudal anti kapal untuk fungsi pertahanan pantai –  Shore-Based Anti-Ship Missile System (SBASM) pesanan Korps Marinir Angkatan Laut Filipina, telah dituntaskan.

Baca juga: Dioperasikan Korps Marinir, Basis Rudal Brahmos Mulai Dibangun Menghadap ke Laut Cina Selatan

Tuntasnya akuisisi baterai rudal Brahmos ke Korps Marinir, rupanya masih berlanjut, disebut ada upaya dari Brahmos Aerospace untuk mengincar kesepakatan yang lebih besar dengan Angkatan Darat Filipina.

Setelah berhasil menyelesaikan kontrak pertahanan penting dengan Korps Marinir Filipina, BrahMos Aerospace kini mengalihkan perhatiannya ke kesepakatan potensial lainnya, kali ini dengan Angkatan Darat Filipina. Langkah ini merupakan bagian dari perluasan kemitraan strategis antara India dan Filipina, yang berfokus pada peningkatan kemampuan pertahanan Filipina.

Sistem peluncur Brahmos dalam posisi siap tembak.

Brahmos Aerospace sedang dalam negosiasi lanjutan dengan Angkatan Darat Filipina untuk kesepakatan terpisah yang disesuaikan dengan kebutuhan operasional spesifik mereka. Diskusi ini terutama berpusat pada pertimbangan harga dan anggaran, dengan harapan bahwa masalah ini akan diselesaikan untuk membuka jalan bagi kesepakatan dalam beberapa bulan mendatang di tahun 2025.

Tidak seperti kesepakatan sebelumnya dengan Korps Marinir, kesepakatan mendatang dengan Angkatan Darat Filipina diantisipasi akan jauh lebih besar. Hal ini mencerminkan persyaratan strategis Angkatan Darat Filipina yang lebih luas, mungkin termasuk lebih banyak baterai rudal atau konfigurasi berbeda yang sesuai untuk operasi berbasis darat.

Insiden Rudal Jelajah Brahmos Tak Sengaja Meluncur ke Wilayah Pakistan, Diduga Justru ‘Disengaja’

Kesepakatan potensial tersebut tidak hanya akan semakin memperkuat posisi India sebagai pemasok pertahanan utama di Asia Tenggara tetapi juga meningkatkan kekuatan militer Filipina, khususnya dalam hal pertahanan teritorial terhadap ancaman eksternal.

Filipina, seperti banyak negara, menghadapi keterbatasan anggaran yang dapat memengaruhi kecepatan dan skala akuisisi pertahanan. Di luar penjualan, integrasi sistem Brahmos ke dalam kerangka operasional Angkatan Darat Filipina akan membutuhkan pelatihan ekstensif dan dukungan logistik, aspek-aspek yang dapat disediakan oleh Brahmos Aerospace.

Bikin Cina Gerah, Hari ini Rudal Jelajah Brahmos LACM Tiba di Filipina

Brahmos adalah varian lain dari rudal SS-N-26 Yakhont, merupakan rudal buatan Brahmos Aerospace, perusahaan joint venture antara Defence Research and Development Organisation (DRDO) India dan NPO Mashinostroyenia (NPOM) Rusia.

Brahmos LACM punya bobot 3 ton dan dapat dimuati hulu ledak seberat 200 kg. Rudal dengan kecepatan Mach 3 ini dapat menjangkau sasaran di balik cakrawala dengan jarak 500 km. Sebagai rudal jelajah, Brahmos dapat terbang sea skimming 3 – 4 meter di atas permukaan laut.

Brahmos Aerospace telah menandatangani kesepakatan senilai US$375 juta dengan Filipina pada tahun 2022 untuk tiga baterai rudal Brahmos LACM untuk Philippine Marine Corps Coastal Defense Regiment. Pemerintah Filipina kini sedang mempertimbangkan pesanan lanjutan rudal Brahmos sekitar US$300 juta. (Gilang Perdana)

Sama dengan Filipina, Rudal Brahmos Coastal Defence di Indonesia Akan Dioperasikan Korps Marinir

4 Comments